1
1

Insurance Outlook 2019

   –Tahun 2018 dalam beberapa hari lagi akan berakhir dan kita akan memasuki tahun baru 2019. Bagaimana prospek industri asuransi di Tahun Politik 2019 di mana ada Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif yang digelar bersamaan pada April 2019?

   Menurut Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Faisal Basri, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2019 masih sekitar 4,9 persen. Walaupun Bank Indonesia dan Asian Development Bank memprediksi pertubuhan ekonomi Indonesia 2019 sebesar 5,3 persen, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2 persen, dan IMF memasang proyeksi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,1 persen. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika juga bisa mencapai Rp15.000 per dolar Amerika. Meskipun, ia mengungkapkan, dalam APBN sudah disebutkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Rp15.000,–. Hal tersebut disampaikan oleh Faisal Basri ketika berbicara mengenai prospek ekonomi makro 2019 dalam acara tahunan Insurance Outlook 2019 yang diselenggarakan oleh Media Asuransi di Jakarta akhir November 2018.

   Sementara itu Wakil Direktur Utama Bank Danamon Michellina Laksmi Triwardhany sebagai pembicara sektor perbankan mengungkapkan bahwa kerjasama bank dan asuransi dalam bancassurance diperkirakan bakal meningkat dalam dua atau tiga tahun mendatang. Bahkan, ia menambahkan, dalam lima tahun ke depan fee-based income yang diperoleh bank dari bancassurance bisa tumbuh double digit. Ia mengakui bahwa karena tekanan suku bunga yang cenderung tinggi, maka fee-based income menjadi perhatiannya.

    Sedangkan pembicara berikutnya Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno mengatakan, meskipun 2019 Tahun Politik tapi ada sejumlah peluang. Diantaranya adalah pertama rencana peluang pembiayaan langsung (POJK baru), yang akan diatur dalam revisi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 29/2014 tentang Perusahaan Pembiayaan. Kedua, sistem aset registry untuk mencegah double financing. Ketiga, perusahaan pembiayaan per Desember 2016 wajib menjadi anggota SLIK. Keempat, sistem aset registry mencegah double financing. Kelima, rencana penurunan pajak atas kendaraan sedan. Keenam, kerja sama mengenai Fidusia dengan OJK, Kepolisian RI dan Kementerian Hukum dan HAM RI. Dan ketujuh, pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan industri pertambangan yang diprediksi berdampak positif terhadap industri pembiayaan.

    Dengan kondisi makro ekonomi, industri perbankan dan industri multifinance pada 2019 seperti dikemukakan oleh para pembicara pada seminar tahunan Insurance Outlook 2019 di Jakarta akhir November 2018, maka industri asuransi tampaknya masih tumbuh di tahun 2019. Bahkan, menurut Deputi Direktur Pengawas Asuransi I OJK Wayan Wijana, industri asuransi Indonesia pada 2019 diproyeksikan akan tumbuh double digit.

    Hal ini dikemukakan oleh Wayan Wijana ketika berbicara sebagai keynote speaker pada seminar tahunan Insurance Outlok 2019. Ia mengungkapkan bahwa proyeksi ini berdasarkan rekapitulasi rencana bisnis, pertumbuhan premi asuransi jiwa tahun 2019 sebesar 16,26 persen dan asuransi umum dan reasuransi sebesar 19,4 persen.

   Wakil Ketua AAUI Julian Noor yang berbicara mengenai prospek asuransi umum 2019 mengemukakan bahwa dapat diproyeksikan premi bruto asuransi umum dapat bertumbuh di kisaran 10 persen y-o-y. Dengan catatan, ia mengatakan, semua asumsi-asumsi yang disyarakatkan terpenuhi seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, belanja infrastruktur dan sebagainya. Pembicara adalah Direktur Utama PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance).

     Sedangkan Ketua Bersama Dewan Pengurus AAJI Maryoso Sumaryono yang berbicara mengenai prospek asuransi jiwa, total premi suransi jiwa 2019 diperkirakan akan tumbuh sekitar sekitar 12 – 19 persen dan masih didominasi oleh produk unitlink. Pembicara adalah Direktur Utama PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life).

    Sementara itu, Ketua Umum AASI Ahmad Sya’roni memperkirakan bahwa industri asuransi syariah di Indonesia pada 2019 sebesar 10–11 persen dengan didorong oleh beberapa faktor, diantaranya potensi dari asuransi perjalanan umrah yang wajib menggunakan asuransi syariah dan dunia usaha yang akan kembali bergeliat setelah posisi wait-and-see. Ahmad Sya’roni adalah Direktur Utama ReIndo Syariah.

    Tampaknya, industri asuransi dan industri keuangan yang erat hubungannya dengan asuransi, seperti perbankan dan multifinance, masih akan mengalami pertumbuhan di Tahun Politik 2019. Mucharor Djalil

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bancassurance
Next Post Galery Eksekutif 8

Member Login

or