1
1

Menikmati Relaksasi Air Panas di Ciater

–  Ingin rileks di akhir tahun. Membunuh kejenuhan akibat rutinitas pekerjaan, boleh dibilang adalah suatu kebutuhan. Ada kalanya bersama keluarga, sahabat, atau rekan sekantor, kita dapat rehat sejenak. Hal tersebut tidak terkecuali bagi para staf dan karyawan yang berjuang memberikan informasi bisnis perasuransian, keuangan, dan perbankan di Majalah Media Asuransi. Karena kebahagiaan itu adalah hak segala pekerja. Halaman ini menceritakan sedikit kebahagiaan kami dalam keseruan perjalanan sehari dengan destinasi Ciater dan Bandung di penghujung tahun 2017.
–  Ciater menjadi pilihan berekreasi akhir tahun ini oleh sebab membayangkan berendam di air panas yang berasal dari kawah aktif Gunung Tangkuban Perahu dengan suhu air sekitar 43-46 derajat celcius. Selain menikmati sehatnya mandi air panas, tentunya sekalian meresapi anugerah yang luar biasa damai, persembahan alam untuk para penghuni bumi. Yaitu di area wisata Sari Ater Resort yang kemasyhurannya tidak terbantahkan di daerah Subang, Jawa Barat.
–  Sebagaimana pengalaman kami, sebelum berangkat para traveler sebaiknya terlebih dahulu mempersiapkan beberapa hal, diantaranya baju ganti dan peralatan mandi, payung, kamera, dan makanan secukupnya. Untuk waktu, tidak disarankan pada saat weekend, dikhawatirkan lokasi yang dituju akan penuh sesak dan penuh antrian, baik untuk parkiran kendaraan maupun fasilitas lainnya, sehingga membatasi keleluasaan di area wisata air panas ini.
–  Tidak sabar ingin cepat sampai tujuan, rombongan sengaja berangkat sepagi mungkin dari Jakarta, sekitar jam 07.30 WIB, menyusuri jalan tol Cikampek-Cipali dan keluar di gerbang tol Subang. Macet? Tidak bisa dielakkan. Namun itu tidak menjadi alasan peserta tur untuk tidak bahagia. Selama berkendara, berbagai canda tawa pecah, mengeluarkan jurus-jurus pamungkas untuk guyon bersama, bernyanyi, berpantun, membual, bahkan ada juga yang hanyut dilamun mimpi. Intinya adalah melupakan sejenak kepenatan efek dari rutinitas pekerjaan. Satu hal yang tidak boleh lupa, yaitu makanan kecil dan minuman sebagai pendamping deru kendaraan yang tengah melaju, di samping juga sebagai pengganjal perut saat merasa lapar di perjalanan.
–  Melihat dari sejarah Ciater, lokasi yang berada di Nagrak, Kabupaten Subang, ini mulanya hanyalah kawasan hutan yang banyak ditumbuhi Pohon Arter. Masyarakat sekitar mempercayai bahwa air panas yang mengalir di daerah tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Pada tahun 1960-an, kawasan ini mulai dibuka oleh Mbah Embos, salah satu tokoh sepuh di daerah tersebut, dan saat itu mulai dikenal dengan Ciater. Pada tahun 1968 kawasan ini kemudian dikembangkan oleh pemerintah daerah setempat, dijadikan sebagai area pemandian air panas yang berkhasiat sebagai terapi kesehatan.
–   Setibanya di gerbang Ciater, rombongan disambut oleh hujan gerimis. Suasana dingin menyelimuti perjalanan, namun penuh kehangatan dalam keakraban tim satu perjuangan. Sekalipun hasrat untuk langsung berendam susah dibendung, namun pilihan pertama memasuki area ini adalah berkeliling mengunjungi setiap sudut resort.
–   Ternyata bukan sekadar kolam air panas saja yang menjadi daya tarik tempat ini. Keramahan Ciater juga menawarkan kegiatan wisata lainnya seperti wahana permainan anak-anak, tempat outbound, arena bersepeda, area panahan, dan lain sebagainya. Jika datang dari jauh, pengunjung pun dapat bermalam di sini dengan menyewa berbagai tipe penginapan atau bungalow, sesuai kebutuhan dan budget. Singkatnya, tempat ini sangat layak untuk tempat berwisata bersama keluarga, begitu juga acara gathering perusahaan.
–  Memasuki area resort, para pengunjung disuguhi berbagai macam nuansa air mancur dan kolam-kolam kecil untuk sekedar merendam kaki. Tentu saja semuanya berair hangat. Rombongan berjalan menyusuri jalan setapak, menanjak dan menurun melewati saung-saung peristirahatan di kiri dan kanan. Suara gemercik air menimpa bebatuan, selanjutnya mengalir ke tempat yang tidak ada yang tahu di mana hilirnya. Harmonisasi yang seimbang antara suara, suasana, dan cuaca. Sangat tenang di antara keramaian, sangat damai di antara kebahagian, yang tergambar di wajah-wajah pengunjung.
