Sibuk dengan pekerjaan sehari-hari, tentu membuat stamina terkuras. Apalagi bagi eksekutif wanita yang tak hanya fokus pada urusan kantor, namun juga harus memperhatikan keluarga di rumah. Tak terkecuali eksekutif asuransi yang mendedikasikan dirinya di industri perasuransian, karier dan keluarga menjadi dua hal yang tidak boleh diabaikan. Untuk selalu sehat dan bugar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, olahraga menjadi jalan alternatif bagi perempuan asuransi Indonesia.
Menyambut Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, Media Asuransi mengamati kebiasaan eksekutif perempuan di industri asuransi dalam menjaga stamina dengan berolahraga. Selain untuk kesehatan tubuh, berolahraga juga memiliki efek positif lain, yaitu sebagai ajang memperkenalkan industri asuransi ini kepada teman yang baru saja dikenal.
Hal tersebut sangat dirasakan oleh Direktur Keuangan PT Bhinneka Life Indonesia Maria Elvida Rita Dewi yang rutin olahraga lari di sela-sela kesibukannya. Menurutnya, efek positif olahraga ini, selain untuk kesehatan juga besar pengaruhnya dalam pergaulan. Karena terkadang juga bertemu dengan orang-orang yang belum dikenal, yang biasanya teman dari teman.
Bahkan Elvida juga sering bertemu dan berkenalan dengan praktisi di industri lain, non asuransi. Hal tersebut juga menjadi kesempatan baginya untuk menjelaskan kepada mereka mengenai industri asuransi. “Kalau dibilang ada unsur bisnisnya juga bisa, karena untuk memperkenalkan asuransi itu tidak mesti yang fokus di bagian pemasaran saja. Kita yang memegang keuangan, aktuaria, dan produk juga mesti menjelaskan kepada mereka tentang asuransi. Karena memang bergaul di olahraga itu ‘kan tidak selalu harus jualan. Artinya kita bisa berbagi knowledge,” ungkapnya pada Media Asuransi baru-baru ini.
Bagi Elvida, jogging atau marathon merupakan olahraga yang sudah dilakoni semenjak di bangku sekolah. Saat di SMP, dirinya sudah aktif di klub bersama teman-temannya. Setiap hari, perempuan asli Madiun, Jawa Timur, ini sering berlari sendiri tanpa teman. Ia mengaku, kalau jogging di keramaian biasanya membuat janji temu dulu bersama teman-temannya saat weekend, seperti di car free day (CFD), terkadang ke Bumi Serpong Damai atau di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta.
Di hari biasa Elvida jogging di sekeliling kompleks rumah selama beberapa menit. Kemudian jika masih sempat, dilanjutkan sepulang dari kantor untuk beberapa menit pula. Namun jika ada kesempatan di hari libur, dirinya biasa jogging sendiri di Bumi Perkemahan Cibubur atau di Taman Mini Indonesia Indah yang tidak jauh dari kediamannya. Di samping dekat dengan rumahnya, dua tempat itu, menurutnya memang sangat bagus untuk dijadikan tempat berolahraga. “Bagus dan tidak membosankan, karena suasananya sangat berbeda dengan di tengah perkotaan. Untuk sehari-hari tetap sendiri, kecuali ikut kegiatan atau event perlombaan. Itu pun kalau ada yang ngajak. Tapi kalau hari minggu sering ikut CFD. Kadang bikin janjian juga dengan teman-teman,” ujarnya.
Untuk berlari ini Elvida tidak main-main. Ia mengaku memiliki target perharinya. Eksekutif asuransi yang sudah 26 tahun di industri asuransi ini menargetkan dalam sehari bisa menempuh minimal jarak lima kilometer, yang ditempuh sekitar 40-an menit. Untuk target pribadi ini, Elvida berusaha disiplin. Bahkan meski kadang pulang kantor sudah larut, sesampai di rumah masih menyempatkan lari di treadmill jika belum sampai target.
Tidak cuma berlari, Elvida ternyata juga rutin berenang untuk meningkatkan performa kesehatannya. Olahraga ini dilakoni lantaran dirinya mendapatkan gangguan punggung bawah atau Low Back Pain (LBP), dan dokter menyarankan untuk berenang. Soal lokasi berenang, Elvida tidak mengkhususkan di tempat tertentu. Namun, ia rutin menjalani aktivitas ini di rumah, atau di hotel. Bahkan jika ada kunjungan keluar daerah, juga menyempatkan untuk berenang di tempatnya menginap. “Mungkin karena kebanyakan duduk maka saya dapat LBP. Jadi saya pikir berenang juga bagus supaya badan lebih enak dan bugar. Kalau berenang di hotel itu tergantung mood dan lihat situasinya juga,” ungkapnya.
