Hari Pensiun atau Pension Day 2018 yaitu tanggal 20 April 2018 tampaknya tidak dirayakan oleh pelaku bisnis dana pensiun, baik itu Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) maupun Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Padahal, Pension Day mulai ditetapkan dan dirayakan pada 20 April 2017, pertama kali sesudah 25 tahun Undang-Undang Dana Pensiun 1992 diberlakukan.
Kepala Bidang Humas dan Pelayanan Konsumen, Perhimpunan DPLK, Syarifudin Yunus, membenarkan bahwa Pension Day 2018 atau Hari Pensiun 2018 tidak dirayakan sebagaimana pertama kali Pension Day 2017. Tapi ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengapa Pension Day 2018 tidak dirayakan.
Terlepas dari tidak dirayakannya Pension Day 2018, tapi pada 24-25 Oktober 2018, di Jakarta dilangsungkan seminar mengenai industri dana pensiun bertema Indonesia Retirement Outlook Seminar, 2018 and Beyond. Suatu seminar dana pensiun berskala nasional dengan 10 pembicara, termasuk di dalamnya dari World Bank Group, Hong Kong Mandatory Provident Fund Scheme, dan Dana Pensiun Jepang.
Selain membicarakan masalah mengapa dana pensiun di Indonesia masih belum tumbuh seperti yang diharapkan, dalam seminar tersebut juga dibicarakan mengenai target generasi milenial untuk kegiatan dana pensiun. Tampaknya, ada beberapa ciri khas dari generasi milenial yang perlu dipelajari sebelum menawarkan suatu produk dana pensiun kepada mereka. Misalnya, seperti yang disampaikan oleh tokoh asuransi jiwa Angger P Yuwono, yang pernah aktif di Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Bidang Jiwa, bahwa generasi milenial lebih suka memikirkan “keadaan sekarang” dari pada “yang akan datang”. Bahkan ia mengingatkan ketika menjadi pembicara pada seminar dana pensiun di Jakarta, 24-25 Oktober 2018 tersebut, yaitu sepertiga dari 262 juta penduduk Indonesia adalah generasi milenial yang berumur 18-38 tahun.
Atau, seperti yang diungkapkan oleh Direktur PT Indolife Pensiontama Juli Priyatno, DPLK Indolife sedang mempersiapkan aplikasi smartphone untuk generasi milenial. DPLK Indolife ini juga aktif melakukan kegiatan literasi keuangan, termasuk sosialisasi mengenai pentingnya pengetahuan tentang produk keuangan ke anak-anak sejak usia sekolah. “Hanya saja saat ini kesadaran generasi muda produktif akan pentingnya menyiapkan dana pensiun sangat rendah,” kata Juli Priyatno ketika diwawancarai Media Asuransi.
Juli mengutip sebuah laporan jajak pendapat melalui aplikasi Acorns, bahwa hampir setengah generasi Millennial menghabiskan uangnya membeli kopi, alih-alih investasi masa tua.
Survey yang dinamakan ‘Money Matters’ ini, yang mengamati kebiasaan pengeluaran lebih dari 1.900 Millennial (usia 18-35 tahun). Salah satu temuan dari survei tersebut menyebutkan “Generasi Millennial Lebih Banyak Menghabiskan Uang untuk Kopi Daripada Menabung Dana Pensiun.”
Kami dalam Rapat Redaksi Media Asuransi mengambil keputusan “Prospek DPLK Asuransi dan Tantangan Era Milenial” menjadi Cover Story Edisi Januari 2019. Cover Story ini terdiri dari lima tulisan yang merupakan satu kesatuan. Pertama, Prospek DPLK Asuransi dan Tantangan Era Milenial. Kedua, Produk dan Layanan DPLK Asuransi. Ketiga, Investasi DPLK Asuransi. Keempat, DPLK Asuransi dan BPJS Ketenagakerjaan. Dan kelima, Eksekutif Pengelola DPLK Bicara Prospek Dana Pensiun di Indonesia.
Selamat menikmati sajian kami. Mucharor Djalil
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News