1
1

Multifinance Optimalkan Platfom Digital untuk Tingkatkan Bisnis

Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, ada kecenderungan masyarakat lebih banyak berbelanja secara online. Laporan oleh Hootsuite dan We Are Social bertajuk “Digital 2021” menunjukkan bahwa lebih dari 87 persen pengguna internet di Indonesia membeli beragam produk secara online beberapa bulan terakhir di tahun 2020. Meningkatnya masyarakat berbelanja online karena mengikuti aturan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah. Bagaimana perusahaan pembiayaan (multifinance) memanfaatkan momen ini untuk meningkatkan pembiayaan baru?

Adanya pandemi Covid-19 menjadikan beberapa perusahaan pembiayaan gencar mengembangkan platform digital untuk memulihkan bisnis pembiayaan yang berjalan melambat. Inovasi digital menjadi salah satu pilihan utama bagi multifinance dengan mempercepat transformasi digitalnya untuk menyesuaikan perilaku serta memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berkembang di era saat ini.

Seperti yang dilakukan oleh PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) dalam tiga tahun terakhir aktif melakukan transformasi digital dengan meluncurkan beberapa aplikasi, seperti adiraku, momobil. id, momotor.id, moservice.id, website pameran virtual 3D, hingga layanan pinjaman multiguna dicicilaja.com, serta fasilitas ‘cicil dari mesin’ (CDM) yang terdapat di beberapa kantor cabang Adira Finance. Untuk itu semua, perusahaan telah menggelontorkan dana demi memperkuat sistem digitalnya untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang sudah tergantung pada internet dan ponsel.

Tampaknya pandemi Covid-19 juga menjadi berkah bagi anak usaha Bank Danamon ini. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan dengan memanfaatkan platform digital sepanjang 2 tahun terakhir ini mampu memberi kontribusi bagi perseroan. Bahkan, terakhir Adira Finance memperpanjang masa penyelenggaraan acara Adira Virtual Expo (AVE) 2021 karena antusiasme masyarakat yang positif terhadap kegiatan tersebut. AVE 2021 merupakan pameran berbasis platform digital yang dapat diakses masyarakat selama 24 jam.

Direktur Portofolio Adira Finance, Harry Latif, mengatakan bahwa AVE 2021 diadakan sejak 19 Agustus 2021 akhirnya diperpanjang hingga 30 September karena antusiasme pengunjung menghadiri pameran multif produk dengan konsep virtual 3D ini. “Hingga 17 September perusahaan sudah menyalurkan pembiayaan lebih dari 3.000 aplikasi. Kami memutuskan memperpanjang AVE 2021 untuk memberi kesempatan lebih luas kepada pelanggan dalam mencari kebutuhannya,” katanya.

Menurut Harry, AVE merupakan salah satu bentuk sinergi Adira Finance dengan ekosistem perusahaan dalam menyediakan beragam solusi keuangan sesuai kebutuhan pelanggan. Hingga pekan ke-4 pelaksanaan AVE 2021, telah berhasil disalurkan pembiayaan lebih dari 3.000 aplikasi dengan nilai total Rp240 miliar untuk beragam produk yang ada di pameran. “Angka tersebut 200 persen lebih banyak dari target yang ditetapkan. Kami berharap angka ini terus meningkat seiring perpanjangan periode AVE 2021,” ungkapnya.

AVE 2021, lanjut Harry, menjadi salah satu inovasi digital sekaligus bentuk adaptasi Adira Finance untuk menjawab tantangan bisnis untuk terus tumbuh di tengah pandemi, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap laju perekonomian bangsa.

Dia katakan bahwa pengunjung AVE 2021 dapat mencari dan berbelanja berbagai produk dari beragam merek otomotif, yaitu mobil dan motor baik baru dan bekas, hingga produk non-otomotif seperti gadget, sepeda listrik, dan pinjaman dana multiguna. Pelanggan juga mendapat berbagai macam penawaran promo dan benefit. “Untuk mendapat penawaran tersebut, pengunjung hanya perlu mengakses situs Adira Virtual Expo yang terbuka bagi seluruh masyarakat di mana pun berada dan online selama 24 jam,” ungkapnya.

Penyelenggaraan AVE 2021 ini melibatkan total 979 mitra dealer dan partner Agen Pemegang Merek (APM), dan perusahaan asuransi, guna memberikan produk, pelayanan, serta fitur terbaik kepada para pengunjung. Jumlah ini lebih banyak 2,5 kali lipat, dari penyelenggaraan AVE tahun lalu, saat itu ada 370 mitra dan partner.

Menurutnya, pengunjung dapat merasakan pengalaman yang nyaman dalam menelusuri 31 booth di AVE 2021, dengan beragam fitur untuk memudahkan pengunjung mencari kebutuhannya, seperti fitur live chat untuk bertanya langsung kepada mitra dealer, membuat janji test drive, dan mengajukan pembelian secara langsung dalam satu platform.

