Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah disambut dengan suka cita yang lebih dari biasanya. Kerinduan untuk mudik, berkumpul bersama keluarga, bertemu sanak saudara, hingga melaksanakan ritual sungkeman sampai kebiasaan saling mengantar bingkisan dan makanan, seolah terbayarkan pada Lebaran tahun ini.
Maklum saja, dalam dua edisi Lebaran sebelumnya, aktivitas tersebut nyaris tidak dapat dilakukan seiring pembatasan mobilitas masyarakat karena pandemi Covid-19. Momen hari kemenangan dan libur Idulfitri pun terasa lebih semarak bahkan melebihi masa sebelum pandemi.
Tak hanya orang biasa, deretan pejabat dan petinggi di industri keuangan pun tak mau ketinggalan momen perayaan Idulfitri tahun ini. Semua merayakan dan menikmatinya bersama keluarga dan orang tersayang dengan cara dan gayanya masing-masing.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memilih untuk mudik ke kampung halaman di Semarang, Jawa Tengah. Dia bersama rombongan keluarga besar anak dan cucu berjumlah lebih dari 20 orang naik kereta api wisata dari Stasiun Gambir menuju Stasiun Tawang.
“Mudik pulang kampung naik apa kalian? Kami memilih kereta api Jakarta-Semarang. Dengan rombongan keluarga berjumlah cukup besar lebih dari 20 (orang), dari yang sepuh hingga cucu kecil, kereta api menjadi cukup ekonomis, aman, pasti, dan menyenangkan, “Senang memberikan pengalaman naik kereta api bagi cucu-cucu, sambil menikmati waktu keluarga 6 jam di kereta api,” ujarnya seperti dikutip dalam Instagram pribadinya, 4 Mei 2022.
Sesampainya di kampung halaman, Sri Mulyani tak ketinggalan menyantap menu makanan khas keluarga besarnya, mulai dari soto (anak buah) Pak Man, tahu gimbal campur, pecel, dan es buah. “Cucu saya lahap menikmati soto di siang yang cukup panas. Ada es setup pisang kepok khas buatan Munah (asisten di rumah Semarang) merupakan favorit keluarga. Menu makanan kami biasa saja, namun menjadi istimewa dan sangat nikmat karena suasana kebersamaan keluarga, dan rasa syukur dapat kembali kumpul bersama dalam suasana lebaran. Bahagia itu sederhana,” ungkapnya.
Bahkan, sosok yang biasanya tampil formal dalam kesehariannya tersebut menyempatkan diri untuk ‘Joget Ambyar’ dengan iringan lagu Mendung Tanpa Udan yang tengah viral ini. Menurutnya, ini momen WFH (Waktu Family Healing) yang jarang sekali dapat terlaksana.
Lain lagi dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, Lebaran kali ini diakuinya menjadi perayaan yang spesial, karena dapat melaksanakan sholat Ied di masjid yang dibangun atas nama ayahnya, yakni Mesjid At-Thohir. Setelahnya, Erick tak ketinggalan bersilahturahmi bersama keluarga dan warga sekitar serta berziarah ke makan almarhum ayahandanya.
Untuk mengisi libur Lebaran, Erick bersama istri dan anakanaknya menikmati waktu luang dengan menonton film di bioskop. “Menghabiskan waktu libur lebaran menonton film, kegiatan yang kebetulan jadi hobi kami sekeluarga. Kami memilih bioskop Metropole di Menteng, Jakarta, karena selalu terkesan dengan bangunannya yang indah dan bersejarah,” unggah Erick dalam Instagram pribadinya, 3 Mei 2022.
Hal berbeda dilakukan Director & Chief Marketing and Strategic Partnership Officer Cigna Indonesia, Akhiz Nasution. Dirinya mengaku Idulfitri tahun ini terasa spesial karena dapat berkumpul bersama keluarga besar secara full team, setelah dua tahun tidak berjumpa. “Memang harus ketemuan, kalau cuma video call, rasanya ngak afdol,” jelas Akhiz seperti dikutip dari Instagram pribadinya, 3 Mei 2022.
Satu hal lagi yang menurutnya spesial dari Lebaran kali ini adalah bisa mengenakan baju seragam keluarga bersama anakanak. “Abadikan dulu deh. Momen bareng anak-anak. Solat Ied kali ini, mulai bisa bareng motif bajunya. Tapi tetap, dengan bujukan rayu ke Akhsan, yang enggak suka pakai celana bahan,” kata Akhiz.
Sementara itu, Direktur Utama Capital Life Syariah, Fitri Hartati, mengatakan bahwa sebenarnya dirinya tiap minggu pulang kampung. “Namun, momennya berbeda dalam suasana Idulfitri. “Lebaran kali ini berbeda, setelah tidak kumpul dengan keluarga besar 2 kali Lebaran. Alhamdulilah tahun ini dapat bertemu keluarga besar,” ujarnya saat dihubungi Media Asuransi.
