Redaksi, Yth.
Beberapa waktu lalu kembali muncul penemuan ribuan KTP elektronik yang dibuang di persawahan di kawasan Jakarta Timur. Terlepas dari apa dan bagaimana hal itu bisa terjadi, kejadian tersebut menunjukkan kurang rapinya kerja pemerintah, entah pihak kelurahan, kecamatan, atau Dukcapil.
Kondisi itu melengkapi kenyataan mengenai betapa sulitnya warga untuk mendapatkan e-KTP. Hal itu dialami oleh tetangga saya yang telah melakukan perekaman e-KTP dari awal September 2018, namun hingga pertengahan Desember 2018 belum juga jadi KTP-nya. Informasi dari pihak kelurahan, blanko e-KTP lagi kosong. Kalaupun dapat kiriman, akan diprioritaskan untuk yang melakukan perekaman data terlebih dulu.
Itu berarti banyak warga yang melakukan perekaman e-KTP sebelum bulan September, yang belum mendapatkan KTP-nya. Padahal KTP ini nantinya diperlukan saat Pileg dan Pilpres, bulan April mendatang. Memang masih empat bulan lagi, namun dengan kondisi yang ada, siapa dapat menjamin bahwa dalam empat bulan KTP tersebut akan jadi. Karena saat perekaman dilakukan, dijanjikan maksimal dua minggu setelah tanggal ulang tahun, KTP akan dapat diambil. Namun sudah lebih dari tiga bulan dari tanggal ulang tahun KTP-nya tetap belum jadi.
Terimakasih.
Zainul Effendy
Matraman, Jakarta Timur
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News