1
1

Tidur Seharian Saat Nyepi, Apakah Ada Manfaatnya?

Suasana hari raya nyepi di Bali. | Foto: ksmtour.com

Media Asuransi, JAKARTA – Saat perayaan hari Nyepi, para penganut agama Hindu tidak diperkenankan untuk melakukan banyak aktivitas. Selain bermeditasi tidak sedikit pula orang yang memilih untuk tidur seharian.

Hal itu sebenarnya dilakukan dalam upaya agar tidak tergoda untuk melakukan hal-hal yang menjadi pantangan di saat Nyepi.

Sementara itu, orang yang tidak merayakan Nyepi dan tak punya kegiatan khusus di hari libur nasional, juga bisa tidur seharian demi membunuh rasa bosan sekaligus mengisi ulang tenaga.

Meski begitu, apakah tidur seharian itu bermanfaat untuk mengisi ulang tenaga? Atau jangan-jangan, justru tidak ada manfaatnya bagi kesehatan?

 

Tidur terlalu lama dan dampaknya bagi kesehatan

Pada dasarnya, setiap orang harus memiliki kualitas tidur yang baik. Namun sayangnya, dikutip dari WebMD, bila Anda tidur dalam waktu yang kelewat panjang, hal itu justru dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti diabetes dan penyakit jantung.

Jumlah tidur yang dibutuhkan setiap orang memang berbeda-beda. Tergantung dari usia, tingkat aktivitas, kondisi kesehatan secara menyeluruh, serta gaya hidup. Misalnya, selama periode stress berat atau sedang sakit, umumnya Anda akan membutuhkan kualitas serta durasi tidur yang lebih lama.

|Baca juga: Kaum Rebahan Perlu Waspada, Ini Penyakit yang Bisa Menyerang Tubuh Akibat Sering Tidur

Meski kebutuhan tidur orang itu berbeda-beda, para ahli tetap merekomendasikan orang dewasa untuk tidur selama 7 hingga 9 jam per harinya.

Sebelumnya, dikatakan bahwa kelebihan waktu tidur dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes. Tetapi di sisi lain, dokter Nitish Basant Adnani dari KlikDokter juga mengatakan bahwa orang yang sering kurang tidur juga berpotensi mengalami diabetes.

“Ini karena, waktu tidur yang kurang dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menggunakan hormon insulin. Sehingga, diabetes pun riskan terjadi,” jelasnya dikutip dari laman resmi, KlikDokter.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa baik tidur berlebihan maupun kurang tidur, sama-sama tidak ada manfaatnya untuk tubuh. Tidur akan bermanfaat bagi kesehatan apabila dilakukan dalam waktu yang pas.

Lalu, disesuaikan juga intensitas aktivitas sebelumnya serta kondisi kesehatan. Apabila seseorang memutuskan untuk tidur seharian padahal kondisi tubuhnya baik-baik saja dan tidak melakukan aktivitas yang terlampau melelahkan, maka tidur berlebihan itu tidak ada manfaatnya.

Dokter Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, mengatakan bahwa tidur terlalu lama justru dapat menyebabkan sakit kepala. “Kalau Anda sering tidur selama lebih dari 7 jam sehari, itu dapat menyebabkan efek negatif pada neurotransmiter otak sehingga muncul sakit kepala,” tuturnya.

Tidur di Hari Nyepi memang sah-sah saja untuk dilakukan. Kendati demikian, Anda tetap harus bijak dalam mengatur waktu tidur bila tak ingin mendapatkan masalah kesehatan setelahnya. Setidaknya, tidurlah 1 ½ jam di siang hari dan 6-7 jamnya di malam hari. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan waktu tidur yang ideal.

Lagi pula, masih banyak kegiatan positif lain yang bisa dilakukan daripada tidur seharian, misalnya meditasi ataupun membaca buku sebelum gelap (khusus yang merayakan Nyepi). Dengan begitu, sakit kepala dan risiko gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung tidak mengincar Anda di kemudian hari akibat pola istirahat yang kacau.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Apa itu Nyepi? Simak di Sini Penjelasannya!
Next Post Jonathan Hekster Jadi FWD Country Advisor di Indonesia

Member Login

or