Media Asuransi, JAKARTA – Seiring pemulihan perekonomian masyarakat dan menurunnya kasus Covid-19, Astra Financial mencatatkan peningkatan performa bisnis yang positif selama kuartal I/2022. Pertumbuhan bisnis tersebut didukung oleh sejumlah inovasi digital dan peluncuran produk baru. Astra Financial senantiasa memperkuat inovasi layanan digital, terutama untuk memberikan layanan keuangan yang mudah, nyaman, dan aman bagi konsumen.
Peningkatan mobilitas masyarakat membuat permintaan terhadap produk otomotif dan layanan keuangan dari Astra mengalami peningkatan. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan aset Astra Financial yang meningkat dari Rp135 triliun pada 31 Desember 2021, menjadi Rp142 triliun di kuartal I/2022. Selain itu, Astra Financial mencetak pertumbuhan laba sebesar 50 persen menjadi Rp1,5 triliun dibandingkan kuartal I/2021 senilai Rp985 miliar.
“Kami bersyukur bahwa semakin membaiknya pengelolaan pandemi telah berdampak kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berpengaruh positif terhadap bisnis Astra Financial di kuartal pertama 2022. Kondisi ini tentunya akan menjadi semangat bagi kami untuk terus berinovasi dan memberikan layanan keuangan yang prima kepada masyarakat,” ucap Director in Charge Astra Financial, Suparno Djasmin, dalam keterangan resmi, Rabu, 23 Juni 2022.
|Baca juga: Astra Financial Luncurkan Paltform Digital SEVA 2.0 untuk Pembiayaan Otomotif
Dia katakan bahwa peningkatan performa bisnis per 31 Maret 2022 dengan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, didukung oleh peningkatan nilai pembiayaan di beberapa perusahaan di dalam Astra Financial, antara lain, kontribusi laba bersih dari perusahaan yang fokus pada pembiayaan mobil (ACC dan TAF) meningkat 55 persen menjadi Rp385 miliar. Kontribusi laba bersih dari bisnis pembiayaan sepeda motor (FIFGROUP), naik 83 persen menjadi Rp751 miliar.
Total pembiayaan baru yang disalurkan oleh bisnis pembiayaan alat berat (SANF dan KAF) meningkat sebesar 141 persen menjadi Rp3,3 triliun. Kontribusi laba bersih dari segmen ini meningkat 54 persen menjadi Rp20 miliar.
Sementara itu, Asuransi Astra mencatat peningkatan laba bersih sebesar 9 persen menjadi Rp341 miliar, terutama disebabkan pendapatan underwriting dan hasil investasi yang lebih tinggi.
Suparno menjelaskan bahwa sejalan dengan perkembangan ekonomi di masa pandemi ini, sektor financial technology (fintech) mulai memberi kontribusi bertahap. Bidang layanan keuangan Astra Financial juga telah melangkah ke sektor ini, bahkan sebelum pandemi, seperti brand Maucash, Moxa, AstraPay, dan SEVA yang mengusung finance first car discovery.
Hingga Mei 2022, AstraPay telah mencapai 5 juta registered user dan GTV sebesar Rp11,3 triliun. Di sisi lain, Maucash sudah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp3,2 triliun kepada 1,18 juta borrower. Moxa saat ini sudah memiliki 1,78 juta registered user dengan jumlah GMV mencapai 579 miliar. Hal ini tercapai dengan optimalisasi ekosistem Astra untuk memberikan layanan yang terbaik kepada pengguna jasa keuangan Astra Financial.
Astra Financial adalah divisi jasa keuangan Astra terdiri dari perusahaan pembiayaan roda empat: PT Astra Sedaya Finance (ACC) dan PT Toyota Astra Finance (TAF), pembiayaan roda dua: PT Federal International Finance (FIFGROUP), pembiayaan alat berat: PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) dan PT Komatsu Astra Finance (KAF), Asuransi: PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) dan PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life), Dana Pensiun Astra (DPA), PT Astra Mitra Ventura (Astra Ventura), PT Astra Welab Digital Arta (Maucash), PT Astra Kreasi Digital (Moxa), PT Astra Digital Arta (AstraPay), dan PT Astra Auto Digital (Seva).
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News