Hesti Handayani: Keluar dari Zona Nyaman

Perempuan kelahiran Jakarta ini sudah malang melintang berkarier di industri keuangan. Hesti Handayani saat ini berkarier di salah satu perusahaan asuransi umum, tetapi sebelum itu ia pernah bekerja di asuransi jiwa, asuransi digital, dan di salah satu bank multinasional di Jakarta.

Perempuan yang akrab disapa Hesti ini, menceritakan selama berkarier banyak menghabiskan waktu di sektor financial industry, mulai dari perbankan, asuransi jiwa, insurance technology, dan asuransi umum.

“Saya memutuskan berkarier di dunia asuransi di mana sebagian orang mungkin tidak ada niatan untuk terjun ke sana. Padahal, perusahaan asuransi menawarkan karier cukup cemerlang. Seperti kita ketahui, pertumbuhan asuransi sangatlah subur, Hampir semua aspek kehidupan manusia perlu diasuransikan, baik individu, perusahaan, aset kekayaan, dan bisnis,” ungkap Chief Operating Officer (COO) PT Asuransi Untuk Semua (TAP Insure) Hesti Handayani.

Perempuan yang Juni nanti genap berusia 47 tahun ini, mengatakan bahwa perasuransian merupakan industri yang secara langsung berkaitan dengan manusia. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya asuransi juga semakin lama semakin meningkat. Hal tersebut membuat perusahaan asuransi semakin berkembang dari tahun ke tahun.

Bagi perempuan berhijab ini, bekerja di perusahaan asing (joint venture) asuransi jiwa konvensional dengan skala besar seperti AXA dan Great Eastern Life Indonesia dengan posisi cukup baik, tidak membuatnya terlena berada di zona nyaman.

“Saat berada di zona nyaman, saya memutuskan putar haluan masuk ke insurtech company. Di era digital yang semakin berkembang, inovasi teknologi telah mengubah berbagai sektor industri,
termasuk industri asuransi,” ujar lulusan Strata 2 BINUS Business School Jakarta ini.

Melalui penerapan teknologi, lanjut Hesti, insurtech membawa perubahan dalam berbagai aspek industri asuransi, termasuk akses, penilaian risiko, pemrosesan klaim, dan interaksi dengan pelanggan.

Menurutnya, proses yang sering kali memakan waktu yang lama dan rumit dibuat menjadi lebih mudah dengan memperbaiki dan menyederhanakan proses end to end melalui digital technology yang berdampak terhadap kepuasan pelanggan (customer experience). “Saya berharap dengan pengalaman kerja di asuransi jiwa, insurtech company, dan asuransi umum, maka ilmu yang saya pelajari adalah paket lengkap,” ujar penggemar olahraga lari dan travelling ini.

Sebagai COO, Hesti mengatakan bahwa tanggung jawabnya adalah memimpin dan mengelola tim operasional perusahaan, termasuk pengawasan kinerja, mengembangkan skill dan pengetahuan,
serta memastikan tim bekerja secara efektif dan produktif. “Selain itu, juga mengembangkan dan merencanakan strategi operasional yang efektif untuk memastikan operasi perusahaan berjalan dengan lancar sesuai tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta memastikan bahwa rencana tersebut sesuai tujuan perusahaan,” paparnya.

Dia juga harus memastikan bahwa operasi perusahaan berjalan dengan baik sehari-hari secara keseluruhan. meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan dengan mengidentifikasi dan menghilangkan proses yang lama melalui identifikasi area yang dapat ditingkatkan atau diotomatisasi. Selain itu mengelola biaya operasional dan menemukan cara untuk menghemat biaya tanpa mengorbankan kualitas atau kinerja.

Hesti mengatakan bahwa industri asuransi saat ini memiliki tantangan dalam hal trust dari customer. Hal ini imbas dari adanya beberapa asuransi yang bermasalah dalam hal pelayanan kepada
nasabah terutama layanan klaim, dispute, gagal bayar, perselisihan, dan lambatnya pelayanan asuransi bagi nasabah turut berimbas kepada perusahaan asuransi lain. “Ini menimbulkan efek domino bagi perusahaan asuransi lainnya,” ujarnya.