1
1

Peluang dan Perjalanan Karier Eksekutif Perasuransian

Apa yang pertama kali terlintas dalam pikiran kita kalau mendengar kata asuransi. Mungkin terbayang seseorang yang menawarkan produk atau layanan asuransi, dari satu tempat ke tempat lainnya.

Bayangan itu bisa jadi tidak salah. Karena memang itu pekerjaan agen asuransi yang menawarkan produk dan layanan asuransi kepada calon nasabahnya. Tetapi, kegiatan atau pekerjaan asuransi lebih luas dari pekerjaan seorang agen asuransi. Begitu luasnya cakupan kegiatan atau pekerjaan asuransi, sehingga membutuhkan banyak lulusan dari berbagai program studi.

Seorang pialang asuransi senior, yang kantor pusatnya di Jakarta, pernah mengatakan dalam suatu pelatihan untuk karyawan barunya. “Kegiatan asuransi itu dari perlindungan risiko perusahaan tusuk gigi sampai risiko satelit,” katanya.

Tak hanya yang sifatnya kebendaan yang risikonya ditanggung oleh perusahaan asuransi. Tapi juga yang bersifat medis, seperti risiko penyakit yang berat, yaitu jantung dan kanker. Risiko-risiko medis ini tentunya butuh keahlian di bidang kedokteran.

Buku Interview with 29 Tokoh Perasuransian Indonesia, yang diterbitkan oleh Media Asuransi, menggambarkan betapa banyak terkait program studi dengan kegiatan atau pekerjaan asuransi. Yang pada ujungnya mereka yang bekerja di industri perasuransian bisa menjadi direktur utama suatu perusahaan asuransi jiwa atau asuransi umum. Juga bisa menjadi direktur utama atau pemilik perusahaan pialang asuransi. Atau menjadi direktur utama, bahkan mendirikan dan memiliki perusahaan penilai kerugian asuransi. Daftar ini bisa diperpanjang sebagaimana yang ada di buku ini.

Tidak hanya lulusan dari perguruan tinggi di Indonesia, di antara 29 eksekutif perasuransian yang dimuat dalam buku ini juga kuliah di luar negeri. Misalnya, Harry Harmain Diah, pendiri perusahaan asuransi jiwa, asuransi umum, pialang asuransi dan pialang reasuransi, kuliah di suatu universitas di Amerika Serikat. Setelah pulang ke Indonesia dan mengajar di Universitas Indonesia, dia harus memilih untuk menjadi dosen atau menjadi pengusaha. Tawaran pilihan dari Widjojo Nitisastro, waktu itu Dekan Fakultas Ekonomi UI. Harry Diah memilih menjadi pengusaha. Beberapa tahun kemudian, Harry Diah menerima penghargaan dari Universitas Indonesia. Juga penghargaan dari Presiden RI Joko Widodo.

Pada kenyataannya, industri perasuransian memberikan peluang kerja dan karier yang luas. Tidak percaya? Interview with 29 Eksekutif Perasuransian Indonesia mengungkapkan hal tersebut. Buku ini merupakan kumpulan tulisan di rubrik Interview with di majalah Media Asuransi. Dan ditulis kembali oleh Tim Redaksi Media Asuransi.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post GoTo Mencatatkan Kerugian Rp40,4 triliun, Tapi EBITDA Tumbuh
Next Post Peringkat Maybank Indonesia Ditegaskan idAAA Outlook Stabil

Member Login

or