Bagi Elvida, dua olahraga yang rutin dijalani ini utamanya untuk kesehatan tubuh. Dengan berolahraga akan menghasilkan tidur yang nyenyak, sehingga bangun di pagi hari badan terasa bugar. Dengan begitu semangat untuk menjalankan aktivitas harian menjadi lebih prima.
Pesannya kepada para ‘Kartini Asuransi Indonesia’, terutama yang masih muda-muda, untuk menjaga kebugaran tubuh agar tetap semangat dan produktif dalam kegiatan seharihari. Minimal menyisihkan waktu sekitar satu jam dalam sehari untuk menggerakkan tubuh, ketimbang hanya sekadar hura-hura atau cuma ngobrol di kafe. “Karena manfaat gerak tubuh ini akan dirasakan saat usia lanjut nanti. Kalau waktu bisa dibalik mundur, mungkin akan saya giatkan lagi dalam berolahraga. Kalau dipikir tidak ada waktu, ya.. memang tidak akan ada waktu. Apalagi bekerja dari pagi hingga malam. Namun jika ada tekad menyisihkan waktu untuk olahraga, pasti bisa. Seperti saya ini, kalau tidak dipaksa, sampai rumah dari kantor yang dirasa pasti capek dan ingin segera istirahat. Tapi kalau sudah olahraga, tidur akan lebih nyenyak, dan bangunnya pasti lebih semangat,” tandasnya.
Sebagaimana halnya Elvida, Direktur Allianz Life Indonesia Karin Alkrina Zulkarnaen juga memiliki kebiasaan yang sama. Yaitu jogging atau marathon yang biasa di lakukan di acara CFD di kala weekend. Sedangnya di kesehariannya, dia sering lari dengan durasi sekitar satu jam sebelum berangkat ke kantor.
Olahraga ini telah dilakoni Karin sejak tahun 2012 ketika membuat program Allianz Virtual Run. Saat itu bertemu dengan beberapa komunitas lari, dirinya jadi ingin terus mencoba berlari. Dan, sejak itu Karin ingin terus berlari dan berlanjut sampai sekarang. “Lari itu stress relieve untuk saya. Latihan dekat kantor saja, supaya praktis. Saya mencari waktu pagi hari sebelum jam kantor, biasanya jam enam atau tujuh pagi latihan, setelah itu siap-siap ke kantor. Di hari Minggu saya latihan long run. Hari Minggu lari di CFD agar jarak tempuh bisa lebih jauh. Selain itu latihan di gym ketika ada hujan atau travelling,” ungkap Karin.
Bagi wanita kelahiran Manchester tahun 1976 ini, manfaat dari lari membuat tubuhnya lebih fit dan sehat, tidak gampang sakit, lebih banyak energi dan pikiran lebih positif. Juga menjadi ajang perjumpaan banyak teman baru yang dijumpai saat latihan. Sekalipun dia tidak bergabung di komunitas, namun mengaku sangat respek terhadap atlet lari, karena dia tahu beratnya perjuangan latihan yang mereka lalui.
Di samping untuk menjaga kesehatan, ada hal luar biasa yang menjadi misi Karin dengan olahraga ini. Yaitu keikutsertaannya di ajang New York Marathon 2019 dalam rangka mendukung Yayasan Ronald McDonalds House of Charities (RMHC) yang menggalang dana untuk pembangunan rumah singgah di Denpasar, Bali. Rumah Singgah ini, ungkap Karin, ditujukan untuk orang tua dari pasien yang menemani anak mereka berobat dalam jangka waktu panjang. “Ketika anak-anak sakit ‘kan pastinya harus ditemani orang tua. Dari program ini mereka ada tempat tinggal dekat rumah sakit ketika menemani anak berobat,” tuturnya.
Untuk persiapan ajang New York Marathon yang menempuh 42 km tersebut, Karin mengaku rutin latihan 3-4 kali dalam seminggu. “Saya menggalang dana bersama Tim RMHC ini, dan sebagai rasa terima kasih kepada donatur saya berlari di New York Marathon 3 November 2019 lalu. Itu marathon yang pertama dan sangat berkesan untuk saya. Per Maret 2020 ini rumah singgah tersebut sedang dibangun. Diharapkan rampung sebelum akhir tahun ini. Terima kasih untuk semua yang telah membantu berdonasi,” tandasnya pada Media Asuransi baru-baru ini. Dengan semangat berbagi ini, Karin akan terus rutin berlari dan memberi inspirasi untuk para Kartini asuransi Indonesia. B. Firman
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News