–  Di pojok sana terlihat keceriaan bocah-bocah yang sibuk bermain air di sela-sela bebatuan. Mereka terlihat sangat bahagia bersama orangtua, saudara, dan anggota keluarga lainnya. Di ujung yang lain ada muda-mudi yang menikmati suasana romatis, bercengkrama sembari sesekali melirik pasangannya dengan senyum simpul yang mengulas mesra di bibirnya. Ada yang berduaan menguji adrenalin dengan ber-flying fox ria, ada yang mengitari kolam dengan kereta air, dan ada pula yang berperahu dayung. Tentunya dihiasi dengan asap tipis yang menguap dari permukaan air. Sangat romantis. Pemandangan yang betul-betul membuat hati bahagia, kecuali bagi para ‘jomblower’.
–  Matahari semakin menyingsing. Lapar? Jangan khawatir, di lokasi ini tersedia beberapa rumah makan yang menyediakan menu makanan nusantara terutama masakan khas Sunda. Hangatnya air Ciater saat gerimis, menambah selera makan. Namun jangan kalap, ingat setelah ini acara berendam air panas jangan sampai terlupakan. Tidak baik berendam dalam kondisi kekenyangan.
–  Sekitar pukul 15.00 WIB, tibalah saatnya sesi utama dalam perjalanan ini, yaitu mencari tempat terbaik untuk berendam di air hangat. Di dalam resort Sari Ater sendiri, terdapat beberapa lokasi berendam bagi para pengunjung. Soal kenyamanan tempat tergantung dari budget yang dikeluarkan, bahkan jika ingin gratis, pengunjung dapat memanfaatkan kali-kali kecil yang berada di sepanjang jalan setapak di area resort. Namun yang ingin lebih private, pengunjung dapat memilih kolam dengan harga mulai dari Rp25 ribu hingga Rp60 ribu.
–  Satu hal yang tidak boleh dilupakan, sebelum berendam ataupun berenang, yaitu membaca dan mematuhi peringatan yang tertulis di dinding sekitar lokasi kolam. Penulis katakan ini sangat penting demi kesehatan dan keselamatan Anda. Tidak jarang ditemukan pengunjung merasakan pusing ataupun dada sesak tidak beberapa lama setelah berada di dalam kolam. Apalagi di saat gerimis turun, karena uap air panas yang naik dari permukaan air dan udara suhu dingin yang terbawa air hujan akan bertemu, dan itu akan membuat dada sesak dan pusing. Bila Anda mengalami hal tersebut, segeralah beristirahat dengan menjauhi sisi kolam untuk mengambil udara segar.
–  Satu lagi, jangan dipaksakan untuk berenang sekuat tenaga sebagaimana di air normal ataupun ingin berjam-jam berendam di dalam air panas, terutama bagi yang akan mengemudi kendaraan, karena setelah itu Anda akan merasakan rasa lelah yang sangat. Jadi, nikmatilah sentuhan air hangat Sari Ater sebagai refleksi yang berkhasiat untuk kesehatan dan jangan berlebihan. Nah, setelah merasa rileks dan segar, segeralah membilas badan dengan air dingin yang tersedia di sekitar kolam.
–  Sore pun menjelang, saatnya untuk bertolak dari Ciater menuju kota Bandung. Tujuan utama ke kota lautan api ini adalah hunting oleh-oleh untuk dibawa pulang. Yaitu ke pusat perbelanjaan di bilangan Jalan Cihampelas. Lho itu ‘kan popular sebagai tempat penjualan pakaian, terutama jeans? Ya, tidak mengapa. Barangkali ada diantara peserta yang tertarik membeli pakaian, toh di sana juga banyak toko pusat oleh-oleh Kota Bandung.
–  Menuju Bandung, kendaraan menyusuri area pegunungan di kawasan Lembang. Topografi jalan yang meliuk, menanjak, dan menurun membuat perjalanan menjadi semakin seru. Ditambah lagi dengan pemandangan yang luar biasa membuat decak kagum. Sebuah keberuntungan besar bagi penulis, karena tidak ditugaskan menyetir kendaraan. Dengan begitu menjadi sangat leluasa menikmati keindahan alam dengan pepohonan tinggi menjulang, berbaris rapi tanpa dikomando di kiri dan kanan. Sekalipun sedikit berkabut, lukisan alam Lembang akan selalu menjadi kenangan tak terlupakan.
–  Seiring masuknya waktu Maghrib, kendaraan menempati lahan parkiran di sekitar Cihampelas Walk Bandung. Di sekitar tempat ini, para peserta tur dipersilakan berbelanja sesuka hati. Namun pada waktu tertentu kembali berkumpul di titik yang telah ditetapkan. Dengan sisa tenaga yang ada, keceriaan ternyata masih berlanjut di tempat ini. Hingga jarum jam menunjukkan angka delapan, artinya sudah pukul 20.00 WIB.
–  Malam itu, setelah semua peserta mulai lelah, kendaraan melaju menuju Jakarta. Tidak ada lagi yang membuat nyaman, kecuali tidur, terbuai dengan kebersamaan sehari yang tak terlupakan. Kembali menyongsong hari esok dengan semangat baru yang lebih segar. B Firman

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post STMA Trisakti Mewisuda 92 Lulusan S1 dan D3
Next Post Inovasi Baru dari Oppo di Penghujung Tahun

Member Login

or