Satu hal yang sangat didambakan kaum Muslimin, khususnya di Indonesia, saat menutup bulan suci Ramadhan adalah berkumpul bersama keluarga di Hari Idul Fitri. Terlebih bagi para perantau, kerinduan terhadap orangtua, sanak saudara, ataupun suasana kampung halaman seakan tidak terbendung seiring dengan ramainya kegiatan yang berkenaan dengan Idul Fitri.
Beruntunglah bagi yang telah membuat rencana mudik dengan mempersiapkan segala keperluan semenjak jauh hari, baik dari segi finansial maupun moda transportasi. Namun bagi para pemudik dadakan, tentu ini menjadi kendala tersendiri. Alhamdulillah, sejumlah perusahaan BUMN, termasuk PT Bank Negara Indonesia, Tbk (persero) bekerjasama dengan anak perusahaannya yakni PT BNI Life Insurance (BNI Life) dan PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) memfasilitasi para perantau ini untuk mudik bersama dalam program “BNI Digimudik 2018”. Semua bersuka cita.
Pagi itu, tanggal 8 Juni 2018 suasana di sekitar lokasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) tampak berbeda dari biasanya. Umbul umbul, spanduk, dan ornamen lain yang didominasi oleh kolaborasi warna oranye-putih memenuhi pinggiran jalan di sekitar pintu utama kawasan TMII. Masuk lebih dalam lagi, terlihat panggung-panggung kecil, booth-booth kepanitiaan, jejeran bus terparkir rapi, yang disertai oleh kesibukan dengan segala aktivitas yang berbeda-beda menurut kepentingan masing-masing orang.
Pagi itu, ratusan bahkan ribuan manusia berkumpul di lokasi yang cukup luas tersebut dengan berbagai macam atributnya membuat suasana kelihatan meriah dan semarak, menyongsong mentari pagi. Jauh dari kata sepi, sekalipun cahaya matahari belum sepenuhnya menunjukkan bahwa gelapnya waktu subuh telah berlalu.
Di sana-sini terlihat keramaian yang wara-wiri dengan berbagai seragam, atribut, dan ornamen perusahaan. Para peserta mudik sibuk menukarkan tiket bus di meja panitia, melakukan registrasi, dan mempersiapkan segala kebutuhan untuk keberangkatan. Pada kesempatan tersebut, BNI beserta anak perusahaannya mengambil peran dengan memberangkatkan sekitar 7.500 pemudik secara nasional dengan tujuan Cirebon, Purwakarta, Solo, Yogya, Surabaya, Malang, Lampung, Padang, dan Palembang.
Sebelum jam keberangkatan, para peserta mudik dihibur terlebih dahulu suara merdu dari Armada Band yang membawakan beberapa tembang. Semua bergembira. Sekalipun dalam keadaan berpuasa, keceriaan tampak jelas di raut muka para perantau yang tidak berapa lama lagi akan berjumpa dengan orang terkasih di kampung halamannya.
Di sela lagu-lagu yang dibawakan Band Armada, berbagai kata sambutan disampaikan oleh panitia dan para petinggi BUMN termasuk dari Grup BNI. Salah satu hal yang patut diapresiasi adalah peranan BNI Life dalam menambah kenyamanan pemudik yaitu memberikan polis asuransi Optima Grup Protection kepada 7.500 pemudik yang ikut mudik bersama BNI. Asuransi ini dibagikan gratis, karena seluruh premi sepenuhnya ditanggung BNI Life. Ada juga pembagian polis gratis selama mudik dari PT Jasaraharja Putera anak usaha Jasa Raharja bagi pemudik yang bareng Jasa Raharja.
Plt Direktur Utama PT Asuransi BNI Life Geger N Maulana di sela-sela acara mengatakan, produk asuransi ini memberikan manfaat meninggal karena kecelakaan maksimal Rp30 juta, dengan masa pertanggungan 8-25 Juni 2018. “Kita ingin para peserta tidak khawatir lagi dengan risiko perjalanan selama mudik. Bahkan hingga saat balik pun akan dijamin asuransi hingga 25 Juni,” ucap Geger.
