Media Asuransi, JAKARTA – Citi berkomitmen akan mendorong peningkatkan pembiayaan keuangan sosial pada tahun 2025. Peningkatan akan dilakukan pada berbagai jenis pembiayaan termasuk social trade loans, sekuritisasi, kemitraan dalam bentuk pembiayaan bersama dengan lembaga pembangunan, pinjaman berjangka dan fasilitas modal kerja bergulir, serta IPO.
“Portfolio kami mencakup berbagai pasar, produk, dan sektor. Kami juga melihat permintaan yang semakin meningkat dari investor yang ingin berinvestasi di sektor keuangan sosial, dan sektor ini semakin berkembang menjadi kelas aset yang signifikan,” ungkap Global Head of Social Finance Citi, Jorge Rubio Nava,
|Baca juga: Citi Indonesia Perkuat Jejaring Alumni
Pada 2024, Citi memimpin transaksi keuangan sosial di Asia dengan total lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32,7 triliun. Pembiayaan tersebut mencakup berbagai sektor seperti keuangan mikro, ketahanan pangan, sistem pertanian yang berkelanjutan, layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan konektivitas digital, serta perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan kurang terlayani.
|Baca juga: Citi Indonesia Serukan Pentingnya Pendidikan untuk Dukung Perekonomian
“Kami yakin bahwa kami dapat meningkatkan pencapaian ini pada tahun 2025 untuk mendukung klien kami dalam perjalanan menuju pertumbuhan berkelanjutan bagi perekonomian lokal,” imbuh Jorge
Pada tahun 2024, Citi memimpin 76 transaksi di seluruh Asia. Dana sebesar US$2,4 miliar atau sekitar Rp39,2 triliun berhasil dimobilisasi, lebih dari 50 persen dari total transaksi bank dan lebih dari 40 persen dari total pembiayaan, menjadikan Asia sebagai wilayah terbesar secara global bagi Citi untuk pembiayaan keuangan sosial. Transaksi tersebut mencakup sembilan negara yaitu Indonesia, China, Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Bangladesh.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News