Media Asuransi, JAKARTA – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia masih mempertahankan rekomendasi overweight bagi sektor perbankan dengan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebagai pilihan utama.
Melalui riset bertajuk Banking sector update: September 2021, analis Mirae Sekuritas Handiman Soetoyo mengatakan data BI bulan September menandai pertumbuhan pinjaman YoY tertinggi pada tahun 2021. Pinjaman naik sebesar 1,2% MoM dan 2,2% YoY pada bulan September, terutama didorong oleh pinjaman modal kerja.
“Imbal hasil kredit masih terus turun karena likuiditas yang cukup dan persaingan antar bank.”
Sementara itu, pertumbuhan DPK masih melebihi pertumbuhan kredit, sehingga LDR turun menjadi di bawah 80% untuk pertama kalinya sejak Februari 2012. LDR tercatat 79,9% pada September.
Untuk NPL turun menjadi 3,2% di September, dari 3,3% di Agustus, didorong oleh segmen pinjaman investasi dan modal kerja. Karena kegiatan ekonomi telah dibuka kembali secara bertahap, Handiman memperkirakan akan melihat penurunan biaya provisi di kuartal IV/2021, yang akan menjadi katalis terbesar untuk harga saham bank.
|Baca juga: BEDAH SAHAM: Menimbang Prospek Kinerja Bank BNI (BBNI)
“Pada 9 bulan 2021, kami melihat peningkatan pendapatan di semua 4 bank besar, terutama di BBNI (+79,3% YoY), diikuti oleh BMRI (+37,5%), BBRI (+36,4%), dan BBCA (15,8%).”
Menurutnya, sebagian besar peningkatan pendapatan dapat disebabkan oleh: 1) beban bunga yang lebih rendah secara signifikan, yang meningkatkan pendapatan bunga bersih, dan 2) pendapatan non-bunga yang lebih tinggi.
Sejauh ini, jelasnya, BBNI menunjukkan perputaran pendapatan terbesar di 9 bulan 2021, didukung oleh pertumbuhan pendapatan non-bunga yang kuat, opex yang terkendali, dan beban provisi yang flat.
Pendapatan BBNI, BMRI, dan BBCA 9 bulan 2021 berada di atas ekspektasi konsensus (masing-masing 85,1%, 79,2%, dan 77,6% terhadap estimasi FY21).
Dengan PMI manufaktur melonjak ke rekor tertinggi 57,2 di bulan Oktober, Handiman memperkirakan pertumbuhan pinjaman akan berlanjut di bulan Oktober, didukung oleh peningkatan lebih lanjut dalam mobilitas dan kegiatan ekonomi.
Dia juga memperkirakan akan melihat penurunan biaya provisi karena dia pikir sebagian besar provisi telah dimuat di awal pada kuartal sebelumnya.
“Kami mempertahankan sikap Overweight kami di sektor perbankan, dengan BBNI sebagai pilihan utama kami dalam perputaran pendapatan yang luar biasa dan penilaian yang tidak menuntut (Beli, TP Rp8.975).”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News