Tepat pukul 09.00 WIB, semua bus mulai memanaskan mesin. Pertanda sebentar lagi waktunya berangkat. Semua peserta bersiap dan naik ke busnya masing-masing. Semua berbahagia, rasa antusias bergelayut di setiap wajah peserta mudik untuk segera bersuka cita bersama orang-orang tercinta. Wajah-wajah itu menyimpan rasa ingin cepat sampai ke tanah kelahiran. Rasa yang akan diluapkan pada hari yang suci.
Salah seorang peserta mudik dengan tujuan Padang Panjang, Sumatera Barat, bernama Nora tidak dapat menyembunyikan rasa senangnya dengan program mudik bareng ini. Tahun ini adalah kali kedua bagi Nora pulang kampung bersama BNI. Kepada Media Asuransi, Nora menceritakan tahun lalu dirinya menjadi peserta mudik BNI.
Nora yang pulang bersama tiga orang anaknya mengungkapkan, sebelumnya bertahun-tahun dirinya dan keluarga jarang sekali dapat berhari raya di kampung halaman. Ya… karena pertimbangan finansial dan ekonomi keluarga. Apalagi dengan tiga orang anak, tentu memakan biaya tidak sedikit. Program ini, benar-benar dapat membantu mereka. “Mudik gratis ini benar-benar menolong. Apalagi satu anak saya akan masuk SMP tahun ini. Kalau tidak ada program ini, mungkin saya berhari raya di Jakarta saja. Alhamdulillah, saya sudah dua kali ikut mudik gratis. Saya berharap tahun depan ada lagi, dan lebih bagus lagi layanannya,” harap ibu rumah tangga yang berdomisili di Cijantung, Jakarta Timur ini.
Nora menambahkan, dengan program mudik ini dirinya merasa lebih terjamin keamanannya. Empat bus yang menuju Padang terus berjalan beriringan. Di setiap bus disediakan seorang pengawal yang setia mengawasi dan memberikan rasa aman hingga sampai tujuan. “Peserta merasa terlindungi selama di perjalanan. Ini bagi kami sangat nyaman, apalagi dua anak saya masih balita. Di samping itu juga ada asuransi dari BNI Life. Alhamdulillah, ini program yang sangat membantu,” tandasnya.
Selain Nora ada pula Galeh Setyawan, pemuda 23 tahun asal Boyolali, Jawa Tengah yang merasa bersyukur dengan ikut program Digimudik BNI 2018. Galeh yang bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta ini menuturkan tahun ini kali pertama dirinya pulang lebaran ikut mudik bersama BUMN. Tahun-tahun sebelumnya, dia menggunakan moda transportasi bus umum, membeli tiket bus jauh-jauh hari sebelum keberangkatan dan merasakan cukup berdesakan di terminal bus saat berangkat. Dengan adanya program mudik bareng yang diselenggarakan oleh BUMN, khususnya BNI, dia merasa sangat dimudahkan. Baik dari segi finansial maupun dari segi efesiensi waktu. “Bukan itu saja, keramaian peserta mudik membuat saya terharu. Saya sangat bahagia. Kali ini saya rasakan suasana mudik yang sebenarnya. Waktu berangkat dari TMII, itu merupakan momen yang menggembirakan,” ungkapnya pada Media Asuransi ketika sudah kembali ke Jakarta, beberapa hari setelah lebaran.
Soal pelayanan di perjalanan, lanjut Galeh, sebetulnya tidak jauh berbeda jika kita mudik dengan bus umum biasa. Baik dari segi waktu dan tempat peristirahaatan, semua sama. Hanya saja dengan kaos seragam khusus yang dikenakan peserta, perjalanan terasa berbeda. Semua peserta seperti merasa dekat satu sama lain. “Di samping itu, mudik ini ‘kan bebas biaya. Ini sangat lumayan bagi saya. Uang yang tadinya akan saya pakai untuk ongkos bus, bisa diberikan kepada ponakan dan anak-anak tetangga di rumah,” ujarnya.
Akhirnya, ribuan peserta mudik Bareng BUMN tahun 2018, Alhamdulillah dapat menutup bulan Ramadhan dengan keberkahan hari yang fitri bersama orang-orang yang dicintai. Keberkahan semoga tercurahkan juga kepada pihak yang memiliki peran dalam program “Mudik Bareng Guyup Bareng 2018”. Dan, mudah-mudahan akan ada lagi program-program keberkahan selanjutnya di tahun mendatang. B. Firman
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News