Media Asuransi, JAKARTA – Dua tahun dilaksanakan secara virtual akbat pandemi Covid-19, kegiatan pameran jasa keuangan Financial Expo (FinExpo) 2022 kembali diselenggarakan secara offline dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK). Acara yang diinisiasi oleh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dan didukung penuh oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), diselenggarakan di Central Park Mall, Jakarta, 26-30 Oktober 2022, dengan tema “Go Inklusif, Go Produktif”.
Acara FinExpo 2022 menghadirkan 134 booth pameran yang terdiri dari berbagai industri jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, pasar modal, pembiayaan, dana pensiun, pegadaian, fintech, e-commerce hingga para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
|Baca juga: GIIAS 2022 Resmi Dibuka, Astra Financial Hadir Bersama 9 Unit Bisnisnya
Ketua FinExpo 2022, Wani Sabu, menuturkan bahwa harapannya dengan berlangsungnya acara ini mampu meningkatkan inklusi keuangan dengan target 90 persen di tahun 2024 sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Edwin Nurhadi, menuturkan bahwa tujuan diselenggarakannya FinExpo 2022 ini adalah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat Indonesia. “Dengan diselenggarakan acara FinExpo 2022 ini kami berharap bahwa ini adalah sebuah solusi dalam meningkatkan literasi juga inklusi keuangan bagi masyarakat kita,” katanya.
Hadirnya FinExpo 2022 menjadi program peningkatan kesadaran masyarakat tentang instrumen keuangan melalui ragam edukasi dan pembukaan akses terhadap institusi, produk, serta layanan yang sudah disediakan.
Wani Sabu menambahkan bahwa dalam menghadapi berbagai tantangan dan ketidakpastian situasi ekonomi global yang terjadi saat ini, penting bagi seluruh pihak untuk memiliki akses dan pemahaman yang baik, termasuk pengelolaan keuangan. Hadirnya FinExpo BIK 2022 merupakan salah satu upaya dalam membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang instrumen keuangan melalui ragam edukasi dan pembukaan akses terhadap institusi, produk, serta layanan yang tersedia.
|Baca juga: Indonesia Financial Group International Conference 2022
“Harapannya, dengan pembukaan akses dan peningkatan pemahaman tentang keuangan, masyarakat dapat melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik dan mendukung taraf hidup masyarakat dapat meningkat,” jelasnya.
Selain untuk mendorong pencapaian target inklusi keungan sebesar 90 persen, FinExpo 2022 juga bertujuan untuk mendukung pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Di sisi lain, BIK juga menjadi kesempatan bagi LJK dalam upaya peningkatan literasi dan keuangan yang inklusif untuk menjadi bekal negara dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Edwin menjelaskan bahwa Inklusi keungan sendiri merupakan tanggung jawab bersama yang mana setiap elemen masyarakat baik LJK, pelaku UMKM ataupun masyarakat umum harus saling sama-sama sadar literasi keuangan, karena hal tersebut memiliki dampak yang sangat besar bagi keuangan dan ekonomi masyarakat Indonesia.
“Inklusi keuangan adalah hak dasar masyarakat yang harus dipenuhi dan merupakan tanggung jawab kita bersama. Dengan adanya kegiatan Bulan Inklusi Keuangan sebagai agenda nasional setiap tahunnya diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen dan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dalam rangka pemenuhan dan peningkatan akses keuangan bagi seluruh masyarakat Indonesia,” jelas Edwin.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News