1
1

Lebih Rendah, Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Pelajar

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) dan pelajar peserta edukasi keuangan. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memaparkan bahwa indeks literasi dan indeks inklusi keuangan pelajar, masih lebih rendah jika dibandingkan dengan indeks literasi dan indeks inklusi keuangan secara nasional.

Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, dalam acara Edukasi Keuangan Pelajar Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) se-derajat wilayah Jakarta Selatan di Jakarta, Senin, 22 Januari 2024.

Menurut dia, OJK terus mendorong peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia melalui berbagai program edukasi keuangan. Kegiatan tersebut termasuk dilakukan kepada kelompok pelajar yang menjadi sasaran prioritas penerima program edukasi keuangan sesuai Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025.

|Baca juga: OJK Dorong Literasi Keuangan di Pesantren

Friderica menyampaikan pesan kepada para pelajar, agar sedari dini mempelajari dan paham atas produk keuangan. Karena berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK pada tahun 2022, indeks literasi keuangan pelajar sebesar 47,56 persen dan indeks inklusi keuangan pelajar sebesar 77,80 persen. Indeks tersebut berada di bawah indeks literasi dan inklusi keuangan secara nasional, yaitu indeks literasi keuangan sebesar 49,68 persen dan indeks inklusi keuangan 85,10 persen.

Friderica juga mengimbau pelajar untuk tidak mudah tergiur oleh berbagai gaya hidup yang tidak produktif. Selain itu senantiasa waspada terhadap berbagai penawaran investasi ilegal yang seringkali mengiming-imingi dengan imbal hasil yang tinggi, maupun pinjaman online ilegal serta praktik judi online.

“Apapun cita-cita kalian, belajar literasi keuangan adalah suatu keharusan karena ini akan sangat membantu dalam menyiapkan masa depan dan terhindar dari jebakan-jebakan yang berbahaya dan bisa mempengaruhi kalian dalam meraih cita-cita itu,” kata Friderica dalam keterangan resmi.

Kegiatan edukasi untuk pelajar ini dihadiri oleh Ketua Indonesia Banking School, Kusumaningtuti S Soetiono, Ketua Senat Indonesia Banking School, Djokosantoso Moeljono, direksi industri jasa keuangan di antaranya dari PT Bursa Efek Indonesia, PT Bank Negara Indonesia, serta Pejabat OJK, dan Certified Financial Planner selaku narasumber.

Pada kesempatan yang sama, Kusumaningtuti mengapresiasi upaya-upaya OJK untuk senantiasa mengedukasi dan meningkatkan literasi keuangan kelompok pelajar. Dia juga menyampaikan harapan kepada para generasi muda agar dapat memanfaatkan momentum edukasi keuangan ini untuk lebih mengenal dan memahami produk dan layanan jasa keuangan serta lebih waspada terhadap tawaran investasi ilegal, pinjol ilegal, dan judi online yang dapat menimbulkan kerugian.

“Hari ini kita berkumpul untuk menggali lebih dalam mengenai pentingnya edukasi keuangan melalui pemahaman keuangan kita memberikan fondasi yang kuat bagi generasi muda untuk mengelola keuangan mereka dengan bijak di masa depan. Edukasi ini tidak hanya membantu untuk memahami pengelolaan uang tetapi juga membangun rasa tanggung jawab yang berkelanjutan,” kata Kusumaningtuti

|Baca juga: Edukasi dan Literasi Keuangan Menyasar Semua Segmen Masyarakat

Dalam rangka mendukung akselerasi upaya peningkatan literasi keuangan berbasis digital, OJK telah menyediakan infrastruktur literasi keuangan yaitu Learning Management System Edukasi Keuangan (LMSKU). Ini merupakan sistem pembelajaran berbasis website yang memudahkan kelompok pelajar untuk meningkatkan pemahaman terkait sektor jasa keuangan.

Sampai 31 Desember 2023, pengguna LMSKU telah mengakses modul pembelajaran sebanyak 48.934 modul dengan penerbitan sebanyak 39.291 sertifikat kelulusan modul yang telah berhasil diselesaikan oleh pengguna. LMSKU membuat masyarakat memiliki alternatif media pembelajaran yang lebih fleksibel dan menyenangkan, karena format pembelajarannya mengkombinasikan animasi interaktif dengan beberapa games menarik lainnya.

Sebagai rangkaian edukasi keuangan pada hari ini, juga dilaksanakan penyerahan simbolis produk tabungan Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda) kepada lima orang perwakilan pelajar.

Kegiatan edukasi diselenggarakan secara hybrid dihadiri oleh peserta sebanyak 1.500 orang terdiri dari 500 orang pelajar SMA hadir secara tatap muka dan 1.000 orang hadir secara online. Peserta yang hadir merupakan pelajar tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)/Se-derajat di wilayah Jakarta Selatan.

Materi yang disampaikan pada kegiatan tersebut antara lain pengenalan OJK, waspada investasi ilegal dan pinjaman online ilegal, pengenalan Industri Jasa Keuangan serta Produk dan Layanan Jasa Keuangan meliputi Tabungan SiMuda, Investasi di Pasar Modal, perencanaan keuangan dan personal branding.

Sebagai upaya optimalisasi edukasi keuangan, OJK menyediakan layanan infrastruktur literasi keuangan dengan menghadirkan booth LMS Edukasi Keuangan, mobil layanan Gerak Bank BNI, serta booth PUJK. Penyediaan layanan ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta edukasi untuk mengenal lebih jauh dan berdiskusi mengenai produk keuangan yang telah dikenalkan oleh para narasumber dalam sesi diskusi edukasi keuangan.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post OJK Gelar Edukasi Keuangan kepada Pelajar SMA Se-Jaksel 
Next Post Dorong Stabilitas Harga Pangan, Pj Gubernur DKI Gelar Sembako Murah

Member Login

or