1
1

Ramai-Ramai Gandrungi Sport Tourism

Sport tourism belakangan menjadi tren di kalangan masyarakat. | Foto: Doc

Olahraga sambil berwisata atau yang dikenal dengan sport tourism belakangan menjadi tren di kalangan masyarakat, tak terkecuali bagi industri keuangan. Banyak perusahaan jasa keuangan yang mendukung atau bahkan menyelenggarakan event sport tourism sebagai bagian dari kampanye mendekatkan diri ke publik dan stakeholder.

Fenomena ini berkembang tak lain dan tak bukan adalah karena adanya dorongan dan inisiatif dari pemerintah, khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk membangkit industri pariwisata Indonesia yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, bahkan mengungkapkan jika potensi ekonomi sport tourism nasional mencapai Rp18 triliun lebih per tahun. Satu event yang menggebrak ranah sport tourism dan menyedot perhatian orang adalah Pertamina Mandalika Moto GP 2022.

Bisa dibilang, event internasional yang diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan didukung penuh oleh perusahaan minyak dan gas (migas) terbesar di Tanah Air ini sukses membuka tren sport tourism di Indonesia.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, bahkan mengatakan secara khusus mempersiapkan kegiatan ini selama 3 bulan. Bukan hanya untuk membuat pengunjung dan peserta Moto GP senang, tapi juga bisa memberdayakan masyarakat sekitar.

Terkini, ada event IFG Labuan Bajo Marathon 2022, merupakan lomba lari marathon paling menantang dan berskala besar yang pertama kali diselenggarakan di Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kegiatan ini diikuti kalangan profesional, pemula, hingga keluarga. Lomba ini menjadi kegiatan yang menantang karena memiliki kontur dan pemandangan alam berkelas dunia dengan lingkungan kepulauan Komodo sebagai latar belakang.

Uniknya, seluruh peserta IFG Labuan Bajo Marathon secara otomatis terlindungi dalam program Asuransi Perjalanan dari Jasindo, Asuransi Kecelakaan Diri dari Jasaraharja Putera, dan Asuransi Jiwa dari IFG Life.

Direktur Utama Indonesia Financial Group (IFG), Robertus Bilitea, mengungkapkan bahwa IFG Labuan Bajo Marathon 2022 merupakan bentuk pesta rakyat Manggarai Barat dan sekitarnya. Dia berharap momentum ini bisa sekaligus mendukung perekonomian masyarakat lokal.

Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP) yang dicanangkan oleh pemerintah dan menyongsong Indonesia keluar dari masa pandemi. Sejalan dengan hal itu, IFG juga mendukung percepatan peningkatan perekonomian masyarakat lokal dengan pemberdayaan UMKM dalam ajang IFG Labuan Bajo Marathon 2022, setelah dua tahun melambat akibat pandemi Covid-19.

Namun jika berbicara mengenai sport tourism mungkin tidak pas kalau kita tidak mengulas Mandiri Jogja Marathon. Gelaran rutin yang diselenggarakan Bank Mandiri sebagai rangkaian ulang tahun mereka ini, bisa dibilang menjadi pelopor sport tourism yang dihelat industri jasa keuangan di Indonesia.

Pertama kali diselenggarakan tahun 2017, Mandiri Jogja Marathon terakhir dihelat pada Agustus 2022. Kegiatan ini menghadirkan olahraga lari marathon dengan pemandangan kota Yogyakarta, khususnya kawasan Candi Prambanan yang cantik. Tak hanya itu, Mandiri Jogja Marathon sering dijadikan ajang kumpul para eksekutif jasa keuangan yang hobi olahraga lari.

“Sebagai kota budaya, ajang maraton ini diharapkan dapat mengangkat dan mempromosikan kekayaan budayanya di tingkat internasional sehingga bisa meningkatkan pariwisata di Yogyakarta, dan tentunya Indonesia. Kami akan terus berusaha meningkatkan kualitas Mandiri Jogja Marathon agar semakin banyak pelari yang ikut,” kata Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi.

Selanjutnya ada event Tour de Singkarak yang secara rutin diselenggarakan di Sumatra Barat. Ajang balap sepeda kelas internasional ini secara rutin didukung oleh BNI dari tahun ke tahun. Meskipun penyelenggaraan pada ajang tahun 2022 mengalami penundaan karena pandemi Covid-19, kegiatan ini selalu ditunggu oleh pecinta balap sepeda baik nasional maupun internasional.

Strategi BNI dalam mendukung event ini adalah untuk meningkatkan awareness perusahaan di mata internasional. Kepala Dinas Pariwisata Sumatra Barat, Luhur Budianda, mengatakan bahwa sebelum pelelangan sponsor utama pada perhelatan tahun depan, pemerintah akan terlebih dahulu melakukan appraisal terhadap kegiatan yang saat ini telah menjadi intangible asset Sumatra Barat dengan Hak Paten terdaftar sebagai milik Dispar Sumbar.

“Kita akan bersurat dulu ke PB ISSI, kemudian minta DJKN untuk melakukan appraisal terhadap TdS. Setelah itu kita siapkan regulasi, paling tidak dengan Pergub dulu, terakhir baru nanti bisa kita proses lelang,” terang Luhur Budianda.

Dia menargetkan seluruh proses tersebut dapat selesai pada akhir tahun ini, agar pada awal tahun depan cukup waktu bagi penyelenggara ajang untuk mempersiapkan Tour de Singkarak yang baru secara maksimal. Sebelumnya, TdS tidak dapat digelar selama dua tahun karena pandemi Covid-19.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Mitigasi Tsunami, BSI Tanam 2.500 Bibit Pandan Laut di Lebak Banten 
Next Post Kroasia Akan Menantang Maroko untuk Perebutan Posisi 3

Member Login

or