Media Asuransi, JAKARTA – Sekolah Tinggi Manajemen dan Risiko Asuransi (STIMRA) melakukan berbagai upaya program pendidikan untuk bisa menciptakan tenaga profesional di bidang asuransi syariah. Salah satunya adalah dengan memberikan beasiswa pendidikan gratis kepada anak-anak didik yang berada di panti-panti asuhan dan yayasan dhuafa.
Ketua STIMRA, Abitani Barkah Taim, menjelaskan latar belakang diberikannya beasiswa pendidikan untuk anak-anak yatim dan dhuafa karena STIMRA melihat image asuransi masih cenderung negatif. Khusus industri asuransi syariah di Indonesia walaupun kelihatannya besar tapi peningkatannya tapi dari yang sangat kecil sehingga kelihatannya besar.
Kemudian penetrasi asuransi syariah yang masih sangat lambat, salah satunya masih banyaknya penolakan dari masyarakat mayoritasnya itu sendiri. Jadi industri asuransi khususnya syariah harus punya orang atau tenaga yang mampu menjelaskan asuransi syariah dari orang-orang yang benar-benar mengerti syariah. Karena itu STIMRA mengajak anak-anak didik yang sudah memiliki bekal syariah terutama mereka yang berasal dari yayasan, panti atau pondok pesantren untuk menjadi tenaga profesional di bidang syariah.
“Kita berharap dari kerja sama STIMRA dengan Yayasan fastabiqul Khairot, Yayasan Istana Yatim Dharma Kasih, dan Yayasan Dhiyaul Qur’an Aminah, dapat menciptakan tenaga-tenaga profesional di bidang keuangan syariah, khususnya asuransi. Dengan kerja sama ini kita juga berharap, generasi muda yang mempunyai semangat belajar, ingin sukses tapi terkendala masalah biaya, bisa teratasi kendalanya dan mereka bisa meraih keinginan mereka untuk bisa mendapatkan pendidikan yang tinggi,” ungkap Arbitani.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
