1
1

BTN Kuasai 89,08 Persen Kredit Sektor Perumahan

Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (Bank BTN), Haru Koesmahargyo, mengatakan bahwa di tengah gelombang pandemi yang belum mereda pada 2021, perseroan memiliki kinerja yang bagus. Bank BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,37 triliun atau naik 48,30 persen year on year (yoy). Perseroan mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan senilai Rp274,83 triliun atau naik 5,66 persen yoy.

“Tidak hanya laba bersih, sebagai pemimpin pasar di sektor kredit perumahan, kinerja positif yang Bank BTN lakukan juga ikut mendongkrak sektor perumahan yang memiliki dampak ganda ke 174 sektor turunan lain,” kata Haru dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 13 Juni 2022.

|Baca juga: BTN (BBTN) Beri Fasilitas KMK dan Jaminan Fidusia kepada WIKA

Kredit di sektor perumahan masih mendominasi portofolio kredit Bank BTN atau sebesar 89,08 persen. Kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi pun tercatat menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi dengan kenaikan sebesar 8,25 persen yoy dari Rp120,72 triliun pada 2020 menjadi Rp130,68 triliun di 2021.

Adapun, untuk produk KPR Subsidi, Bank BTN menawarkan uang muka ringan dari 1 persen, suku bunga tetap 5 persen, jangka waktu hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka senilai Rp4 juta, serta bebas premi asuransi dan PPN.

Sementara itu, Bank BTN juga terus menggelar transformasi baik di sisi digital, bisnis proses, hingga kantor cabang. Di sisi digital misalnya, perseroan terus memoles produk digital banking mulai dari BTN Mobile Banking, BTN Cash Management, e-Mitra BTN, BTN Properti, hingga rumahmurahbtn.

Pada sisi bisnis proses, menurut Haru Koesmahargyo, Bank BTN membentuk pusat untuk kredit konsumer dan komersial agar lebih efisien. Selain itu, perseroan juga fokus melakukan transformasi kantor cabang yang memprioritaskan penjualan dan pelayanan.

“Di samping itu, Bank BTN juga  terus meningkatkan kemitraan dengan berbagai lembaga lainnya. Perseroan juga memperdalam kemitraan dengan perusahaan yang masuk dalam rantai pasok di sektor perumahan,” katanya.

Haru juga menjelaskan, transformasi tersebut tidak hanya sukses meningkatkan perolehan laba bersih Bank BTN, tapi juga meningkatkan efisiensi. Biaya dana BBTN misalnya sukses turun 21,31 persen yoy pada 2021 dari Rp16,04 triliun di tahun 2020 menjadi Rp12,62 triliun. Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) perseroan juga turun hingga 233 basis poin yoy pada 2021.

|Baca juga: BTN (BBTN) Raih Fasilitas Pinjaman dari JICA senilai 7 Miliar Yen

Lini bisnis syariah Bank BTN pun ikut mencatatkan kinerja positif. Per Desember 2021, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank BTN menghasilkan laba bersih senilai Rp185,20 miliar atau naik 37,33 persen yoy. Kenaikan tersebut disumbang kinerja penyaluran pembiayaan syariah senilai Rp27,55 triliun atau naik 9,93 persen yoy.

Sementara itu, upaya untuk meningkatkan kinerja penyaluran kredit dan pembiayaan di sektor perumahan, Kementerian BUMN akan menambah modal Bank BTN. Wakil Menteri II BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, dalam rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa, 7 Juni 2022, mengatakan bahwa suntikan dana dalam bentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) tersebut akan dialokasikan senilai Rp2,98 triliun untuk Bank BTN.

“Kita ingin menambah CAR (capital adequacy ratio) Bank BTN mencapai 19 persen. Dibutuhkan tambahan injeksi modal Rp2,98 triliun sudah disetujui juga melalui mekanisme rights issue mungkin nanti di kuartal tiga atau empat,” katanya.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Polis Machinery Insurance (Lanjutan 20, Masalah Listrik 12)
Next Post Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Member Login

or