Media Asuransi, JAKARTA – Rusia terancam kehilangan ribuan orang kaya. Lebih dari 15.000 miliuner diperkirakan akan meninggalkan negara yang dipimpin Vladimir Putin pada 2022. Mereka pergi setelah serangan tiba-tiba Kremlin ke Ukraina.
Sekitar 15% orang Rusia yang memiliki aset siap pakai lebih dari US$ 1 juta (Rp14,7 miliar) diperkirakan telah beremigrasi ke negara lain pada akhir tahun 2022, menurut proyek berdasarkan data migrasi oleh Henley & Partners, perusahaan yang berbasis di London perantara antara orang super kaya dan negara yang menjual kewarganegaraan mereka.
Baca juga: Covid-19 di Indonesia Melonjak Lagi, Ternyata Ini Penyebabnya
“Orang-orang kaya telah beremigrasi dari Rusia dalam jumlah yang terus meningkat setiap tahun selama dekade terakhir, sebuah tanda peringatan dini dari masalah yang dihadapi negara saat ini,” kata Andrew Amoils, kepala penelitian di New World Wealth, yang mengumpulkan data untuk Henley, dikutip dari The Guardian, Selasa, 14 Juni 2022.
“Secara historis, keruntuhan negara besar biasanya didahului oleh percepatan emigrasi orang-orang kaya, yang seringkali menjadi orang pertama yang pergi karena mereka memiliki sarana untuk melakukannya,” tambahnya.
Sekitar 4.000 individu dengan kekayaan bersih tinggi (HNWI) diperkirakan telah pindah ke Uni Emirat Arab (UEA) pada akhir tahun, di depan Australia, yang diperkirakan akan menarik sekitar 3.500, Singapura (2.800) dan Israel (2.500).
Sejumlah besar miliuner juga diharapkan untuk pindah ke Malta, Mauritius dan Monaco karena salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Baca juga: AS Naikkan Suku Bunga, Terbesar dalam 30 Tahun Terakhir
Populasi HNWI Inggris diperkirakan akan menurun sebanyak 1.500, menjadikan jumlah orang dengan aset siap pakai lebih dari US$ 1 juta menjadi 738.000. Saat ini ada lebih dari 15 juta HNWI di dunia.
Ukraina juga diproyeksikan menderita kerugian terbesar dari kepergian HWNI sebagai proporsi dari populasinya. Sebanyak 2.800 jutawan (atau 42% dari semua HNWI di Ukraina) diperkirakan telah meninggalkan negara itu pada akhir tahun 2022. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News