1
1

Jenis-Jenis Mata Juling dan Cara Penanganannya

Ilustrasi. | Foto: klinikmatanusantara.com

Media Asuransi, JAKARTA – Strabismus atau mata juling adalah kondisi kedua mata tidak sejajar satu dengan yang lain. Salah satu mata mungkin mengarah ke depan, sementara posisi mata lainnya lebih ke dalam, keluar, ke atas, atau ke bawah.

Mata juling terjadi akibat gangguan pada otot-otot penggerak mata, yang membuat mata kehilangan koordinasi. Kondisi ini dapat bersifat permanen atau muncul hanya sesekali.

“Mata juling dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Selain mengganggu penampilan, strabismus dapat memengaruhi kemampuan penglihatan, terutama pada anak-anak yang sedang dalam masa perkembangan visual,” kata dokter Marsha Rayfa Pintary, dokter spesialis mata dari KMN EyeCare.

|Baca juga: Mata Juling: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Ternyata, pengobatan mata juling sangat bergantung pada jenis-jenisnya. Simak penjelasan dokter Marsha berikut ini!

Pada orang dewasa, kasus mata juling ini dapat muncul akibat cedera, stroke, atau gangguan neurologis lainnya.

Secara global, kasus mata juling cukup umum terjadi. Diperkirakan sekitar dua persen hingga empat persen anak-anak mengalaminya gejala mata juling. Pada sebuah penelitian di Hong Kong tahun 2021, ditemukan 133 anak yang terkena mata juling dari 4.273 total responden.

Penyebab strabismus pada anak antara lain kondisi genetik, gangguan refraktif (sebagai contoh mata minus atau plus), kelainan neurologis, dan kelainan pada mata anak (katarak, retinopathy of prematurity, dan lain-lain).

Dalam beberapa kasus, strabismus pada anak dapat menyebabkan ambliopia atau mata malas, yakni ketika otak cenderung mengabaikan gambar dari mata yang tidak sejajar. Jika tidak ditangani, hal ini bisa mengakibatkan gangguan penglihatan permanen.

|Baca juga: Jangan Sepelekan Mata Gatal, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

“Untuk mencegah hal tersebut, mata juling dapat diatasi jika terdeteksi sejak dini, misalnya dengan penggunaan kacamata khusus, terapi mata, atau operasi koreksi,” jelas Marsha.

 

Jenis-Jenis Mata Juling

Mata juling terdiri dari berbagai jenis yang dikategorikan berdasarkan arah penyimpangan mata. Berikut adalah penjelasan detail dari masing-masing jenis strabismus agar lebih mudah dipahami.

  1. Esotropia (Mata Mengarah ke Dalam)
    Esotropia adalah kondisi salah satu atau kedua mata mengarah ke dalam atau mendekati hidung.
  1. Exotropia (Mata Mengarah ke Luar)
    Exotropia terjadi ketika salah satu atau kedua mata mengarah ke luar, menjauhi hidung.
  1. Hypertropia (Mata Mengarah ke Atas)
    Hypertropia adalah jenis mata juling, yakni salah satu mata mengarah lebih tinggi dibanding mata lainnya. Kondisi ini tergolong langka dibanding jenis lainnya.
  1. Hypotropia (Mata Mengarah ke Bawah)
    Hypotropia adalah kebalikan dari hypertropia, yakni salah satu mata mengarah lebih rendah dibanding mata lainnya.

 

Kondisi lainnya: Pseudostrabismus.

Pseudostrabismus merupakan kondisi yang menyerupai strabismus, tetapi bukan strabismus pada anak usia dibawah satu tahun. Dalam usia ini, terkadang mata anak terkesan juling, namun refleksi cahaya masih jatuh di tengah pupil atau manik mata.

|Baca juga: Inilah Pentingnya Periksa Mata Anak Sejak Dini

“Hal ini disebabkan oleh struktur hidung yang lebar dan datar, atau lipatan kulit di bawah kelopak mata yang berlebih,” jelas Marsha.

 

Gejala Mata Juling

Mata juling (strabismus) memiliki beberapa gejala yang bisa dikenali, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala mata juling:

  1. Mata tidak sejajar
    Satu mata mengarah ke depan, sementara mata lainnya bisa mengarah ke dalam, ke luar, ke atas, atau ke bawah.
  1. Mata tidak bekerja sama
    Kedua mata tidak bergerak bersama saat melihat suatu objek, sehingga pandangan tampak tidak terkoordinasi.
  1. Mata sering menyipit atau memiringkan kepala
    Untuk mengkompensasi penglihatan yang terganggu, seseorang mungkin sering menyipitkan satu mata atau memiringkan kepala agar dapat melihat lebih jelas.
  1. Kesulitan memperkirakan jarak
    Orang dengan mata juling sering mengalami masalah dalam memperkirakan jarak karena hilangnya penglihatan 3D atau stereoskopik

|Baca juga: Glaukoma, Penyakit Mata yang Patut Diwaspadai

  1. Penglihatan ganda (diplopia)
    Pada beberapa kasus, terutama pada orang dewasa, mata juling dapat menyebabkan penglihatan ganda, karena otak menerima dua gambar yang berbeda dari kedua mata.
  1. Mata terasa lelah atau tegang
    Mata mungkin terasa cepat lelah karena usaha berlebihan untuk fokus atau menyeimbangkan penglihatan.
  1. Mata malas (amblyopia)
    Pada anak-anak, salah satu mata yang tidak digunakan dengan baik dapat menjadi ‘mata malas’, yakni penglihatan pada mata tersebut tidak berkembang optimal.

“Jika Anda atau orang terdekat menunjukkan gejala-gejala ini, segera lakukan pemeriksaan mata untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut,” tutur Marsha.

Strabismus atau mata juling memerlukan diagnosis oleh dokter spesialis mata. Pemeriksaannya meliputi pemeriksaan fisik, tes penglihatan, dan evaluasi pergerakan mata. Penanganannya bergantung pada tingkat keparahan dan penyebab kondisi tersebut.

“Pemeriksaan mata secara berkala bisa membantu menemukan masalah sejak awal dan menentukan langkah pengobatan yang tepat,” kata Marsha.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perusahaan Wajib Tahu, Ini 4 Hal yang Perlu Disiapkan untuk Menghadapi Karyawan Gen Z!
Next Post 3 Langkah Jaga Ketahanan Finansial dari Astra Life

Member Login

or