Media Asuransi, JAKARTA – Industri kesehatan menjadi salah satu yang didorong peningkatan nilai TKDN-nya oleh pemerintah guna menekan impor dan bertransformasi menjadi negara yang mandiri di bidang kesehatan, termasuk obat-obatan.
Direktur Utama LSP Pasar Modal, Haryajid Ramelan, dalam seminar Investment Talk: Implikasi Kinerja Sektor Kesehatan dan Produk TKDN dalam Konteks Pasar Modal yang digelar pada Jumat, 24 November 2023, mengatakan bahwa selama ini industri kesehatan nasional, terutama obat-obatan bergantung pada impor bahan baku obat. Bahkan, nilai impornya mencapai lebih dari 90%.
Namun, ini bukan berarti bahwa industri kesehatan tidak dapat meningkatkan nilai TKDN-nya agar bisa lebih mandiri. Menurut Haryajid, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan kolaborasi lintas sektor. “Kolaborasi lintas sektor menjadi salah satu jalan bagi industri farmasi untuk bisa mandiri di masa yang akan datang. Salah satu Perusahaan Terbuka di Sektor Farmasi yang telah menerapkan kebijakan TKDN dalam bisnisnya adalah PT Phapros Tbk (PEHA),” katanya.
Secara terpisah, Plt Direktur Utama Phapros, David Sidjabat, mengatakan bahwa industri kesehatan, termasuk farmasi memiliki banyak tantangan dalam meningkatkan nilai TKDN. Namun pihaknya terus berusaha agar produk-produk yang dihasilkan dapat memperoleh nilai TKDN minimal 40% sesuai dengan aturan pemerintah.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah kolaborasi lintas sektor. Dalam hal ini, Phapros sudah bekerjasama dengan banyak pihak, terutama dengan lembaga penelitian dan universitas guna memperoleh produk masa depan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” jelas David.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