“Kami berharap momentum perpanjangan periode AVE 2021 dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Kami optimistis dengan inovasi dan layanan yang dihadirkan, dapat memudahkan pengunjung dalam mencari informasi serta membeli produk otomotif maupun nonotomotif, dengan solusi pembiayaan dari Adira Finance,” kata Harry.

Sebelumnya, Adira Finance juga sukses mengadakan kampanye bertajuk Sahabat Flash Deal. Empat platform digital Adira Finance yang terlibat program ini adalah aplikasi adiraku, situs momobil.id, momotor.id, dan dicicilaja.com. “Program ini diselenggarakan untuk memberikan beragam solusi keuangan, baik pembiayaan konvensional maupun syariah ke masyarakat,” kata Direktur SDM & Marketing Adira Finance, Swandajani Gunadi.

Menurut Swandajani, melalui transformasi digital yang dilakukan, masyarakat cukup mengakses ekosistem digital Adira Finance untuk menemukan beragam solusi keuangan sesuai dengan kebutuhan dalam setiap siklus kehidupannya.

“Kami juga menyadari bahwa kebutuhan masyarakat untuk bergerak maju kian tinggi. Melalui Adira Finance Sahabat Flash Deal pada empat platform digital perusahaan, kami terus berupaya menggairahkan industri dan membantu roda perekonomian kembali melesat,” tutur Harry Latif.

Perusahaan pembiayaan lain yang juga aktif meningkatkan platform digitalnya adalah anak usaha Bank CIMB Niaga. Menurut Presiden Direktur PT CIMB Niaga Auto Finance (CIMB Niaga Finance), Ristiawan Suherman, mengatakan bahwa pihaknya semakin fokus dalam memberikan pengalaman bertransaksi yang aman dan nyaman dalam pengajuan pembiayaan melalui platform digital yang sudah disediakan oleh perseroan.

Di antaranya, ungkap Ristiawan, CNAF Mobile, pelayanan nasabah digital (Digital Customer Services), tanda tangan digital (Digital Signature), serta verifikasi berbasis Geotagging yang dari sisi nasabah memberikan kenyamanan karena tidak ada lagi surveyor yang mendatangi rumah atau kantor nasabah atau calon nasabah. Dari sisi perusahaan, Geotagging memberikan efisiensi karena biaya survei lapangan, termasuk komponen biaya yang cukup mahal dari keseluruhan biaya underwriting.

“Langkah lain yang dilakukan perusahaan adalah mengadakan online auction (lelang online) yang dimulai 2021 ini. Lelang online ini untuk memperkecil kerugian akibat adanya unit yang dikembalikan oleh nasabah karena tidak mampu lagi menyicil. Online lelang ini bisa men-save kerugian atau bisa memperkecil kerugian kita sebanyak 15 juta per unit,” jelasnya.

Menurut dia, ini sesuai dengan komitmen perusahaan yang akan semakin fokus dalam memanfaatkan digitalisasi guna mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Didukung teknologi terbaru, platform digital signature hadir untuk memudahkan calon nasabah memberi persetujuan dokumen perjanjian pembiayaan melalui gadget. “Dengan demikian, nasabah dapat tetap melakukan komunikasi perjanjian tanpa harus melakukan tatap muka langsung, sehingga keamanan dan kesehatan calon nasabah tetap tejaga,” paparnya.

Ristiawan mengatakan bahwa dengan beragam fitur yang ditawarkan tersebut, nasabah dapat melakukan pengajuan pembiayaan tanpa harus datang ke cabang atau interaksi langsung terlebih di masa pandemi Covid-19. Bahkan nasabah dapat merasakan proses yang sangat cepat dan simpel hanya dengan satu genggaman melalui smartphone. “Hal ini sekaligus wujud komitmen kami sebagai perusahaan pembiayaan yang mengutamakan customer experience,” jelasnya.

Bahkan, CIMB Niaga Finance telah meningkatkan alokasi capex 2021 menjadi Rp51 miliar. Angka tersebut naik sekitar 29,1 persen dari realisasi 2020 sebesar Rp39,5 miliar. Belanja capex mencapai 70 persen yang masih didominasi dari Teknologi Informasi (TI) untuk lisensi dan peremajaan perangkat TI dan pengembangan aplikasinya.

Untuk jangka panjang, CIMB Niaga Finance juga telah mempersiapkan infrastruktur untuk menunjang operasional perusahaan secara branch less atau operasional harian tanpa ada keberadaan fisik cabang atau secara full digital, tapi masih menunggu regulasinya. “Kami akan terus berusaha memodernisasi perusahaan untuk dapat bertahan di bisnis multifinance serta untuk menjawab tantangan industri ke depannya,” pungkas Ristiawan. Wahyu Widia

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kontribusi Bruto Asuransi Syariah Semester I/2021 Tumbuh 51,89 Persen
Next Post MARKET BRIEF: Bursa Saham AS Kembali Cetak Rekor

Member Login

or