Tak Lelah Tingkatkan Literasi dan Inklusi Asuransi
1

Tak Lelah Tingkatkan Literasi dan Inklusi Asuransi

Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara (depan-kanan) menyerahkan bendera estafet pelaksanaan Hari Asuransi kepada Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Bern Dwiyanto, di Jakarta, 18 Oktober 2024. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Semua stake holder perasuransian di Tanah Air memahami dan menyadari bahwa industri ini memerlukan pendalaman pasar dan melahirkan inovasi produk maupun layanan. Angka penetrasi asuransi di Indonesia masih kalah dengan negara-negara lain di kawasan. Hal ini sejalan dengan indeks literasi dan inklusi asuransi yang masih perlu terus ditingkatkan.

Pada pertengahan Juli 2025, Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (PPDP) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, mengungkapkan penetrasi asuransi di Indonesia berada di kisaran tiga persen. Di sisi lain, dia mengakui bahwa ada peningkatan indeks literasi dan inklusi asuransi yang menandakan masyarakat lebih memahami produk asuransi dan telah menggunakannya.

Indeks literasi perasuransian berdasar SNLIK tahun 2025 sebesar 45,45 persen, naik jika dibandingkan indeks literasi perasuransian berdasar SNLIK 2024 sebesar 36,90. Sedangkan indeks inklusi perasuransian berdasar SNLIK tahun 2025 sebesar 28,50 persen, naik dibandingkan dengan indeks inklusi perasuransian berdasar SNLIK tahun 2024 yang sebesar 12,21 persen.

Sementara itu, Survei Literasi dan Inklusi Asuransi 2025 yang dilakukan oleh Lembaga Riset Media Asuransi (LRMA) menunjukkan bahwa 96,33 persen responden mengaku tahu manfaat asuransi.

Sedangkan dari sisi inklusi, sebanyak 52,33 persen responden mengaku memiliki asuransi jiwa, 74,67 persen responden mengaku memiliki asuransi kesehatan, dan 38,67 persen responden mengaku memiliki asuransi kendaraan.

Dari sisi perusahaan asuransi, satu hal yang menarik adalah mereka menggarap secara serius pasar generasi muda. Beberapa perusahaan asuransi ‘merangkul’ Gen Z dan milenial ini dengan menghadirkan produk sederhana, premi terjangkau, berbasis digital, serta relevan dengan kebutuhan mereka.

Untuk menggali lebih dalam tentang perkembangan upaya meningkatkan literasi dan inklusi asuransi ini, dalam Rapat Redaksi di Media Asuransi kami sepakat untuk mengangkat isu ini menjadi Cover Story edisi Oktober 2025 dengan tema “Tantangan Dalam Meningkatkan Literasi dan Inklusi Asuransi”.

Cover Story Edisi Oktober ini terdiri dari enam bagian, yang merupakan satu kesatuan. Pertama, Memacu Literasi Asuransi di Tengah Tantangan Ekonomi. Kedua, Kesadaran Anak Muda Berasuransi Besar Namun Tidak Diimbangi Daya Beli. Ketiga, 53% UMKM Belum Tersentuh Asuransi Properti. Keempat, Literasi dan Inklusi Asuransi Solid di Kalangan Menengah Atas. Kelima, Berbisnis Asuransi Tidak Mudah di Tahun Ini. Serta yang keenam, Infografis Hasil Survei 2025 tentang Literasi dan Inklusi Asuransi.

Kami berharap sajian Cover Story ini dapat menjadi pengingat mengenai pentingnya meningkatkan literasi asuransi dan mempermudah akses terhadap asuransi, sekaligus penyemangat bagi seluruh stake holder perasuransian untuk terus bekerja ‘mengasuransikan masyarakat Indonesia’.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BSI (BRI) Beberkan 5 Strategi untuk Dorong UMKM Naik Kelas
Next Post WTW Bawa Kabar Buruk: Pasar Asuransi di Asia Melemah Lebih Cepat dari Perkiraan!

Member Login

or
403 Forbidden

403

Forbidden

Access to this resource on the server is denied!


Proudly powered by LiteSpeed Web Server

Please be advised that LiteSpeed Technologies Inc. is not a web hosting company and, as such, has no control over content found on this site.