Berikut ini beberapa hal sepele yang dapat mempengaruhi keuangan Anda, dikutip dari laman Manulife.
1. Makan di Luar
Memang, kita jarang sekali menghitung biaya makan, apalagi itu adalah kebutuhan utama tiap orang. Coba sekarang kita hitung biaya makan di restoran di mall, belum lagi dengan kebiasaan memesan makanan pesan antar untuk ngemil. Kita tidak pernah melakukan semua pembelian makanan-minuman itu pada hari yang sama. Tetapi selama 30 hari, pembelian tersebut akan terus bertambah dan biayanya menjadi besar.
2. Kopi
|Baca juga: Resesi di Depan Mata, 6 Langkah Pengelolaan Keuangan Ini Wajib Hukumnya
Jarang kita menyadari berapa banyak uang yang sebenarnya kita belanjakan untuk minuman kopi tersebut. Menurut International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi Indonesia per kapita selama periode Oktober 2018-September 2019 mencapai 1,13 kg/tahun.
Membeli kopi kesukaan tampaknya bukan pengeluaran signifikan bagi banyak orang. Namun, jika Rp20 ribu-Rp50 ribu dihabiskan sehari untuk kopi, dalam sebulan Rp500 ribu hingga Rp1 juta kita habiskan.
Bukannya tidak boleh jajan kopi kekinian, namun perlu dipertimbangkan juga, bahwa uang tersebut bisa saja diarahkan untuk membeli asuransi, yang besaran premi per bulannya kurang lebih sama dengan bujet membeli kopi. Apalagi saat ini sudah ada produk asuransi yang memberikan dua manfaat sekaligus kepada pemiliknya, atau biasa disebut asuransi dwiguna.
3. Buku dan Majalah
Nominal pembelian buku sering kali bersifat kecil, tetapi jika konsisten, hal itu akan berdampak kepada pendapatan Anda. Seringkali, banyak orang terkejut betapa banyak dari pendapatan mereka yang dihabiskan di sana.
Lantas, apakah Anda harus berhenti membaca? Tidak, melainkan ada 3 cara yang dapat Anda lakukan untuk mereduksi biaya latte factor ini.
|Baca juga: Strategi Atur Keuangan Pasca Kenaikan Harga BBM
Membayar biaya berlangganan Rp49 ribu per bulan memang terlihat kecil. Namun, banyak dari kita yang justru jarang menggunakan aplikasi streaming online tersebut, namun terus-menerus membayarnya via kartu kredit.
Sekarang pikir ulang aplikasi mana yang benar-benar Anda dapat gunakan lebih sering. Jika dalam sebulan, Anda hanya membukanya 1-2 kali, itu pertanda bahwa Anda harus segera menonaktifkan langganan aplikasi tersebut.
Dalam sekali transfer antarbank, biaya yang dikenakan mencapai Rp6.500. Bayangkan jika Anda setiap hari harus transfer 5-10 kali, artinya ada potensi Rp65 ribu hilang dari saldo Anda. Belum lagi dengan biaya top-up dompet digital yang merogoh kocek Rp1.000-Rp1.500 per sekali transfer. Coba hitung pengeluaran tersebut dalam sebulan, tentu Anda akan sadar berapa biaya yang hilang dengan percuma.
Saat ini, terdapat beberapa aplikasi yang memberikan gratis biaya transfer antarbank. Bahkan, beberapa perbankan juga memberikan fasilitas free transfer dengan syarat harus memiliki dana mengendap di rekening sejumlah tertentu.
Artinya, banyak cara untuk melakukan penghematan dari biaya-biaya yang tak perlu. Jadi gunakan uang Anda secara bijak ya! Selamat mencoba!
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News