1
1

Orang Paling Dermawan, Pria Ini Sumbangkan Rp44,7 Triliun Uangnya

Fenomena jasa Pinjaman Pribadi (PinPri) yang banyak beredar di media sosial. | Foto: ist

Media Asuransi, JAKARTA – Perubahan Iklim global kini menjadi perhatian di hampir seluruh pemerintahan di dunia, karena hal ini dapat membahayakan keberlangsungan manusia dan tentunya dapat merugikan ekonomi suatu negara. Banyak pihak yang kini mulai menyadari bahwa perubahan iklim sudah berdampak bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat.

Adapun dampak nyata dari perubahan iklim tersebut yakni adanya perubahan cuaca yang terkadang tidak dapat diprediksi. Selain itu, banyak bencana alam yang belum pernah terjadi sebelumnya atau sangat jarang terjadi, seperti banjir, longsor, dan lain-lainnya.

Baca juga: Pengangguran, 6 Negara Besar Ini Malah Kekurangan Tenaga Kerja

Contoh dari pihak yang mulai sandar akan dampak dari perubahan iklim yakni Yvon Chouinard, founder Patagonia, perusahaan pembuat apparel. Dia mendirikan Patagonia sekitar 50 tahun yang lalu, dan saat ini nilainya ditaksir mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp44,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.900/US$), menurut New York Times.

Chouinard dan keluarganya kini menyerahkan semua kepemilikan perusahaan tersebut. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi perubahan iklim, melindungi lahan liar dan keanekaragaman hayati.

“Sementara kami melakukan yang terbaik untuk mengatasi krisis lingkungan, itu tidak cukup. Kami perlu menemukan cara untuk mengeluarkan lebih banyak uang untuk memerangi krisis sambil menjaga nilai-nilai perusahaan tetap utuh. Salah satu pilihannya adalah menjual Patagonia dan menyumbangkan semua uangnya. Namun kami tidak dapat memastikan pemilik baru akan mempertahankan nilai-nilai kami atau membuat tim kami yang terdiri dari orang-orang di seluruh dunia tetap bekerja,” jelasnya.

Jalan lain adalah membawa perusahaan ke publik. Apa bencana yang akan terjadi. Bahkan perusahaan publik dengan niat baik berada di bawah terlalu banyak tekanan untuk menciptakan keuntungan jangka pendek dengan mengorbankan vitalitas dan tanggung jawab jangka panjang. “Sejujurnya, tidak ada pilihan bagus yang tersedia. Jadi, kami membuat sendiri,” terang Choiunard dalam sebuah surat tentang keputusan tersebut, yang diterbitkan di situs web Patagonia pada 13 September 20220, sebagaimana dikutip CNBC International.

Baca juga: Matahari (LPPF) Catatkan EBITDA Rp1,3 Triliun pada Semester I/2022

Saham perusahaan akan diberikan kepada organisasi nirlaba, Patagonia Purpose Trust dan Holdfast Collective. Keuntungan yang dihasilkan dan tidak diinvestasikan kembali kembali ke Patagonia akan dibagikan digunakan untuk mengatasi perubahan iklim.

Patagonia memperkirakan akan menghasilkan dan menyumbangkan sekitar US$ 100 juta per tahun. Ryan Gellert akan terus menjabat sebagai CEO Patagonia, dan keluarga Chouinard akan tetap berada di dewan Patagonia mengikuti strategi filantropi pembuat pakaian yang diperluas.

Setelah memberi tahu karyawannya tentang langkah ini, perusahaan memperbarui situs webnya untuk menyatakan bahwa “Bumi sekarang adalah satu-satunya pemegang saham kami.” Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pengangguran, 6 Negara Besar Ini Malah Kekurangan Tenaga Kerja
Next Post Ratu Elizabeth Koleksi Perhiasan Terbesar dan Termahal di Dunia, Ini Pewarisnya

Member Login

or