1
1

Bank di AS & Eropa Alami Krisis, Kondisi Perbankan di Indonesia Diyakini Tahan Banting

Deretan gedung bank di sepanjang jalan Sudirman, Jakarta Pusat. | Foto: Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Kondisi industri perbankan di Indonesia diyakini tetap sehat dan tahan terhadap dampak gejolak keuangan di AS dan Eropa.

Melalui Daily Write Up Macro Update – Monetary policy updates: No signal of easing yet, ekonom Mirae Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, menjelaskan bahwa sesuai ekspektasi, BI mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75% serta suku bunga simpanan dan fasilitas pinjaman masing-masing sebesar 5,0% dan 6,50%.

Menurutnya, keputusan suku bunga kebijakan BI selalu ditentukan oleh prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebagai catatan, BI melihat penurunan inflasi domestik lebih cepat dari perkiraan. “Namun demikian, kami tetap memperhatikan prospek inflasi jangka pendek dan menengah karena dampak dari volatilitas harga pangan,” katanya.

|Baca juga: LPS: CAR Perbankan Indonesia 25,93 Persen

Rully menjelaskan volatilitas pasar meningkat dalam beberapa hari terakhir di tengah kekhawatiran atas ketidakstabilan sektor keuangan AS, terutama di pasar obligasi. Indikator volatilitas pasar obligasi AS, meningkat secara signifikan, pada 16 Maret mencapai 198,7 (+60,8% mtd, atau +63,4% ytd), sedangkan untuk indeks volatilitas S&P500 meningkat menjadi 26,1 (+26,2% mtd, atau +27,0% ytd).

Meskipun terjadi gejolak di sektor perbankan AS dan Eropa dalam beberapa hari terakhir, Rully masih memperkirakan The Fed akan menaikkan FFR dua kali, masing-masing sebesar 25 bps pada bulan Maret dan Mei untuk tetap memfokuskan kepada penurunan inflasi.

“Kami percaya bahwa kondisi industri perbankan di Indonesia tetap sehat dan tahan terhadap dampak gejolak keuangan di AS dan Eropa. Saat ini kami masih memperkirakan BI 7-DRR rate akan dipertahankan pada 5,75% sepanjang tahun ini, karena kebijakan moneter BI tetap fokus pada stabilitas,” jelasnya.

Secara keseluruhan, Rully cukup optimistis perekonomian Indonesia akan tetap stabil dan tahan terhadap ketidakpastian ekonomi dan pasar global.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Moratel Diganjar Peringkat idA+ Outlook Stabil
Next Post Indonesia Ajak Investor Korea Bangun IKN Nusantara

Member Login

or