1
1

Financial Modelling dan Manfaatnya bagi Perusahaan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Setiap perusahaan pasti ingin terus berkembang dan mencapai target bisnisnya. Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan merancang proyeksi keuangan melalui financial modelling.

Metode ini digunakan untuk menganalisis dan memproyeksikan kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Tidak hanya perusahaan besar, perusahaan kecil yang sedang berkembang pun sebaiknya mulai menerapkan financial modelling untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya.

||Baca juga: Tips Jitu Kelola Keuangan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi ala Grant Thornton

Pada dasarnya, financial modelling dilakukan sebelum perusahaan menyusun anggaran operasional. Proses ini memberikan gambaran keuangan yang lebih terarah sehingga perusahaan dapat menentukan strategi bisnis yang tepat. Dilansir laman Tugu Insurance, berikut adalah beberapa manfaat financial modelling yang perlu Anda ketahui:

  1. Sebagai Metode Perencanaan Strategis

Financial modelling berfungsi sebagai pedoman bagi perusahaan dalam merencanakan langkah operasional ke depan. Dengan asumsi yang dirancang secara menyeluruh, perusahaan dapat menentukan strategi yang lebih efektif dan menghindari langkah-langkah yang kurang relevan. Hasilnya, operasional perusahaan menjadi lebih efisien dan terarah.

  1. Mengontrol Efektivitas Kinerja Tim

Melalui financial modelling, perusahaan dapat mengevaluasi efektivitas kinerja tim. Dengan membandingkan arus kas aktual dengan proyeksi, perusahaan dapat mengidentifikasi kesenjangan yang terjadi, seperti pengeluaran berlebih atau alokasi dana investasi yang kurang optimal. Hal ini membantu mengungkap potensi masalah kinerja tim, sehingga langkah perbaikan dapat dilakukan lebih awal.

|Baca juga: Strategi Remunerasi dan Penilaian Talenta: kunci sukses di sektor keuangan

  1. Sebagai Alat Analisis Risiko

Financial modelling memungkinkan perusahaan menganalisis risiko melalui pendekatan seperti analisis sensitivitas. Dengan metode ini, perusahaan dapat mengukur potensi risiko pada berbagai aspek operasional atau finansial. Data yang dihasilkan membantu tim keuangan dalam mengidentifikasi risiko pada tiap lini bisnis, sehingga perusahaan dapat mengambil langkah mitigasi dengan lebih baik.

  1. Mendukung Pengambilan Keputusan yang Tepat

Keputusan strategis yang baik memerlukan data yang akurat. Financial modelling memberikan gambaran proyeksi operasional, finansial, dan pemasaran berdasarkan asumsi yang terukur. Ini membantu perusahaan memutuskan apakah strategi saat ini dapat dilanjutkan atau perlu diubah untuk menghadapi tantangan pasar dan memastikan perkembangan bisnis yang berkelanjutan.

 

Langkah-Langkah Menerapkan Financial Modelling

Untuk memulai proses financial modelling, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Menyiapkan variabel keuangan.
  2. Menganalisis laporan keuangan.
  3. Membuat asumsi proyeksi keuangan.
  4. Melakukan analisis DCF (Discounted Cash Flow) dan sensitivitas.
  5. Menyusun grafik atau skema hasil analisis.

Menggunakan sistem otomatis untuk menyimpan dan mengolah data keuangan juga dapat meningkatkan efisiensi proses financial modelling. Dengan financial modelling, perusahaan tidak hanya memiliki proyeksi keuangan yang lebih jelas, tetapi juga mampu mengelola alokasi anggaran secara lebih terukur dan strategis.

Apakah perusahaan Anda sudah menerapkan financial modelling? Jika belum, sekarang saatnya mencoba!

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Mau Banting Setir Pekerjaan? Perhatikan 5 Hal Ini Dulu Agar Tak Menyesal!
Next Post Bank DBS Indonesia Siap Dukung Gen Z Utamakan Menabung, Atur Keuangan, dan Pilih Produk Ramah Lingkungan

Member Login

or