Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) kabarnya bakal mengakuisisi PT Bank Mayora demi memantapkan langkahnya menjadi bank digital. Meski belum ada konfirmasi resmi dari BBNI maupun Bank Mayora, kabarnya proses penjajakan sudah berjalan dan menanti persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Patut diketahui, mayoritas saham Bank Mayora dimiliki oleh PT Mayora Inti Utama, yakni sebesar 80%. Sisanya, 20% dimiliki investor asal Amerika Serikat (AS) yang juga entitas usaha Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC). Bank Mayora diketahui memiliki hubungan afiliasi dengan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).
Adapun fokus bisnis Bank Mayora yakni retail dan konsumer melalui produk pinjaman (lending) dan simpanan (funding). Sedangkan produk pinjamannya berupa kredit kendaraan bermotor, kredit multiguna, kredit pemilikan rumah, pinjaman rekening koran), dan pinjaman berjangka.
Terkait simpanan, Bank Mayora memiliki produk giro, tabungan, dan deposito berjangka. Saat ini bank Mayora memiliki 58 unit ATM dengan jaringan kantor sebanyak 37 di Jabotabek, Bandung, Surabaya, dan Lampung.
Baca juga: Bakal Gantikan Garuda Indonesia? Ini Kekuatan Pelita Air
Berdasarkan laporan keuangan terbaru, Bank Mayora mengantongi laba bersih tahun berjalan Rp18,53 miliar sepanjang semester I/2021. Laba bersih tersebut naik signifikan yakni 651,5% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu senilai Rp2,46 miliar.
Dikutip dari situs resminya, Bank Mayora mendapatkan izin usaha Bank Umum sesuai SK Menteri Keuangan RI No. 719/KMK.017/1993 tanggal 14 Juli 1993 dan menjadi Bank Umum Devisa di tahun 2013 sesuai Surat Keputusan Gubernur BI No. 15/5/KEP.DPG/2013 tanggal 7 Mei 2013.
Adapun laporan keuangan Juni 2021 mencatat modal inti Bank Mayora Rp1,21 triliun, masih di bawah ketentuan wajib dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni minimal Rp2 triliun tahun ini dan Rp3 triliun tahun depan. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
