1
1

Memutus Rantai Generasi Sandwich

Media Asuransi, JAKARTA – Istilah Generasi Sandwich pertama kali dicetuskan oleh Dorothy Miller pada tahun 1981. Istilah ini merujuk pada keadaan seseorang menanggung orang tuanya, sekaligus membiayai anak, istri, dan diri mereka sendiri.

Jadi, gambaran sandwich generation ini seperti daging pada roti sandwich yang dijepit dari atas dan bawah.

|Baca juga: Perencanaan Hari Tua yang Matang Bagi Generasi ‘Sandwich’

Berada pada kondisi ini memang tidak mudah. Namun hal ini dapat disikapi dengan perencanaan keuangan yg baik. Lalu, bagaimana cara agar kebutuhan orang tua dan anak terpenuhi, sekaligus memutus rantai generasi sandwich?

1. Evaluasi Anggaran Keuangan Bulanan
Catat setiap pemasukan dan pengeluaran. Kemudian lakukan evaluasi bulanan ini:
– Apakah ada pengeluaran yang kurang efisien atau dapat disubstitusi? Apakah dana darurat sudah cukup?
– Apakah alokasi anggaran sudah sesuai dengan prioritas keuangan?
– Hutang & cicilan, maks 30% income
– Pastikan biaya hidup tidak melebihi 50% dari penghasilan Anda
2. Miliki Dana Darurat
Dana Darurat mengamankan keuangan Anda dari kejadian tak terduga. Misalnya, mobil rusak, krisis ekonomi, PHK, dan lain-lain. Generasi sandwich perlu siapkan dana darurat senilai 12x pengeluaran bulanan.

Simpan dana darurat di tempat yang bisa dicairkan sewaktu-waktu. Saran yang baik, Anda bisa membuka rekening terpisah, khusus untuk dana darurat.

3. Rencanakan Dana Pensiun dan Pendidikan
Banyak tanggungan finansial, bukan berarti mengorbankan masa tua Anda. Dengan perencanaan dana pensiun, Anda dapat memutus rantai ketergantungan ini.

|Baca juga: Penghasilan Naik Tapi Selalu Merasa Kurang? 4 Hal Ini Penyebabnya

Siapkan juga dana pendidikan anak sedini mungkin. Inflasi biaya pendidikan berkisar 4%-10% per tahun. Makin cepat mempersiap kan, makin kecil beban Anda di masa depan sebagai sandwich generation.

4. Bantu Orang Tua Siapkan Dana Pensiun
Pada zaman orang tua, literasi keuangan belum sebaik sekarang. Sehingga mayoritas belum melek persiapan pensiun. Sediakan waktu khusus untuk diskusi masalah keuangan bersama orang tua. Bantu mereka hitung dana pensiun dan cara mengumpulkannya.
5. Menambah Sumber Penghasilan
Jika penghasilan dirasa kurang, ada beberapa cara yang dapat dicoba:
– Melakukan investasi, baik reksa dana, saham, sampai penyewaan properti. Menjual keahlian, bisa dalam bentuk jasa konsultasi, membuat e-book, bahkan membuat konten atau kursus.
– Menjadi reseller suatu produk atau membuat usaha.
6. Siapkan Asuransi
Pertimbangkan asuransi jiwa. Sehingga jika dipanggil Tuhan lebih cepat dari ekspektasi Anda, orang tua, dan keluarga tetap bisa hidup dengan layak. Selain itu, siapkan asuransi kesehatan untuk Anda, orang tua, anak , dan& pasangan.

Biaya sakit dan berobat merupakan risiko yang sering mengganggu keuangan. Dengan memiliki asuransi, maka Anda sedang menjaga keamanan keuangan.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Renungan Sumpah Pemuda, Apakah Kita Sudah Bergaya Hidup Sehat?
Next Post Baitulmaal Muamalat Bangun Pesantren di Yogyakarta

Member Login

or