PT Asuransi Maximus Graha Persada Tbk (Maximus Insurance) meyakini bahwa dengan menerapkan IFRS 17, perusahaan asuransi dapat meningkatkan kualitas dan konsistensi pelaporan keuangan. Selain itu, dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan relevan kepada pemangku kepentingan, serta memenuhi persyaratan global dalam hal pelaporan keuangan.
Direktur Utama Maximus Insurance, Jemmy Atmadja, menyatakan bahwa penerapan IFRS 17 akan memperbaiki metode pengukuran dan pengakuan pendapatan serta biaya asuransi. “Hal ini akan meningkatkan akurasi dan keandalan laporan keuangan perusahaan asuransi, yang pada gilirannya dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi keuangan perusahaan asuransi,” katanya menjawab pertanyaan Media Asuransi.
Dia tambahkan, IFRS 17 dirancang untuk meningkatkan konsistensi dan transparansi dalam pelaporan keuangan perusahaan asuransi. Dengan memperkenalkan metode pengukuran yang lebih terstandar. Selain itu, memastikan bahwa perusahaan asuransi melaporkan kontrak asuransi secara konsisten dari tahun ke tahun dan memungkinkan perbandingan yang lebih mudah antara perusahaan asuransi.
Lebih lanjut dia tegaskan bahwa penerapan IFRS 17 membantu perusahaan asuransi di Indonesia untuk mengikuti standar akuntansi internasional yang diterima secara global. Ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan sebagai entitas yang transparan, andal, dan sesuai dengan praktik terbaik di industri asuransi. “Dalam era globalisasi, konvergensi dengan standar internasional dapat membuka peluang bisnis baru dan memperkuat posisi perusahaan di pasar global,” tuturnya.
IFRS 17 memperkenalkan metode penilaian yang lebih terperinci untuk mengukur nilai sekarang dan nilai masa depan dari aliran kas yang terkait dengan kontrak asuransi. Perusahaan asuransi harus memperhitungkan faktor seperti waktu, tingkat diskonto, dan perkiraan klaim masa depan untuk menilai kontrak asuransi dengan lebih akurat.
“Dengan mengadopsi IFRS 17, perusahaan asuransi di Indonesia akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang mereka tanggung dan dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola risiko tersebut,” kata Jemmy Atmadja.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News