1
1

Penguatan Kemanan Siber di Layanan Kesehatan Mendesak Dilakukan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – GlobalData, perusahaan data dan analisis global, menilai kebutuhan mendesak penguatan keamanan siber di tengah meningkatnya pelanggaran data layanan kesehatan.

Dalam laporannya yang dikutip, Minggu, 18 Februari 2024, GlobalData menyatakan dalam tren mengkhawatirkan yang telah menimbulkan kejutan di industri layanan kesehatan, jumlah catatan pasien yang terekspos dalam pelanggaran data meningkat dua kali lipat pada tahun 2023, sehingga menyoroti ancaman yang signifikan dan terus meningkat terhadap keamanan data layanan kesehatan.

Lonjakan pelanggaran yang mengkhawatirkan ini telah menimbulkan kekhawatiran mendesak tentang kerentanan informasi sensitif pasien dan menggarisbawahi pentingnya langkah-langkah keamanan siber yang kuat untuk melindungi data layanan kesehatan.

|Baca juga: Fitch Ratings: Serangan Siber Bisa Berdampak pada Peringkat Kredit Perusahaan

Peningkatan tajam ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk semakin canggihnya serangan siber, meluasnya serangan akibat digitalisasi catatan layanan kesehatan, dan meningkatnya nilai data layanan kesehatan di pasar gelap.

Kamilla Kan, Ilmuwan Data Senior dalam tim Peralatan Medis di GlobalData, menjelaskan dampak dari pelanggaran ini jauh melampaui paparan langsung terhadap catatan pasien. Pasien yang terkena dampak pelanggaran ini menghadapi risiko yang signifikan, termasuk pencurian identitas, penipuan keuangan, dan potensi kerugian terhadap privasi dan kerahasiaan mereka.

“Selain itu, organisasi layanan kesehatan yang menjadi korban pelanggaran data berisiko menghadapi konsekuensi yang parah, termasuk kerusakan reputasi, denda peraturan, dan tanggung jawab hukum.”

Menurut GlobalData, kejahatan siber global akan mencapai US$10,5 triliun per tahun pada tahun 2025. Mengatasi masalah ini memerlukan investasi, dan GlobalData memperkirakan bahwa pendapatan keamanan siber akan mencapai US$344 miliar di seluruh dunia pada tahun 2030.

Meningkatnya pelanggaran catatan pasien telah menjadi peringatan bagi organisasi layanan kesehatan untuk memprioritaskan keamanan siber dan memperkuat pertahanan mereka terhadap ancaman yang terus berkembang. Sebagai penjaga sejumlah besar data sensitif pasien, penyedia layanan kesehatan harus mengambil tindakan proaktif untuk mengurangi risiko pelanggaran dan melindungi privasi dan keamanan pasien.

Kan menyimpulkan pada akhirnya, lonjakan pelanggaran catatan pasien menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan pendekatan proaktif dan holistik terhadap keamanan data layanan kesehatan. Ketika industri layanan kesehatan terus merangkul transformasi digital, para pemangku kepentingan di seluruh ekosistem harus bekerja sama untuk memperkuat pertahanan, memitigasi risiko, dan menjaga privasi dan keamanan data pasien.

“Hanya melalui upaya bersama dan tindakan kolektif kita dapat memastikan masa depan di mana data layanan kesehatan tetap aman, terjamin, dan terlindungi dari eksploitasi.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kinerja Manulife Asia Cerah di 2023
Next Post QBE Insurance Bukukan Performa Gemilang di 2023

Member Login

or