Media Asuransi, JAKARTA – Mengelola keuangan secara bijak merupakan langkah awal untuk menjaga stabilitas finansial di masa depan. Salah satu strategi yang semakin relevan saat ini adalah investasi. Bukan hanya sebagai sarana untuk meraih keuntungan, investasi juga berfungsi mempertahankan nilai kekayaan agar tidak tergerus inflasi.
Kemajuan teknologi turut mempermudah akses terhadap berbagai instrumen investasi. Berkat kehadiran platform digital, siapa pun kini dapat mulai berinvestasi tanpa harus meninggalkan rumah.
|Baca juga: 4 Jenis Investasi yang Menguntungkan dan Aman
Ragam pilihan aset pun semakin beragam. Namun, penting untuk menyesuaikan jenis investasi dengan profil risiko dan tujuan keuangan masing-masing individu agar hasilnya optimal.
Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk memulai investasi, artikel ini akan membantu memberikan pemahaman dasar mengenai jenis-jenis investasi yang cocok untuk pemula, serta bagaimana menyiapkan langkah awal yang tepat dalam perjalanan investasi Anda.
Jenis Investasi yang Cocok untuk Pemula
Investasi merupakan langkah penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Dengan berinvestasi, seseorang dapat mengembangkan kekayaan dan menjaga daya beli terhadap inflasi. Dilansir dari laman OCBC, berikut adalah beberapa jenis investasi yang umum dipilih oleh pemula:
Saham
Saham merupakan instrumen investasi yang memberikan potensi keuntungan berupa capital gain dan dividen. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan beli saham, sedangkan dividen berasal dari pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham.
|Baca juga: 4 Tips Memilih Investasi untuk Dana Darurat
Meskipun menjanjikan, investasi saham memiliki risiko yang tinggi. Harga saham dapat sangat fluktuatif, dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, kinerja perusahaan, serta sentimen pasar. Oleh karena itu, investor disarankan untuk memahami tren pasar, mengenali sektor potensial, serta mempelajari analisis fundamental perusahaan sebelum memutuskan untuk membeli saham.
Reksa Dana
Reksa dana adalah produk investasi yang menghimpun dana dari masyarakat, yang kemudian dikelola oleh Manajer Investasi ke dalam portofolio efek seperti saham, obligasi, atau pasar uang.
Instrumen ini cocok bagi pemula yang memiliki modal terbatas atau belum memiliki cukup waktu untuk melakukan analisis pasar secara mandiri. Berdasar jenisnya, reksa dana dibagi menjadi empat kategori, yaitu: Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Campuran.
Tabungan Berjangka
Tabungan berjangka adalah produk simpanan dengan jangka waktu tertentu yang ditawarkan oleh bank. Dana yang disetorkan tidak dapat ditarik secara bebas hingga jatuh tempo.
|Baca juga: Apakah Emas Relevan sebagai Investasi di Tengah Gejolak Ekonomi?
Nasabah dapat menyetor dana secara berkala atau sekaligus, dengan pilihan jangka waktu mulai dari enam bulan hingga 20 tahun. Setelah mencapai jatuh tempo, dana dapat dicairkan beserta bunga sesuai kesepakatan awal.
Deposito
Deposito merupakan simpanan berjangka yang disimpan di bank dan hanya dapat dicairkan setelah mencapai jatuh tempo. Sebagai bukti kepemilikan, bank akan menerbitkan bilyet deposito.
Jangka waktu deposito bervariasi, mulai dari satu hingga 12 bulan. Jika dana dicairkan sebelum jatuh tempo, nasabah akan dikenakan penalti sesuai kebijakan bank. Instrumen ini cocok untuk investor yang menginginkan tingkat risiko rendah dengan pengembalian yang stabil.
Emas
Emas telah lama menjadi pilihan investasi yang dianggap aman. Selain stabil dalam jangka panjang, harga emas juga cenderung meningkat seiring waktu.
Kini, investasi emas bisa dilakukan secara digital melalui berbagai platform, bahkan dengan nominal yang sangat terjangkau, mulai dari Rp10.000. Emas digital menjadi alternatif baru yang praktis, aman, dan cocok untuk pemula yang ingin mulai berinvestasi tanpa harus menyimpan emas fisik.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
