Pamor Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau yang akrab dikenal dengan nama unitlink, memudar dalam 2 tahun terakhir, terutama sejak implementasi SEOJK No. 5/2022 dan POJK No.22/2023. Dalam periode tersebut, porsi kontribusi premi unitlink turun drastis di bawah 50 persen. Padahal, sebelumnya produk ini merupakan kontributor terbesar penghimpunan premi di industri asuransi jiwa.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa kontribusi premi produk asuransi unitlink per September 2024 sebesar 27,43 persen atau senilai Rp37,21 triliun. Angka ini jauh melorot dibandingkan dengan posisi pada 2021 yang kontribusinya mencapai 62,9 persen atau senilai Rp127,70 triliun.
Namun, setelah 2 tahun melakukan adaptasi dan penyesuaian, pamor produk unitlink diperkirakan bakal kembali bersinar, terutama disokong oleh Gen Z yang sudah melek investasi. Masa 2 tahun dianggap sudah cukup bagi perusahaan asuransi jiwa untuk beradaptasi menyiapkan persyaratan yang diatur dalam kedua regulasi tersebut.
Dari sisi nasabah, keberadaan dua regulasi terkait produk dan pemasaran unitlink ini diharapkan dapat memberi kepastian bagi calon pemegang polis unitlink karena mulai proses perancangan produk, penjualan, hingga pelayanan, diatur dan diawasi secara ketat oleh OJK. Sebelum membeli unitlink, calon nasabah harus benar-benar tahu dan paham tentang produk asuransi unitlink yang akan dibeli.
Di sisi lain, kultur melek investasi yang tinggi di kalangan generasi muda yaitu Gen Z diyakini akan meningkatkan permintaan terhadap produk unitlink di masa-masa yang akan datang. Kombinasi antara fitur proteksi dan investasi yang dimiliki oleh produk unitlink dipercaya akan menarik minat Gen Z.
Untuk menggali secara mendalam mengenai perkembangan performa investasi dari produk-produk unitlink yang telah dipasarkan, Media Asuransi pada tahun ini kembali menyelenggarakan Unitlink Award 2025 guna memberikan penghargaan kepada produk-produk unitlink yang mencatatkan performa hasil investasi (return) terbaik.
Rapat Redaksi di Media Asuransi juga sepakat untuk mengangkat tema Cover Story atau Laporan Utama edisi Maret 2024 bertajuk “Akankah Pamor Unitlink Kembali Bersinar?” Dalam Cover Story ini, kami juga menyajikan hasil pemeringkatan unitlink dengan return investasi terbaik sepanjang periode 2023-2024 yang dikemas dalam ajang Unitlink Award 2025.
Cover Story edisi Maret ini terdiri dari 6 tulisan utama yang merupakan satu kesatuan. Pertama, Menilik Prospek Kinerja Produk Unitlink Pascaterbitnya SEOJK No. 5/22 dan POJK No.22/2023. Kedua, Kinerja Unitlink Saham Konvensional dan Syariah Berdenominasi Rupiah dan Dolar. Ketiga, Kinerja Unitlink Pendapatan Tetap Konvensional dan Syariah Berdenominasi Rupiah dan Dolar. Keempat, Kinerja Pertumbuhan Unitlink Campuran Konvensional dan Syariah Berdenominasi Rupiah dan Dolar. Kelima, Kinerja Unitlink Pasar Uang Konvensional dan Syariah Berdenominasi Rupiah dan Dolar. Keenam, Ulasan Produk Unitlink Pemenang Unitlink Award 2025.
Semoga laporan yang kami sajikan pada edisi Maret 2025 ini dapat memberikan gambaran tentang performa produk unitlink dalam 2 tahun terakhir dan bagaimana prospeknya ke depan.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News