Saat Lebaran, keluarga besar Fitri memiliki beberapa acara yang rutin dilakukan secara bersama dan rangkaian acaranya sudah disusun sejak puasa. Dia tuturkan ada kegiatan khataman Al Qur’an, hadiah yang puasa full bagi anak-anak, lomba renang, pingpong, serook keuntungan, dan masih ada perlombaan lain.
“Mulai dari balita sampai buyut, ada 4 generasi kumpul berlomba. Untuk seruseruan saja, tapi bahagia dapat berkumpul. “Tak lupa makanan khas Lebaran yang disiapkan ada ketupat, rendang, opor, sambal goreng ati. Biasanya kita juga ada bakso dan petis cuka (semacam rujak),” pungkas Fitri.
Idulfitri tahun ini atau 1443 H, bagi Direktur Utama Asuransi ASEI Indonesia, Arie Surya Nugraha, memiliki aura dan nuansa berbeda dibandingkan dengan Lebaran 2 tahun terakhir saat pandemi. “Lebaran saat pandemi, menyisakan kenangan pahit. Ketika hari ‘kemenangan’ tiba, kita hanya menjalani aktivitas di rumah saja. Silaturahim hanya melalui telepon atau zoom. Kalaupun keluar rumah, terbatas ke tempat yang penting dan kerabat terdekat dengan prokes ketat,” ungkapnya kepada Media Asuransi.
Arie menceritakan kalau orang tuanya berasal dari Bukittinggi. Sejak awal, keluarga besar sudah berencana pulang ‘basamo’ saat Lebaran tahun ini ke Bukittinggi. “Namun kami punya pengalaman yang melelahkan saat mudik di hari raya. Perjalanan dari bandara di kota Padang menuju Bukittinggi bisa ditempuh lebih dari 10 jam, padahal normalnya hanya sekitar 2 jam. Selain itu, antrian di mana-mana, seperti mau makan siang, harus menunggu bisa lebih dari 1 jam atau 2 jam. Menyadari pengalaman seperti itu, akhirnya kita sepakat Lebaran bersama tahun ini di Bandung, di rumah kakak saya,” paparnya.
Arie mengakui, walaupun perjalanan ke Bandung kemarin cukup melelahkan juga, tetapi terbayarkan dengan berkumpulnya keluarga besar setelah sekian lama tidak berjumpa secara fisik. “Lebaran tahun ini diisi dengan aktivitas yang seru dan mengasyikkan seperti game, kuis, dan diskusi santai. Sementara, menu masakan yang wajib ada setiap Lebaran adalah rendang, ketupat Lebaran dengan sayur khas Minang, opor ayam, dan gulai itik sambal hijau. Menu tersebut yang menemani kami selama lebih dari 3 hari sejak hari pertama lebaran,” tuturnya.
Arie menuturkan karena khawatir mengkonsumsi santan yang berlebihan maka diimbangi juga dengan menikmati kuliner di berbagai tempat salah satunya restoran di Bandung Utara yang saat ini menjadi tempat favorit keluarga besar untuk menikmati kuliner sambil bersantai. “Kesan yang dapat diambil dari Lebaran tahun ini bahwa kita harus mensyukuri nikmat dapat berkumpul bersama dengan keluarga,” ucap Arie.
Momen Lebaran tahun ini juga memiliki makna besar bagi Direktur CIMB Niaga Auto Finance, Imron Rosyadi. “Saya kemarin berlebaran mengunjungi orang tua di Cirebon dan Bandung. Jadi semacam West Java Tour. Tentunya lebaran ini sangat excited dan senang, mengingat sudah 2 tahun lebih tidak berlebaran di kampung halaman. Sebelumnya orang tua yang saya boyong untuk berlebaran di Jakarta, di kediaman saya,” kata Imron.
Menurutnya, pengalaman terindah adalah dapat berkumpul dengan seluruh keluarga inti dan juga keluarga besar di kampung tempat dia lahir yakni di Cirebon dan tempat istrinya lahir di Bandung. Ternyata sudah banyak yang berubah selama 2 tahun, dengan beragam perubahan bangunan, tempat, maupun landmark yang mulai berubah.
“Sedangkan yang paling berkesan adalah tahun ini pertama kali saya membawa anak paling bungsu usia 1,5 tahun ikut bermacetmacetan dan travelling keluar kota pertama kali. Kebayang kan, anak saya 4 ditambah barang bawaan lebaran. Jadi terasa banget mudiknya seperti layaknya semua orang mudik dengan kondisi mobil yang penuh dan ramai,” ujarnya.
Bagi Imron ada makanan khas yang suka ditunggu dan wajib dicoba, yaitu empal gentong Cirebon. “Saya lebih suka empal gentong dengan kuah tidak pekat dan isinya daging, supaya tidak merasa bersalah (guilty pleasure ha… ha… ha…). Untuk oleh-oleh ada tape khas Cirebon yang terbuat dari ketan dengan rasa manis, dibungkus daun pisang atau daun jambu. Nah, ini dibagi buat oleh-oleh ke Bandung dan Jakarta,” tutup Imron kepada Media Asuransi.
Rasa rindu dan momen menikmati ritual hari kemenangan yang datang setahun sekali ini rasanya memang sayang untuk dilewatkan begitu saja.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News