Siapa sangka, seorang kutu buku yang dikenal pendiam dapat bertransformasi menjadi salah satu wajah paling bersinar di dunia hiburan Tanah Air? Itulah cerita Giok Kinski Maharani Detri Ayusta, Puteri Indonesia Intelegensia I-2023, yang perjalanan hidupnya penuh kejutan dan inspirasi.
Perempuan kelahiran Yogyakarta ini awalnya sama sekali tidak pernah membayangkan dapat menapak karier setinggi ini. Giok, sapaan akrabnya, punya latar belakang akademik yang mengesankan. Dia menamatkan pendidikan S2 Hukum di Universitas Gadjah Mada (UGM) international program dengan predikat cum laude.
Di tengah kesibukan kuliah, ia kerap mengikuti perlombaan internasional hingga akhirnya memberanikan diri ikut kontes kecantikan berkat dorongan sang ibu. Keputusannya itu berbuah manis ketika ia berhasil menyandang predikat Puteri Intelegensia I-2023.
Namun, di balik gemerlap prestasi dan pencapaiannya yang seolah tanpa cela, tersimpan sebuah kisah yang justru menjadi titik balik penting dalam hidupnya. Sebuah kesadaran besar tentang betapa berharganya proteksi diri, khususnya asuransi. Kisah ini bukanlah cerita manis, melainkan dari pengalaman pahit yang nyaris meruntuhkan semangatnya.
Kala itu, Giok sedang berada di puncak kesibukan mempersiapkan diri untuk ajang Puteri Indonesia. Demi tampil sempurna, ia memutuskan menjalani diet ketat tanpa arahan profesional. Obsesi menurunkan berat badan dengan cepat justru berujung petaka.
Asam lambungnya naik drastis, tubuhnya drop, hingga ia harus dirawat di rumah sakit dalam kondisi cukup serius. Selama dua minggu penuh, Giok terbaring lemah di ruang perawatan dan di situlah titik kesadaran itu muncul. Dia sadar betapa rapuhnya manusia ketika kesehatan terganggu, apalagi saat tidak ada jaminan perlindungan finansial yang menopang.
“Waktu itu saya diet ketat untuk persiapan lomba Puteri Indonesia. Dietnya ngasal, obsesinya ingin cepat turun berat badan. Akhirnya sakit asam lambung parah sampai opname dua minggu, dan waktu itu belum punya asuransi,” ujar Giok kepada Media Asuransi beberapa waktu lalu.
Pengalaman itu menjadi pelajaran berharga baginya. Giok kemudian menyadari bahwa kesehatan adalah hal paling mahal dalam hidup. Sejak saat itu dirinya memahami bahwa memiliki asuransi merupakan langkah penting yang tidak dapat diabaikan. “Buat apa kita punya segalanya, tapi sakit? Sejak saat itu saya sadar asuransi itu penting banget,” lanjutnya.
Sejak kejadian tersebut, Giok memutuskan untuk memiliki asuransi kesehatan. Keputusannya tak hanya berhenti di situ. Dia juga merasakan langsung manfaatnya ketika suatu waktu harus mengajukan klaim. Dia mengaku prosesnya sangat terbantu berkat agen asuransi yang selalu siap mendampingi hingga klaimnya selesai, tanpa kendala berarti.
Bagi Giok, memiliki asuransi bukan hanya tentang mengantisipasi risiko, tapi juga bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri. Sebagai seseorang yang kini berkecimpung di dunia hiburan, ia mendukung ide bahwa beberapa bagian tubuh penting bagi pekerja seni juga perlu diasuransikan.
“Saya setuju banget mengasuransikan bagian tubuh tertentu, apalagi kalau itu sumber penghasilan kita. Pita suara, misalnya, itu ‘kan anugerah Tuhan yang dipakai untuk bekerja. Harus dijaga,” tuturnya.
Kini, kesadaran itu ingin ia tularkan kepada masyarakat. Giok melihat rendahnya penetrasi asuransi di Indonesia sebagai hal yang memprihatinkan. Dia menyayangkan banyak orang yang baru sadar pentingnya proteksi finansial ketika sudah sakit.
“Jangan nunggu keluar biaya besar dulu baru mikir asuransi. ‘Kan sayang, harusnya uang itu bisa dipakai untuk hal lain. Apalagi sekarang ada banyak pilihan polis yang bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial masingmasing,” jelasnya.
Giok percaya, memiliki asuransi adalah salah satu langkah cerdas untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko tak terduga. Sebagai figur publik, ia berharap pengalamannya dapat membuka mata banyak orang tentang pentingnya proteksi kesehatan, karena menurutnya hidup sehat dan terencana adalah kunci untuk mengejar mimpi tanpa rasa khawatir.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
