Media Asuransi, JAKARTA – Sekitar 19,5 juta orang penduduk Indonesia saat ini diperkirakan menderita diabetes atau penyakit kencing manis. Jumlahnya diperkirakan melonjak hinga mencapai 28,5 juta orang pada tahun 2045.
Jika tidak ditangani, gula darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi berbahaya yang berdampak pada kualitas hidupmu. Oleh karena itu, menjaga kesehatan sejak dini sangat penting untuk menghindari risiko penyakit kronis yang dapat membebani fisik maupun finansial keluarga.
|Baca juga: Bahan Pemanis Pengganti Gula Bagi Penderita Diabetes
Dikutip dari laman Prudential Syariah, ada 12 penyebab gula darah tinggi. Simak ulasan lengkapnya berikut ini agar Anda dapat mengatasinya sedini mungkin.
1. Gangguan Hormon Insulin
Insulin adalah hormon yang membantu tubuh mengatur kadar gula darah. Ketika tubuh tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup atau sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik, gula darah bisa meningkat. Kondisi ini sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2.
2. Masalah Pankreas
Pankreas adalah organ yang bertanggung jawab untuk memproduksi insulin. Kerusakan atau gangguan pada pankreas, seperti pankreatitis atau kanker pankreas, dapat menghambat produksi insulin dan menyebabkan gula darah tinggi.
3. Fenomena Fajar
Fenomena fajar terjadi ketika kadar gula darah meningkat secara alami di pagi hari karena lonjakan hormon seperti kortisol dan adrenalin. Fenomena ini biasanya tidak disadari, tetapi bisa menjadi masalah pada penderita diabetes.
|Baca juga:Prediabetes Bisa Jadi Diabetes, Banyak Ruginya Jika Anda Tak Punya Asuransi Kesehatan
4. Stres
Ketika Anda mengalami stres, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini dapat meningkatkan kadar gula darah sebagai respons tubuh untuk memberikan energi tambahan. Jika stres berlangsung lama, gula darah dapat terus naik.
5. Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup yang kurang aktif membuat tubuh tidak membakar glukosa dengan efektif. Hal ini menyebabkan kadar gula darah meningkat, terutama jika asupan kalori dan gula dalam tubuh tinggi.
6. Dehidrasi
Kekurangan cairan dalam tubuh dapat meningkatkan konsentrasi gula dalam darah. Selain itu, dehidrasi dapat memengaruhi fungsi ginjal, yang bertugas membantu membuang kelebihan gula dari tubuh.
7. Kurang Istirahat
Tidur yang cukup membantu tubuh menjaga keseimbangan hormon, termasuk insulin. Ketika Anda kurang tidur, tubuh akan mengalami resistensi insulin, yang dapat menyebabkan peningkatan gula darah.
8. Penyakit dan Infeksi
Saat tubuh melawan penyakit atau infeksi, gula darah cenderung meningkat karena tubuh melepaskan hormon stres untuk memberikan energi tambahan. Kondisi ini umum terjadi pada penderita diabetes yang sedang sakit.
9. Penggunaan Obat-obatan Tertentu
Beberapa jenis obat, seperti steroid, diuretik, dan pil kontrasepsi, dapat memengaruhi kadar gula darah. Efek samping ini perlu diwaspadai, terutama bagi Anda yang sudah memiliki risiko diabetes.
|Baca juga:Tips Kesehatan: Proteksi Dalam dan Luar Demi Terhindar dari Diabetes
10. Asupan Makan Manis dan Tepung Berlebihan
Makanan yang tinggi gula dan karbohidrat olahan, seperti roti putih, kue, atau minuman manis, dapat menyebabkan lonjakan gula darah. Kebiasaan ini berisiko tinggi menyebabkan resistensi insulin jika terus dilakukan.
11. Melewatkan Sarapan
Sarapan pagi membantu tubuh mengatur kadar gula darah setelah berpuasa semalaman. Melewatkan sarapan dapat menyebabkan lonjakan gula darah saat makan berikutnya karena tubuh membutuhkan lebih banyak energi.
12. Mengonsumsi Kopi
Kopi, terutama yang mengandung gula atau krimer, dapat memengaruhi kadar gula darah. Bahkan kopi tanpa gula sekalipun bisa menyebabkan lonjakan gula darah pada beberapa orang, karena kandungan kafeinnya yang memengaruhi hormon tertentu.
Cara Mengatasi Gula Darah Tinggi
Mengontrol kadar gula darah tinggi adalah langkah penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi gula darah tinggi:
1. Menjalani Pengobatan yang Menurunkan Gula Darah
Jika Anda didiagnosis dengan kadar gula darah tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat atau insulin untuk membantu menurunkan kadar gula darah. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan obat secara tepat dan berkonsultasi secara rutin dengan dokter.
2. Olahraga Rutin
Aktivitas fisik membantu tubuh menggunakan glukosa sebagai sumber energi, sehingga kadar gula darah dapat turun. Pilih olahraga seperti jalan kaki, bersepeda, atau yoga, yang aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
|Baca juga: Tips Mencegah Penyakit Diabetes di Usia Muda
3. Makan Teratur dengan Nutrisi Seimbang
Hindari makanan yang tinggi gula dan karbohidrat olahan. Gantilah dengan makanan bernutrisi seperti sayuran, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh. Jangan lupa untuk makan secara teratur agar gula darah tetap stabil.
4. Mengelola Stres
Stres kronis dapat meningkatkan gula darah. Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau kegiatan yang Anda sukai untuk membantu mengelola stres.
5. Rutin Memeriksa Gula Darah
Pemantauan gula darah secara rutin membantu Anda mengetahui apakah kadar gula darah berada dalam batas normal. Dengan begitu, Anda dapat mengambil langkah yang tepat jika terjadi lonjakan.
Dengan melakukan langkah-langkah di atas, Anda dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko komplikasi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan penanganan terbaik sesuai kondisi tubuh Anda.
Langkah-langkah pencegahan dan penanganan, seperti olahraga rutin, makan dengan nutrisi seimbang, dan pemeriksaan gula darah secara teratur, sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mendapatkan pengobatan yang tepat, Anda dapat menjaga kadar gula darah tetap normal dan menjalani hidup yang lebih sehat.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News