Media Asuransi, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama Ignite Women Networking and Mentorship Program, menandatangani nota kesepahaman untuk bersinergi dalam pemberdayaan perempuan.
Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Perempuan, Tri Hanurita, mengatakan bahwa kesepakatan ini diadakan untuk melakukan upskilling tenaga kerja perempuan sehingga menambah jumlah tenaga kerja perempuan yang terampil dan dapat diserap perusahaan.
“Kami juga berharap akan dapat meningkatkan keterwakilan perempuan di berbagai industri di Indonesia,” ucap Tri Hanurita, dikutip pada keterangan resminya, Selasa, 13 Maret 2023.
Tri juga menjelaskan kerja sama ini bertujuan untuk mengembangkan program bimbingan, membantu membangun jaringan antarsesama wanita karier, serta mengembangkan jiwa kepemimpinan para perempuan pekerja di Indonesia.
“Program ini juga menyediakan mentorship dengan memasangkan mentee dengan mentor berdasarkan keahlian dan pengalaman masing-masing. Mentorship tersebut akan berjalan selama enam bulan dan dapat diperpanjang lebih lanjut dengan persetujuan dari para mentor. Program yang sudah berjalan sejak bulan Januari 2023 ini, mengajak perusahaan di Indonesia yang tertarik untuk turut berpartisipasi,” tambahnya.
|Baca juga: Kadin Impact Award, Bentuk Wujud Sinergi Kadin Se-Indonesia
Berdasar sebuah survei yang dilakukan oleh perusahaan konsultan manajemen global Kearney, perempuan pekerja meninggalkan perusahaan karena tidak diberi dukungan maupun kesempatan dalam pengembangan karier, seperti dengan program mentorship dan networking.
Partner and President Director Kearney, Shirley Santoso, mengatakan bahwa mentorship adalah program pengembangan kepemimpinan yang efektif karena berpusat pada keinginan belajar dan passion dalam bekerja.
“Jaringan yang luas juga memungkinkan perempuan untuk belajar dari dalam maupun luar perusahaan mereka agar membantu perempuan membangun visibilitas dan kepercayaan diri dalam karir mereka, sehingga program mentorship ini sangat penting untuk membangun kepemimpinan perempuan dan kesetaraan gender di Indonesia secara lebih luas,” kata Shirey.
Berdasar data Badan Pusat Statistik, partisipasi tenaga kerja formal angkatan kerja perempuan dari tahun 2020 hingga 2022 masih di bawah tenaga kerja laki-laki. Pada tahun 2020 angka tenaga kerja perempuan sebesar 34,65%, tahun 2021 sebesar 36,20%, dan 2022 sebesar 35,57%. Sementara, angka tenaga kerja laki-laki pada tahun 2020 sebesar 42,71%, tahun 2021 sebesar 43,39%, dan tahun 2022 sebesar 43,97%.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News