1
1

OJK Menilai Indonesia Berhasil Jaga Pertumbuhan Ekonomi

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar (ketiga dari kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi (kedua dari kiri), Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Pratomiyono (kiri), dan pimpinan SRO pasar modal Indonesia, di sela CEO Networking, 7 November 2023. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa di tengah ancaman perekonomian global, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap dapat berlanjut dengan baik. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), di tengah melambatnya perekonomian global, perubahan iklim, dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, perekonomian Indonesia tumbuh 4,94 persen year on year (yoy).

Keberhasilan Indonesia dalam menjaga perekonomian nasional di tengah tekanan perekonomian global yang penuh ketidakpastian, disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, dalam sambutannya pada acara CEO Networking 2023 dengan tema “Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration” di Jakarta, Selasa, 7 November 2023.

“Di tengah kondisi perekonomian yang tidak pasti, kita melakukan antisipasi dengan baik dan kita tidak mengalami surprise atau shock. Justru kita telah menyiapkan antisipasi dengan langkah-langkah dengan tugas kita dalam kontrol dan kewenangan kita” kata Mahendra.

|Baca juga: OJK akan Keluarkan Aturan Baru Industri Modal Ventura

Acara tersebut diselenggarakan OJK bersama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam rangka memperingati 46 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK, Ogi Pratomiyono, Pimpinan SRO, serta diikuti oleh lebih dari 500 direksi maupun perwakilan stakeholders di pasar modal Indonesia.

Lebih lanjut, Mahendra menyampaikan beberapa strategi yang penting dilakukan untuk tetap menjaga kinerja perekonomian di antaranya meningkatkan kolaborasi, antisipasi dan kedisiplinan dalam menjalankan agenda reformasi di sektor jasa keuangan agar perekonomian dapat berjalan dengan baik.

“Kata kuncinya di tengah kondisi seperti ini yaitu cohesive collaboration. Kita pastikan agenda reformasi sektor jasa keuangan atau masing-masing institusi dan stakeholder dilakukan dengan baik atau tidak. Dalam hal itu saya laporkan reformasi  yang dilakukan OJK untuk mendukung seluruh sektor jasa keuangan bangkit mencapai real potential of  Indonesia,” kata Mahendra.

|Baca juga: OJK: Sektor Jasa Keuangan Indonesia Mampu Memitigasi Dampak Ketidakpastian Global

Menurutnya, OJK telah melakukan berbagai langkah dan kebijakan untuk mendorong seluruh sektor jasa keuangan untuk terus bertumbuh. Di bidang pasar modal, OJK telah menerbitkan Peraturan OJK No. 18 tahun 2023 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang dan Sukuk Berlandaskan Keberlanjutan. Aturan ini memperluas cakupan jenis efek yang dapat ditawarkan melalui penawaran umum.

Selain itu, OJK telah meluncurkan Bursa Karbon secara efektif pada akhir 26 September 2023. Dalam lingkup transisi dan dekarbonisasi, OJK akan menyempurnakan kerangka peraturan yang ada dengan mengacu pada ISSB IFRS S2 yang mengharuskan perusahaan mengungkapkan risiko fisik dan transisi akibat perubahan iklim dengan pengembangan rencana transisi masing-masing.

Kegiatan CEO Networking 2023 ini menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi yang kuat antara OJK sebagai regulator dengan para pelaku pasar, dan seluruh stakeholders untuk bersama-sama menghadapi tantangan dan dinamika global yang serba dalam ketidakpastian.

Dengan semakin meningkatnya sinergi antara regulator bersama CEO dan seluruh stakeholders, diharapkan dapat mendukung akselerasi pertumbuhan pasar modal Indonesia ke depan dan berkontribusi dalam kemajuan perekonomian Indonesia.

Editor: S. Edi Santosa

 

 

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Akan Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp149,6 Miliar
Next Post MARKET REVIEW: Asing Net Sell, IHSG Kembali Terkoreksi

Member Login

or