Media Asuransi, JAKARTA – Presiden Direktur CIMB Niaga Finance, Ristiawan Suherman, mengatakan bahwa untuk mendukung pertumbuhan bisnis pada tahun ini, perseroan akan terus mengembangkan layanan berbasis digital dan mengintegrasikannya ke seluruh kegiatan operasional di dalam satu platform yang mencakup seluruh layanan.
“Dalam aspek pemasaran, perseroan terus meningkatkan sinergi dengan induk usaha PT Bank CIMB Niaga, berencana untuk melakukan ekspansi di berbagai daerah, menambah jaringan kemitraan, serta mempersiapkan digital channel seperti virtual exhibition dengan teknologi 3D,” kata Ristiawan saat konferensi pers paparan kinerja perseroan, Senin, 11 April 2022.
Dijelaskan bahwa digitalisasi ini telah dimulai sejak tahun 2020 dengan adanya CNAF Mobile. Untuk meningkatkan produktivitas sales, perusahaan memperkenalkan sales control management system. “Aplikasi ini dapat mengontrol dan memonitor aktivitas sales,” katanya.
CIMB Niaga Finance berencana mengadakan pameran virtual tahun ini. Menurutnya, ini dapat memberikan pengalaman membeli mobil secara daring untuk pelanggan. Virtual exibition yang soft launching Maret lalu merupakan yang pertama dimiliki multifinance, pameran berbasis 3D. Perusahaan saat ini berpartner dengan brand BMW, Privy ID, dan YouTuber Otomotif, Fitra Eri.
|Baca juga: CIMB Niaga Finance Catatkan Pertumbuhan Pembiayaan Baru 51,3% di Tahun 2021
“Mudah-mudahan virtual exhibition ini dapat menjadi cara baru bagi nasabah dalam bertransaksi kendaraan. Dengan memiliki IIMS sendiri, JHCC sendiri, kita bisa bikin pameran sendiri yang nanti akan memutus rantai sehingga distribusinya bisa lebih murah, bunganya lebih efisien, dan lain-lain. Kita akan meluncurkan dengan berbagai macam produk yang akan ada. Mudah-mudahan kita juga dapat mengadakan pameran khusus mobil listrik yang merupakan salah satu fokus bisnis perseroan. Jadi, segala macam perubahan di CIMB Niaga Finance mengacu pada bisnis yang berkelanjutan,” ungkap Ristiawan.
Kinerja Kuartal I/2022
Mengenai kinerja perseroan pada kuartal I/2022, CNAF telah menyalurkan total pembiayaan baru sebesar Rp2,35 triliun, naik 136 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1 triliun. Aset CNAF per kuartal I/2022 tercatat mencapai Rp5,95 triliun, tumbuh 59 persen (yoy) dari tahun lalu, dan tumbuh 22 persen year to date (ytd) dari akhir 2021 yang ketika itu senilai Rp4,87 triliun. “Melihat realisasi di kuartal I/2022 kita optimistis realisasi kredit tumbuh lebih dari 30 persen sampai akhir tahun menjadi sekitar Rp8 triliun,” katanya.
Sedangkan untuk mendorong pembiayaan, menurut Ristiawan, saat ini perusahaan telah menurunkan besaran uang muka. “Itu demi melonggarkan penyaluran kredit di CIMB Niaga Finance. Kita sudah menurukan minimal uang muka dari 40 persen menjadi 25 persen untuk saat ini,” tegasnya.
Di kuartal I/2022 ini, menurutnya ada peningkatan signifikan di new car. Jadi di 2022 kuartal pertama sudah imbang pembiayaan mobil baru berbanding mobil bekas, begitu juga refinancing. Tingginya permintaan mobil baru, diharapkan dapat berjalan seiring dengan supply oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Pasalnya, invasi Rusia ke Ukraina lanjut Ristiawan, mempengaruhi supply dari mobil baru. “Perang Ukraina akan mempengaruhi distribusi kendaraan CBU atau sparepart seperti chip yang sedang susah saat ini. Tapi mudah-mudahan dampaknya tidak besar,” jelasnya. Wiek
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News