Media Asuransi, JAKARTA – Industri halal yang menjadi salah satu sektor potensial dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mendorong Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) bekerja sama dengan PT Asuransi Asei Indonesia meluncurkan Program Halal Exporter Empowerment (HEXPO) Madina21 di Jakarta, Senin, 2 September 2024.
Didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Sevenprenuer, program inovatif ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku usaha halal di Indonesia agar mampu menembus pasar global. Program ini telah dimulai sejak April 2024 dan diikuti oleh 14 pelaku usaha dengan beragam produk ekspor.
Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah, Siti Ma’rifah, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk memberikan pendidikan, pelatihan, dan pendampingan kepada pelaku usaha potensial. “Program ini diharapkan dapat membantu para pelaku usaha mengembangkan bisnis mereka sehingga meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka untuk dapat bersaing di pasar domestik dan internasional,” ujarnya.
|Baca juga: LPEI dan Asei Dukung UKM Indonesia via Penguatan Ekosistem Ekspor Nasional
Dengan adanya sinergi antarpihak, dia meyakini program ini akan memperkuat industri halal Indonesia dan mewujudkan cita-cita menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia.
Sementara itu, Direktur Utama PT Asuransi Asei Indonesia, Achmad Sudiyar Dalimunthe, menyatakan bahwa program ini merupakan wujud komitmen Asei dalam memberikan solusi manajemen risiko guna membantu pelaku usaha mengatasi tantangan ekspor. “Program ini akan membekali pelaku usaha dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis secara efektif,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Kamis, 5 September 2024.
Dia juga mengajak para pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam mendukung pertumbuhan industri halal demi meningkatkan ekspor produk halal Indonesia ke pasar global.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Produk Ekspor Primer Kementerian Perdagangan RI, Miftah Farid, menyoroti laporan SGIE Tahun 2023 yang menunjukkan bahwa pasar ekspor produk halal memiliki prospek yang sangat menjanjikan. “Kondisi ini mengingatkan kita untuk tidak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga mendorong pengembangan produk secara value,” jelasnya.
|Baca juga: Asei Luncurkan Produk Medical Malpractice Insurance dan Motor Vehicle Insurance
Miftah mengakui bahwa meskipun Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam produk halal di pasar global, namun masih terdapat tantangan seperti sertifikasi halal yang belum sepenuhnya memenuhi standarisasi internasional. “Hal-hal krusial ini perlu menjadi perhatian dan segera diatasi,” tambahnya.
Dalam upaya mengembangkan potensi ekspor produk halal Indonesia, Miftah menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan telah menyusun “Peta Jalan Ekspor Produk Halal” guna mengoptimalkan daya saing produk halal Indonesia di pasar global.
Pada peluncuran HEXPO Madina21, diisi dengan talkshow yang menghadirkan narasumber terkemuka, yakni Dewan Pakar PP MES/Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Center, Sapta Nirwandar, Analis Perdagangan Ahli Madya Kementerian Perdagangan RI, Irman Adi Purwanto, dan pengusaha Dewi Motik Pramono. Mereka memberikan pandangan mengenai perkembangan industri halal global, kesiapan pelaku usaha, serta strategi pemerintah dalam mendorong akselerasi industri halal Indonesia di kancah global.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News