Di tengah kesibukannya sebagai pebisnis dan kepala keluarga, Indra Priawan Djokosoetono punya satu kebiasaan yang jarang disorot media: konsistensinya dalam menggunakan asuransi kesehatan.
Suami dari artis Nikita Willy ini ternyata punya pandangan yang cukup dewasa soal pentingnya proteksi diri, bukan karena ikut-ikutan tren, tapi karena alasan yang sangat logis. “Saya punya asuransi,” ujarnya singkat kepada Media Asuransi beberapa waktu lalu di Jakarta.
Indra menjelaskan, dirinya hanya menggunakan produk asuransi untuk kebutuhan perlindungan kesehatan. Dia menilai, di tengah kondisi biaya medis yang terus meningkat dari tahun ke tahun, asuransi kesehatan menjadi bentuk proteksi yang paling masuk akal. Menurutnya, memiliki asuransi kini bukan lagi pilihan tambahan, melainkan kebutuhan yang semakin penting.
Dia sudah menggunakan layanan asuransi ini selama kurang lebih enam tahun. Perlindungan tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi dirinya sendiri, tetapi juga mencakup keluarga kecilnya.
Meski telah cukup lama menggunakan asuransi, Indra mengakui, belum secara langsung mengajarkan pentingnya proteksi finansial ini kepada keluarga. Dia lebih
memilih memperkenalkan konsep dasar asuransi secara perlahan, seiring waktu dan pengalaman, tanpa paksaan atau penjelasan yang terlalu teknis.
“So far, sekarang saya bukan mengajarkan secara langsung apa itu asuransi ke anak-anak. Cuma lebih ke basic-basic asuransi aja yang dikasih tahu. Kalau misalnya kesehatan, kan, mungkin saya akan kasih tau kalau misalnya kesehatan itu penting,” jelasnya.
Namun, Indra belum tertarik untuk mencoba jenis asuransi yang dikombinasikan dengan investasi seperti unitlink. Dia justru punya pandangan yang cukup tajam soal risiko yang bisa muncul dari produk seperti itu.
“Enggak (main unitlink). Kenapa enggak main…? Karena menurut saya pribadi itu masih sangat berisiko untuk investasi recent dan segala macam,” kata bapak dua anak ini.
“Dan mungkin IHSG yang volatile menurut saya itu juga salah satunya. Karena kalau misalnya investment-nya turun, terus kita butuh duitnya, akhirnya nanti dana yang di situ bisa tidak terproteksi lagi. Padahal sebenarnya istilahnya dana terproteksi, ya. Tetapi karena turun juga, jadi tidak terproteksi. Itu saya hindari adanya risk di luar risk yang saya miliki,” lanjutnya.
Dalam memilih produk asuransi, Indra memiliki dua pertimbangan utama. Dia lebih memprioritaskan reputasi perusahaan penyedia asuransi serta jenis produk yang ditawarkan. “Karena kalau misalnya asuransi yang jangka panjang, saya lebih mengutamakan perusahaannya. Supaya ada security buat nanti, pasti akan dibayar pas klaim,” ujarnya.
Buat Indra, asuransi bukan sekadar produk keuangan. Lebih dari itu, ia melihatnya sebagai bentuk tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang-orang yang dicintai.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News