Redaksi, Yth.
Apa yang menimpa pengusaha/wartawan Ilham Bintang, mengundang keprihatinan. Sedang jalan-jalan ke luar negeri, duitnya di rekening bisa habis dikuras orang lain. Kabarnya data dari telepon seluler yang kemudian dipakai untuk membobol rekening di bank. Masalahnya, segampang itukah data itu diperoleh oleh kelompok penjahat?
Beberapa hari kemudian ada yang cukup mengagetkan saya, saat sedang lihat-lihat barang di sebuah toko online saya menemukan ada pelapak yang menawarkan data nasabah kartu kredit. Yang luar biasa, dari tampilan foto di toko tersebut sekilas terlihat bahwa barang yang ditawarkan telah dicetak dalam bentuk buku. Artinya buku yang memuat data nasabah kartu kredit dari bank.
Jika benar ini terjadi, alangkah bahayanya. Karena data yang lengkap itu akan dapat dimanfaatkan oleh penjahat spesialis memanfaatkan online untuk melancarkan aksinya. Mereka tinggal memilih targetnya berdasarkan data di buku tersebut yang berdasar klaim dari pihak pelapak, memuat data ratusan ribu nasabah kartu kredit. Semoga OJK dan Bank Indonesia cepat bertindak mengamankan data para nasabah, baik nasabah bank, asuransi, maupun leasing, agar tidak terjadi lagi jual-beli data semacam itu. Seandainya data itu dipakai untuk pemasaran oleh pihak lain, itu saja sudah cukup mengganggu. Apalagi jika dipakai untuk tindak kejahatan. Jangan sampai sudah banyak jatuh korban, baru ada tindakan untuk mengamankan data nasabah ini.
Terimakasih.
Firman Efendy,
Jatiwaringin, Bekasi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News