1
1

Ini Empat Penyebab Serangan Jantung di Usia Muda

Ilustrasi serangan jantung yang bisa terjadi pada usia berapa saja. | Foto: royalprogress.com

Media Asuransi, JAKARTA – Penyakit berbahaya yang umum oleh yang lanjut usia seperti serangan jantung, kini juga bisa dialami oleh mereka yang berusia lebih muda. Serangan jantung atau infark miokard bisa dialami setiap orang, salah satunya pada usia muda. Banyak faktor yang memengaruhi kondisi ini, termasuk perubahan gaya hidup, pola makan yang buruk, tingkat stres meningkat, dan kurangnya aktivitas fisik.

Mengingat meningkatnya penyakit ini, yuk ketahui penyebab serangan jantung pada usia muda yang dikutip dari laman ciputramedicalcentre.com.

 

Penyebab Serangan Jantung pada Usia Muda

Sebelum pandemi Covid-19, penyakit jantung telah menjadi penyebab utama kematian di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan data yang dirilis oleh WHO pada tahun 2021, jumlah kematian akibat penyakit jantung mencapai 17,8 juta jiwa atau setiap tahun satu dari tiga kematian di seluruh dunia disebabkan oleh penyakit jantung.

|Baca juga: Berikut Cara Menjaga Kesehatan Jantung

Menurut Cardio Metabolic Institute, terdapat satu dari lima pasien serangan jantung yang berusia di bawah 40 tahun. Bahkan, kondisi ini juga mulai menyerang orang-orang yang berusia 20-an dan 30-an.

 

Berikut penyebab serangan jantung pada usia muda:

  1. Hipertensi

Saat ini, semakin banyak usia muda yang didiagnosis hipertensi atau tekanan darah tinggi, yang merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Sayangnya, kejadian hipertensi cenderung meningkat lebih banyak pada orang dewasa muda daripada pada orang tua. Tingginya tekanan darah dapat menyebabkan penebalan otot jantung, kerusakan pada pembuluh darah, serta meningkatkan risiko infark miokard.

  1. Kelebihan Berat Badan atau Obesitas

Kelebihan berat badan memiliki dampak yang signifikan terhadap risiko terkena infark miokard karena beberapa alasan. Pertama, beban ekstra yang dibawa oleh tubuh akan memberikan tekanan yang berlebihan pada jantung. Hanya dengan kondisi kelebihan berat badan saja, risiko infark miokard meningkat, bahkan bagi orang yang secara umum sehat.

Namun, pasien yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas juga menghadapi kondisi kesehatan lain yang berkontribusi terhadap masalah jantung, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Kondisi-kondisi kesehatan ini dapat saling memengaruhi dan meningkatkan risiko terjadinya masalah jantung.

  1. Merokok dan Vaping

Merokok dan vaping merupakan salah satu faktor risiko serangan jantung pada anak muda. Semakin sering Anda merokok, risiko infark miokard akan semakin meningkat. Orang yang merokok satu bungkus rokok atau lebih setiap hari memiliki risiko lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.

|Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Jantung, Simak di Sini!

Meskipun risiko infark miokard akibat vaping lebih rendah dibandingkan  merokok Namun, tetap ada risiko terkait dengan kegiatan tersebut. E-rokok mengandung nikotin dan senyawa beracun lainnya yang dapat mempercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah. Hasil dari sebuah studi terbaru menyatakan bahwa orang yang melakukan vaping memiliki kemungkinan 34% lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan vaping.

  1. Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol dapat menjadi salah satu faktor risiko yang berkontribusi terhadap serangan jantung pada usia muda. Meskipun tidak sebesar risiko dari faktor lain seperti merokok, hipertensi, atau diabetes. Namun, alkohol dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan   jantung, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

Alkohol dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, peradangan, kerusakan pada dinding arteri, serta pengaruh negatif terhadap kadar kolesterol dalam darah. Semua faktor ini dapat berkontribusi pada pengembangan aterosklerosis (penyempitan arteri akibat penumpukan plak) yang merupakan penyebab utama kondisi ini.

 

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Terkena Serangan Jantung di Usia Muda?

Serangan jantung tidak selalu berakibat fatal atau menyebabkan kematian. Pada orang yang masih muda, serangan tersebut biasanya bersifat ringan sehingga sering kali diabaikan. Jika mengalami gejala serangan, sebaiknya segera ke rumah sakit terdekat untuk memeriksakan diri.

Jika merasa memiliki faktor risiko yang mendasari, terutama gaya hidup yang tidak sehat, dokter akan memberikan nasihat dan tindakan medis yang diperlukan untuk menangani penyakit tersebut dan mencegah serangan berulang.

Banyak orang sembuh dari infark miokard dan dapat melanjutkan hidup dengan normal setelah mendapatkan penanganan dari dokter dengan tepat. Perubahan pola hidup sehat juga menjadi faktor utama pemulihan. Selain itu, pasien perlu mematuhi penggunaan obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter.

 

Tips Mencegah Serangan Jantung di Usia Muda

Pada umumnya kondisi ini dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Salah satu langkah penting adalah menghindari penggunaan rokok. Tidak hanya yang mengandung nikotin, tetapi juga rokok elektrik atau vape. Keduanya mengandung bahan berbahaya yang dapat merugikan jantung.

|Baca juga: Antisipasi Kejadian Henti Jantung Mendadak, Tempatkan AED di Lokasi yang Mudah Diakses

Untuk mencegah kondisi ini, penting untuk menjaga kadar kolesterol, gula darah, dan tekanan darah pada tingkat yang aman. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur di rumah sakit jantung agar dapat memahami faktor risiko yang ada pada diri Anda dan bagaimana cara mengendalikannya.

Biasanya, dokter akan merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk mencegah serangan jantung:

  • Rutin melakukan olahraga
  • Hindari rokok
  • Kelola stres dengan baik
  • Kontrol tekanan darah dan berat badan
  • Konsumsi makanan sehat

Dengan mengetahui penyebab dan cara mencegah serangan jantung sejak dini, kita bisa selalu waspada. Ingat bahwa penyakit jantung juga bisa terjadi di usia muda. Lakukan pencegahan sedini mungkin dan apabila Anda mengalami gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bulan Fintech Nasional 2023 Hadir untuk Perkuat Literasi Keuangan Digital
Next Post Fore Coffe Tunjukkan Wajah di Kancah Dunia, Kini Mulai Buka Gerai di Singapura

Member Login

or