Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) per September 2021 membukukan laba bersih konsolidasi (unaudited) mencapai Rp3,2 triliun, Nilainya naik sebesar 69 persen (atau 74 persen tidak termasuk exceptional items) year on year (yoy) dan menghasilkan earnings per share Rp126,38.
Direktur Strategy, Finance & SPAPM CIMB Niaga, Lee Kai Kwong, menyatakan bahwa meskipun situasi perekonomian di tahun kedua pandemi masih menantang, CIMB Niaga berhasil mencatatkan kinerja yang positif. “Perolehan laba bersih tersebut menghasilkan kinerja yang berada di atas level Covid-19,” katanya dalam public expose di Jakarta, Rabu, 24 November 2021.
Lee menambahkan, hal ini didukung oleh pendapatan operasional dan pengendalian biaya yang dikelola dengan baik. Sehingga, perseroan dapat mempertahankan double-digit ROE sebesar 10,8 peren (ROE tidak termasuk exceptional items sebesar 11,2 persen). Pada aspek neraca keuangan, CIMB Niaga berhasil meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 7,6 persen yoy dengan rasio CASA sebesar 61,7 persen.
Kendati tren indikator Covid-19 mulai membaik, CIMB Niaga tetap optimistis dengan berhati-hati terhadap kinerja di masa mendatang. Ke depan, CIMB Niaga terus mengembangkan bisnis bank melalui implementasi strategi lima pilar yang solid. “Perseroan senantiasa menyediakan solusi perbankan terbaik untuk nasabah, yang didukung oleh transformasi digital dan data analytics,” tutur Lee.
|Baca juga: Laba CIMB Niaga Tumbuh 69 Persen
Per 30 September 2021, capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat baik, masing-masing sebesar 22,6 persen dan 76,7 persen. Dengan total aset mencapai Rp295,4 triliun per 30 September 2021, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Adapun total penghimpunan DPK tercatat sebesar Rp228,0 triliun. Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 8,5 persen yoy dan 11,7 persen yoy, sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
Jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp177,0 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking yang tumbuh 5,7 persen yoy. Kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 8,1 persen yoy, sementara kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 13,4 persen yoy.
Sementara itu untuk kinerja segmen perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp35,4 triliun (+8,6 persen yoy) dan DPK sebesar Rp36,7 triliun (+4,6 persen yoy) per 30 September 2021.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News