1
1

Mudik dan Peluang Bisnis Asuransi

    Di Indonesia, Lebaran Idul Fitri memiliki makna khusus. Berbeda dengan di negara-negara lain, termasuk kawasan Timur Tengah, Idul Fitri di Indonesia selalu lekat dengan tradisi pulang ke kampung halaman (mudik). Tradisi mudik bukan sekadar menyangkut bagaimana melakukan perjalanan ke kampung halaman, melainkan juga menyangkut kendaraan apa yang digunakan, barang apa yang dibawa, serta apa saja yang dikenakan saat berlebaran di kampung halaman.

    Lebaran tahun ini, warga Jakarta dan sekitarnya yang akan melakukan perjalanan mudik ke arah Timur, khususnya Jawa Tengah dan Jawa Timur, untuk pertama kalinya akan melintasi jalan tol trans Jawa yang sudah tersambung hingga Surabaya. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan minat pemudik untuk menggunakan kendaraan pribadi. Kementerian perhubungan memperkirakan, ada sekitar 4,3 juta penumpang yang mudik dengan menggunakan mobil pribadi, sedangkan yang menggunakan sepeda motor sekitar 940 ribu.

    Sebenarnya, mudik di hari besar bukan hanya terjadi di Indonesia. Warga kota-kota besar di Amerika Serikat (AS) juga punya kebiasaan mudik menjelang hari Thanksgiving yang jatuh pada hari Kamis minggu keempat bulan November. Pada tahun lalu, Thanksgiving tanggal 22 November 2018. Sekitar 50 juta warga AS mudik Thanksgiving di tahun lalu, sebagian menggunakan pesawat, sebagian lainnya menggunakan mobil pribadi. Dari foto yang diunggah CNN di akun Instagramnya, terlihat ribuan kendaraan terjebak kemacetan yang terjadi di Los Angeles, sekitar 6-7 lajur jalan dipenuhi mobil, begitu juga arah sebaliknya.

    Awal tahun 2019, sekitar 400 juta warga China juga melakukan perjalanan, sebagian besar mudik, dalam rangka menyambut tahun baru Imlek. Hampir tiga miliar perjalanan dengan berbagai moda transportasi diperkirakan terjadi selama musim liburan Imlek di Cina pada 21 Januari-1 Maret 2019. Sebagian besar perjalanan dilakukan dengan kereta cepat dan pesawat terbang. Administrasi Penerbangan Sipil China memperkirakan ada 73 juta perjalanan domestik dan internasional, naik 12 persen secara tahunan (year on year/yoy).

   Bagaimana fenomena mudik ini dapat mendatangkan peluang bisnis bagi asuransi? PT Asuransi Jasa Raharja Putera telah memasarkan paket asuransi Rp5.000 bagi para pemudik, dengan perlindungan 24 jam selama dua minggu, sejak penumpang berangkat hingga sampai ke kampung halaman. Asuransi ini akan memberikan santunan sebesar Rp15 juta per orang bagi penumpang yang meninggal dunia karena kecelakaan, Rp 15 juta per orang untuk penumpang yang mengalami cacat, serta manfaat santunan perawatan.

    Sementara itu perusahaan asuransi umum yang lain membuat paket asuransi mudik, perlindungan diri pemudik maupun harta benda yang ditinggalkan. Salah satunya adalah Sompo Mudik Program yang dipasarkan PT Sompo Insurance Indonesia, dengan jangka waktu perlindungan 30 hari. Hanya membayar premi Rp1.000 per hari, akan mendapatkan manfaat perlindungan hingga Rp50 juta.

    Kebutuhan asuransi mudik ini sebenarnya cukup besar, jika mengacu pada prediksi jumlah pemudik tahun secara keseluruhan diperkirakan mencapai 22,8 juta orang. Di sisi lain, ada juga produk asuransi yang diperkirakan akan ‘kecipratan’ momen Lebaran, yakni asuransi kendaraan bermotor. Biasanya, menjelang Lebaran angka penjualan mobil naik, dibanding bulan-bulan yang lain. Jika kebiasaan ini masih berlanjut di tahun ini, maka akan menjadi ‘obat’ atas turunnya angka penjualan mobil di kuartal pertama tahun ini. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), angka penjualan mobil sepanjang Januari-Maret 2019 hanya mencapai 253.863 unit, turun 13 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Harapan naiknya penjualan mobil saat bulan puasa, memang layak dimunculkan jika melihat data historis beberapa tahun terakhir. Seorang eksekutif di Astra International menyatakan bahwa saat puasa atau mendekati Lebaran, biasanya angka penjualan mobil baru naik 5-10 persen. Penjualan mobil bekas juga biasanya naik. Seorang eksekutif perusahaan yang bergerak di penjualan mobil bekas menyatakan bahwa biasanya selama bulan puasa, penjualan naik sekitar 12 persen.

    Naiknya penjualan mobil, baik baru maupun bekas, tentu memunculkan peluang bisnis bagi perusahaan asuransi umum. Walaupun belum ada angka yang pasti, sebagian pembeli akan memanfaatkan fasilitas kredit atau pembiayaan, yang berarti akan di-cover asuransi. Dengan demikian, peluang bisnis perusahaan asuransi bukan hanya datang dari munculnya kebutuhan asuransi mudik, melainkan juga dari peningkatan penjualan mobil. S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Lebaran 2019, BNI Syariah Siapkan Dana Rp1,7 Triliun
Next Post Toughest Challenge, Facing the Spin Off Deadline in 2024

Member Login

or