1
1

Hari Asuransi 18 Oktober 2020

Mengapa Hari Asuransi dirayakan pada tiap 18 Oktober?

Hari Asuransi dirayakan setiap 18 Oktober sejak 2006 di Indonesia. Ternyata, tidak hanya di Indonesia. Tetapi setidaknya ada 11 kota lainnya di kawasan Asia Timur termasuk Jakarta, yang sejak 2006 merayakan Hari Asuransi tiap 18 Oktober. Kota-kota tersebut merupakan anggota East Asian Insurance Congress (EAIC), yang didirikan oleh para insan asuransi sejak 1962. Pada bulan Agustus 2006, ketika bersidang di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, semua utusan dari kota-kota anggota regular EAIC setuju tanggal 18 Oktober sebagai Hari Asuransi. Karena, pada tanggal tersebut EAIC pertama kali bersidang di Tokyo pada 1962.

Peran Jakarta sebagai anggota regular EAIC cukup penting. Tercatat, Chairman EAIC yang berasal dari Jakarta pada 1976 adalah B B A Wahjoe. Kemudian pada 1994 Chairman EAIC yang berasal dari Jakarta, yaitu Husny Rachman. Dan, pada 2012, Chairman EAIC yang berasal dari Jakarta adalah Teddy Hailamsah.

EAIC diselenggarakan tiap 2 tahun sekali. Tiap anggota regular mendapat giliran menjadi tempat diselenggarakannya EAIC. Karena anggota regular cukup banyak, maka harus menunggu giliran. Tahun 2020 ini, EAIC seharusnya diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan. Tapi karena ada pandemi Covid-19, maka acara tersebut ditunda sampai 2022.

Di Jakarta, Dewan Asuransi mengadakan Hari Asuransi 2020 dengan tema “Mari Berasuransi” dan subtema “Aksi Literasi Asuransi Inklusif Untuk Industri Asuransi yang Maju dan Modern”. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, tapi kegiatan merayakan Hari Asuransi 2020 ini tetap dilaksanakan walaupun tidak sama seperti tahun 2006 sampai 2019 yang gemerlapan.

Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Hastanto Sri Margi Widodo, atau HSM Widodo, mengungkapkan dalam menghadapi kondisi dan situasi yang terjadi saat ini, diperlukan adaptasi proses bisnis dan operasional dalam strategi bisnis perusahaan perasuransian ke depan agar industri dapat bangkit dan tumbuh seperti tahun-tahun sebelumnya. “Penerapan online system pada aktivitas dan operasional perusahaan dapat menjadi salah satu solusi, namun diperlukan percepatan adaptasi inovasi agar bisa memulai peralihan ke sistem digital dalam kondisi saat ini,” kata Widodo dalam jumpa pers Hari Asuransi 2020 di Jakarta, 8 Oktober 2020.

Di Hari Asuransi tahun 2020 memang tidak seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, di tahun 2020 ini, ada beberapa perusahaan asuransi yang bermasalah sehingga para pelaku industri asuransi harus bekerja keras lagi untuk meyakinkan pengguna atau calon pengguna asuransi. Meyakinkan pengguna dan calon pengguna asuransi untuk membeli asuransi sebagai perlindungan risiko dan juga investasi, memang tidak mudah. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang memang banyak kegiatan ekonomi masyarakat menurun.

Bahkan, sebelum adanya pandemi Covid-19, survei yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai masih menunjukkan rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. Data OJK menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan sektor perasuransian berdasar survei tahun 2019 sebesar 19,40 persen, meningkat dari 15,8 persen berdasar survei di tahun 2016. Sementara itu tingkat inklusi keuangan sektor perasuransian tahun 2019 sebesar 13,15 persen, meningkat dari 12,1 persen di tahun 2016.

Memang ada peningkatan di masyarakat Indonesia mengenai tingkat literasi keuangan dan tingkat inklusi keuangan sektor perasuransian, sebagaimana ditunjukkan hasil survei OJK pada 2019 dibandingkan 2016. Tapi munculnya perusahaan-perusahaan asuransi yang bermasalah memang membuat kita prihatin di saat Hari Asuransi 2020.

Harapan kita, dengan adanya pandemi Covid-19 yang mengubah cara bisnis asuransi melalui teknologi informasi, serta didukung oleh regulasi yang ada, asuransi dapat bertambah dikenal dan digunakan oleh masyarakat Indonesia. Karena, bagaimana pun, asuransi merupakan suatu kebutuhan dalam perlindungan dan pengelolaan risiko. Sebagaimana seorang eksekutif asing yang bekerja di suatu perusahaan asuransi di Jakarta: “No every country has a nuclear plant. But no country without insurance.” Mucharor Djalil

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Best Insurance 2020 dan Virtual Insurance Award 2020
Next Post Syariah Insurance Performance 2019 Gross Contribution Reaches 9.28%

Member Login

or