Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa simpanan pelajar (Simpel) yang ada di perbankan saat ini mencapai Rp27 triliun. Sekitar 76 persen dari 90 juta pelajar yang ada di Indonesia telah memiliki rekening simpanan di bank.
“Indonesia negara besar yang memiliki bonus demografi yang cukup banyak dimana anak yang umurnya di bawah 18 tahun cukup banyak. Anak dengan adanya program satu rekening satu pelajar (Kejar) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan bentuk simpan pelajar saat ini mencapai Rp27 triliun,” kata Menko Perekonomian, dalam talkshow acara Kejar Prestasi Generasi Muda (Kreasimuda) di Jakarta, Selasa, 23 Agustus 2022.
Airlangga menuturkan bahwa dengan adanya program menabung ini akan menambah kekuatan ekonomi nasional. “Selama pandemi berdasarkan data OJK, jumlah tabungan meningkat hingga 10 persen, tapi tahun ini masih di bawah 10 persen. Kalau banyak uang yang tabung, ini akan menjadi kekuatan dan menambah likuiditas kita,” tegasnya.
|Baca juga: Digitalisasi Kian Masif, Pertumbuhan Rekening Bank Digital Meroket 8.238%
Airlangga berpesan kepada ribuan pelajar yang mengikuti acara Kreasimuda untuk mulai mengelola keuangannya dengan cara menambung. Caranya dengan memisahkan antara keinginan dan kebutuhan.
“Kita harus buat dulu rencana mau uang berapa banyak. Misalnya mau punya uang Rp 1 juta, itu jadi target awal. Kedua, setiap menerima uang, langsung sisihkan. Supaya target ini bisa dicapai, simpannya di mana, Simpan di bank. Jadi yang pertama harus punya tujuan, target simpanan, juga sisihkan setiap kali menerima uang dari orang tua,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, mengatakan bahwa penyelenggaraan Program Kejar Prestasi Generasi Muda Indonesia atau Kreasimuda Indonesia, dilakukan untuk mendorong agar setiap pelajar berusia di bawah 18 tahun memiliki setidaknya satu rekening tabungan di bank. “Sembari kita melakukan inklusi keuangan, pelajar sampai tingkat mahasiswa secara langsung juga bisa ikut dalam program literasinya,” katanya.
Mahendra mengatakan bahwa pembukaan rekening tabungan melalui ponsel aman dilakukan, selama perbankan digital yang menawarkan jasa tabungan telah terdaftar resmi di OJK. “Kalau ada logo OJK dan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) yang bisa diperiksa di situsnya, itu aman,” tuturnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News