1
1

Nilai Ekonomi Digital US$330 Miliar pada Tahun 2030

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi mencapai lebih dari USD330 miliar pada 2030. Untuk mencapai angka tersebut, pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), terus melakukan koordinasi untuk memastikan kebijakan dan layanan kepada perusahaan untuk untuk dapat mendukung pencapaian target tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam acara 4th Indonesia Fintech Summit (IFS) di Bali secara hibrida (luring dan daring), 10 November 2022.

“Hal terbaik yang sekiranya dapat dilakukan regulator adalah mempromosikan layanan inovasi digital dan mengurangi potensi risiko yang sekiranya dapat muncul. Apalagi, saat ini ekonomi digital domestik bernilai lebih dari US$70 miliar, yang tertinggi di ASEAN. Dengan demikian, Indonesia akhirnya dapat menjadi tongkat yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi regional di ASEAN,” kata Mahendra dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, 11 November 2022.

|Baca juga: Digitalisasi Digenjot, Nilai Transaksi Non-Cash Rp4.430 Triliun

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI, Doni P Joewono menyampaikan bahwa transformasi digital perbankan terus berlanjut. Hal itu ditunjukkan dengan transaksi kanal pembayaran digital perbankan yang tumbuh sebesar 26,44 persen year on year (yoy). “Perbankan dan fintech perlu berkolaborasi dan berkompetisi untuk meningkatkan kualitas layanan,” katanya.

Dia tambahkan, akselerasi transaksi digital di masa mendatang memerlukan infrastruktur yang cepat, efisien, dan aman. Untuk mengoptimalkan hal tersebut, BI melangkah bersama transformasi digital bagi pemulihan ekonomi melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 guna menciptakan ekosistem pembayaran digital yang sehat.

“Kita percaya bahwa digitalisasi dapat mentransformasikan masa depan yang lebih baik melalui sinergi regulator dan industri untuk menghadapi tantangan sehingga bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Doni.

|Baca juga: Transaksi Digital Banking Naik 27,82 Persen Menjadi Rp4.359,7 Triliun

Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, optimistis ekonomi digital di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik dengan perkiraan mencapai US$124 miliar sampai US$146 miliar pada 2025. Hal kitu terjadi karena adanya dorongan akselerasi perkembangan ekonomi digital dengan berbagai inovasi yang dilakukan.

Oleh karena itu, dia meyakini bahwa 74.000 desa di Indonesia juga dapat berpotensi dijangkau oleh fintech. Dengan demikian, layanan keuangan digital juga semakin dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dia menyatakan bahwa sinergi pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri fintech mendorong kemajuan dalam digitalisasi, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Penguatan sinergi untuk mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital tentunya merupakan arahan yang disampaikan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam pemulihan ekonomi nasional demi Indonesia maju. Maka darinya, kegiatan ini perlu diapresiasi dan didukung oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah,” kata Luhut.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank Muamalat akan IPO di Akhir 2023
Next Post Indonesia Fintech Summit Jadi Langkah Awal Pengembangan Ekosistem Digital

Member Login

or