Media Asuransi, JAKARTA – Memilih untuk hidup dengan kesederhanaan atau hedonis merupakan hak setiap individu. Namun apa pun pilihannya, tentu hal ini harus diimbangi dengan kemampuan masing-masing. Jangan sampai ingin bergaya hidup elite tetapi ekonomi Anda sulit.
Fenomena hedonisme kini kerap terlihat di kalangan anak muda, terlebih lagi sebagian orang hanya melihat status sosial yang jadi tolak ukur seseorang diterima dalam sebuah pertemanan. Maka dari itu, hedonisme selalu dikaitkan dengan hal mewah dan menyenangkan. Beberapa diantaranya pun tidak menyadari kalau sudah melakukan suatu tindakan pemborosan yang bersifat konsumtif dalam membeli sesuatu hal.
Gaya hidup hedonisme cenderung memenuhi keinginan diri sendiri untuk mendapatkan suatu kepuasan dan kebahagiaan dengan tidak memikirkan secara tepat terkait apa yang telah diperolehnya. Biasanya, penyebab seseorang miliki gaya hidup hedonisme kemungkinan terjadi karena keinginan jadi pusat perhatian dan punya pikiran tersendiri untuk menunjukkan kemewahan agar selalu tersorot, faktor tersebut yang mungkin buatnya menjadi seorang hedonisme.
|Baca juga: 4 Gaya Hidup Boros yang Perlu Dihindari
Selain itu, faktor eksternal seperti dari lingkungan juga menjadi salah satu yang menyebabkan seseorang punya gaya hidup hedonisme. Imbasnya dari gaya hidup yang hedonisme yakni struktur keuangan jadi tidak sehat yang membuat orang tersebut tidak punya skala prioritas dalam hal keuangan. Maka dari itu, pendapatan yang diterimanya dihabiskan membeli sesuatu hal yang tidak terlalu penting dan tidak menyisihkan sebagian penghasilannya untuk kebutuhan diri sendiri.
Lantas, apa saja dampak dari gaya hidup hedonisme ini, dan bagaimana cara mengatasinya? Dilansir dari Reksadanaku, berikut uraiannya.
Tidak Punya Dana Darurat
Dana darurat merupakan salah satu hal yang harus dipersiapkan bagi setiap orang. Mengingat, dana darurat merupakan instrumen penting dalam hal finansial guna berjaga-jaga jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Biasanya, orang yang bersikap hedonisme tidak akan pernah memikirkan persiapan dana darurat karena baginya itu bukan prioritas utamanya.
Pemikiran tersebut tentunya harus diubah sedini mungkin agar tidak menyesal di kemudian hari karena tidak mempersiapkan dana darurat dengan baik.
Punya Kebiasaan Utang
Tanpa disadari seseorang yang punya gaya hidup hedonisme lebih memilih utang kepada teman, keluarga, atau kerabat dekat demi memenuhi standarisasi kehidupannya yang serba mewah dan juga bersenang-senang. Maka dari itu, jika mereka tidak mempunyai uang yang cukup, jalan yang ditempuh dengan cara utang.
Hal itu juga menimbulkan perasaan yang ‘kurang puas’ terhadap segala hal yang telah didapatkan. Kendati demikian, mereka tetap memilih jalan tersebut untuk memenuhi kehidupannya agar tetap sesuai dengan ekspektasi dan gaya hidupnya.
Tidak Serius Mengatur Keuangan
Dampak terbesar bagi seorang hedonisme yakni tidak serius mengatur keuangan dengan baik yang berujung membelanjakan sesuatu hal yang tidak penting. Biasanya, orang yang punya gaya hidup hedonisme juga tidak terlalu memikirkan apa yang terjadi di masa depan dan memilih mengikuti keinginannya yang hanya memberikan kesenangan sesaat saja. Efeknya, mereka tidak tahu pengeluarannya yang ternyata jika dihitung-hitung membengkak.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News