Media Asuransi, JAKARTA – Dalam beberapa pekan terakhir, Indonesia sedang berada di tengah bayangan kabar potensi resesi global. Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani memprediksi resesi global akan mulai terjadi pada tahun 2023 yang mana hal ini disebabkan adanya kenaikan suku bunga secara agresif oleh bank sentral di berbagai negara guna meredam laju inflasi.
Secara sederhana, resesi diartikan sebagai suatu keadaan yakni perekonomian suatu negara sedang memburuk. Hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang kurang baik, produk domestik bruto yang negatif, dan peningkatan jumlah pengangguran. Kondisi keuangan ini akan menimbulkan melemahnya kemampuan daya beli masyarakat akibat ketimpangan antara penghasilan yang menurun dan pengeluaran yang tinggi.
Baca juga: Paksakan Upah Naik 13%, Buruh Bakal Demo Besar dan Mogok Kerja
Keadaan ekonomi yang tidak stabil dalam kurun waktu yang lama juga akan memberi dampak pada kenaikan harga kebutuhan bahan pokok dan naiknya angka kemiskinan. Karena itu, masyarakat perlu memahami pengelolaan keuangan secara optimal untuk dapat meminimalisir dampak dari kemungkinan resesi ekonomi.
Agar kamu dapat bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil, ada beberapa tips menghadapi resesi yang dapat mulai dilakukan. Benny Fajarai, Co-Founder Lifepal.co.id mengatakan setidaknya ada 5 hal yang dapat mulai dipersiapkan.
1. Punya dana darurat yang lebih besar
Dana darurat yang Anda perlukan normalnya 3-6 kali pengeluaran bulanan. Tetapi saat resesi dan krisis ekonomi terjadi, tidak akan ada yang tahu kapan hal itu akan berakhir atau kembali ke keadaan semula. Maka dari itu, Anda disarankan untuk memiliki dana darurat yang lebih banyak untuk menghadapi situasi ekonomi yang tidak menentu, sebagai contoh Anda dapat memiliki dana darurat sebesar 12 kali pengeluaran bulanan.
2. Wajib memiliki Asuransi
Pada situasi ekonomi yang menurun, terdapat potensi pendapatan turun drastis atau bahkan kehilangan penghasilan. Dengan memiliki asuransi, risiko keuangan terganggu akibat sakit, kerusakan kendaraan, dan hal lainnya yang mungkin terjadi dapat ditanggung oleh asuransi, sehingga Anda tidak perlu lagi khawatir. Jangan lupa untuk memastikan asuransi yang dipilih telah sesuai dengan kondisi dan risiko yang paling mungkin terjadi terhadap kamu dan keluarga.
3. Pastikan memiliki Cash Flow yang sehat dan baik
Karena ekonomi sedang sulit dan tidak menentu, sangat disarankan untuk Anda mengatur keuangan dengan baik. Pastikan pengeluaran hanya digunakan untuk hal-hal yang memang dibutuhkan, bukan hanya yang diinginkan. Mengatur pengeluaran dan pendapatan secara baik tentu akan membantu keadaan keuangan tetap sehat di tengah badai ketidakpastian ekonomi.
Baca juga: 54 Negara Terlilit Utang, Bagaimana Dengan Indonesia?
4. Hindari utang konsumtif atau berjangka panjang
Pada saat resesi terjadi, umumnya suku bunga bank akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Untuk menghindari hal tersebut, Anda disarankan untuk tidak mengambil utang yang konsumtif atau berjangka panjang. Tetapi jika Anda sudah memiliki utang dalam jangka panjang, mulai pikirkan strategi untuk dapat mengatur ulang kembali utang dengan pihak pemberi.
5. Miliki penghasilan tambahan
Memiliki penghasilan tambahan ketika kondisi ekonomi turun menjadi hal yang penting, saat kondisi resesi ada kemungkinan besar penurunan atau kehilangan penghasilan terjadi. Penghasilan tambahan dapat membantu menjaga kondisi keuanganmu, terlebih jika sumber penghasilan utama terhenti akibat dari resesi.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News