1
1

Lima Prioritas Transformasi Indonesia Re di 2024

Indonesia Re menggelar ‘Indonesia Re Media Engagement Day 2023’ yang diadakan di Bandung, 15-16 Desember 2023. | Foto: Arief Wahyudi

Menjelang tutup tahun 2023, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re mengumumkan sejumlah rencana di 2024. Salah satunya mengenai penguatan permodalan perseroan.

“Di awal 2024, Indonesia Re kembali akan mengajukan PMN sebesar Rp1 triliun yang berasal dari dana cadangan investasi pemerintah tahun depan,” kata Direktur Utama Indonesia Re, Benny Waworuntu, dalam ‘Indonesia Re Media Engagement Day 2023’ yang diadakan di Bandung, 15-16 Desember 2023.

Benny mengatakan bahwa Indonesia Re juga membuka kemungkinan untuk mengajukan subordinated loan kepada Kementerian Keuangan, dan menjalin kerja sama dengan strategic investor. Dana tersebut nantinya akan diprioritaskan untuk penambahan modal terutama menjaga solvabilitas perusahaan. “Dengan basis modal yang kuat, harapannya Indonesia Re bisa memperoleh peringkat internasional, dan membuka peluang bisnis di pasar global,” kata Benny.

Dia menambahkan bahwa Indonesia Re telah menyusun rencana bisnis yang strategis, guna menjaga kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Pada jangka pendek dan menengah, perusahaan melakukan perbaikan Hasil Underwriting Bersih (HUB) pada reasuransi umum dan reasuransi jiwa, penyesuaian dalam pengelolaan aset investasi dan piutang, dan efisiensi biaya usaha. Sementara itu, untuk jangka panjang perusahaan akan mengupayakan pengajuan tambahan modal kepada pemegang saham.

Menurutnya, langkah perbaikan HUB pada reasuransi umum yakni dilakukan penyempurnaan portofolio pada semua lini bisnis, peningkatan premi reasuransi, penurunan komisi reasuransi, perbaikan pricing, serta pengetatan di berbagai prosedur.

“Sementara di bisnis reasuransi jiwa, Indonesia Re lebih selektif dalam akseptasi bisnis, dan melakukan program pemulihan portofolio dengan kenaikan tarif premi, perbaikan Terms & Conditions dan underwriting, terminasi terhadap bisnis dengan kontribusi negatif, serta optimalisasi fungsi unit pengembangan produk,” jelasnya.

Dalam aspek perbaikan pengelolaan aset investasi, perusahaan menjalani rebalancing asset, penguatan tata kelola, kebijakan investasi dengan pendekatan Liability Driven Investment, serta strategi investasi yang lebih memprioritaskan aspek solvabilitas dan manajemen risiko portofolio daripada aspek rentabilitas.

Hingga November 2023, Indonesia Re mencatat perbaikan dalam HUB. Data Laporan Keuangan mencatat HUB pada November 2023 mencapai Rp82 miliar, meningkat dari tahun sebelumnya yakni Rp21 miliar. Sementara itu, jumlah investasi tercatat Rp6,3 triliun yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yakni Rp5,9 triliun.

“Indonesia Re terus berupaya menerapkan strategi dan kebijakan untuk meningkatkan portofolio bisnis yang kuat, serta dapat bertahan di berbagai tantangan industri. Kami optimistis, dengan komitmen dan kemampuan yang dimiliki, Indonesia Re akan menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun 2024,” tutur Benny.

Pada kesempatan itu, Direktur Teknik Operasi Indonesia Re, Delil Khairat, menjelaskan bahwa sejumlah perbaikan yang berhasil dilakukan Indonesia Re. Menurutnya, memasuki tahun ke-3 transformasi di tahun 2024 nanti. Ada lima prioritas transformasi, yakni portofolio, bisnis, digitalisasi, serta data sebagai center of knowledge, dan sumber daya manusia (SDM). Semuanya akan tuntas di 2024,” jelasnya.

Menurutnya, prioritas pada tahun pertama adalah perbaikan portofolio. Untuk perbaikan portofolio dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan memperbaiki term of condition dan negosiasi dengan perusahaan asuransi.

Loss ratio sangat tinggi dan hasil underwriting negatif. Perbaikan portofolio menjadi hal penting bagi industri asuransi. Struktur dan pembagian risiko tidak imbang. Hal ini yang kami perbaiki. Memang tidak mudah melakukan negosiasi. Sebenarnya ini juga menjadi langkah perbaikan bagi industri asuransi agar lebih baik dalam melakukan penghitungan premi dan pengelolaan risiko,” ungkapnya.

Dalam acara tersebut Indonesia Re juga menghadirkan tiga pemateri lain yakni: Client Management & Treaty Underwriting Indonesia Re, Aryudho Mahardi Setianto, mengangkat tema Reinsurance 101: General Insurance. Pemakalah berikutnya adalah Head of Life and Health Claim Indonesia Re, Aditia Gani Ardhi, membahas tentang Reasuransi Jiwa Indonesia. Pemateri terakhir adalah Head of Corporate Secretary Division at Indonesia Re, Aji Irawan, membahas tentang Penerapan Prinsip Good Corporate Governance & Risk Management.

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Hartadinata Abadi (HRTA) Raih Kontrak Ekspor Perhiasan Emas senilai Rp1,77 Triliun
Next Post Peringkat Ciputra Development (CTRA) Ditegaskan BB- oleh Fitch

Member Login

or